Ramalan & Sesuatu

64 18 5
                                    

Seorang pria tengah memacu kudanya dengan begitu cepat menuju tempat dimana teman-temannya berada saat ini.

Ada sebuah kabar yang mengharuskan teman-temannya tahu soal ini. Sebuah hal yang mungkin belum diketahuinya.

Hal yang mungkin bisa menjadi sesuatu yang buruk bagi tanah yang ia dan rakyatnya pijak.

Angin berhembus dengan kencang, dedaunan kering berterbangan kesana kemari mengikuti kemana angin pergi.

Ia tahu ada sesuatu yang mungkin saat ini tengah memperhatikannya. Lantas ia memerintahkan kudanya untuk berlari lebih cepat dari sebelumnya. Seolah tahu akan ada hal buruk yang terjadi padanya.

Suara auman dan gonggongan serigala terdengar menggema ke seluruh hutan. Suara tapak kaki serigala yang mendekat juga mulai terdengar dengan begitu jelas.

Dan dengan jelas ia melihat beberapa ekor serigala terlihat mencoba mengejarnya, seolah ia adalah mangsa untuk mereka.

"Astaga, kenapa aku harus berhadapan dengan mereka" monolognya saat melihat kebelakang.

Kudanya berlari semakin cepat untuk menjauhi para gerombolan serigala tersebut. Meskipun ia bisa melawannya akan tetapi para serigala itu terlalu banyak untuk bisa ia hadapi sendirian.

Dan tanpa peringatan lebih dahulu, seekor serigala mencoba menerjang pria tersebut, namun gagal karena sebuah anak panah melesat ke arah serigala itu.

Sang pria kemudian melihat seorang wanita cantik yang anggun tengah memegang sebuah busur dan panah. Mengarahkannya pada gerombolan serigala yang akan memangsanya.

Satu persatu anak panah tersebut mengenai sasarannya dan beberapa ekor serigala mati, sedangkan sisanya pergi entah kemana.

"Susan" sahut sang pria mendekati wanita tersebut.

"Caspian, kau tak apa?" ucapnya.

"Aku tak apa, terima kasih atas bantuannya Su"

Keduanya bertemu dan menatap para serigala yang sudah terbujur kaku. Namun alangkah terkejutnya saat mereka melihat bahwa serigala yang mati itu berubah menjadi asap.

"Apa yang terjadi?" tanya Susan bingung saat melihat para serigala.

"Mereka berubah menjadi asap" kata Caspian melihat serigala itu.

Keduanya kemudian mendekati para serigala itu. Para serigala yang mati itu benar-benar menghilang berubah menjadi asap.

"Apa yang sebenarnya terjadi pada mereka? Kenapa tiba-tiba menghilang?" tanya Susan setelah melihat apa yang terjadi.

"Sebaiknya kita bicarakan itu nanti. Kita harus kembali ke istana" kata Caspian mengajak Susan.

Caspian kembali menaiki kudanya begitupun dengan Susan. Keduanya berkuda menuju istana.

Alasan mengapa ada Susan kala itu, karena ia tengah melakukan perburuan bersama Edmund. Untuk mengisi waktu luang.

Dan tiba-tiba seorang pria lain datang ke arah keduanya dengan kudanya yang berpacu cukup cepat. Tersenyum ke arah mereka tanpa disadari oleh keduanya.

"Susan, Caspian!" panggilnya.

Susan dan Caspian yang merasa terpanggil menoleh ke arah belakang, dimana seorang pria bersurai hitam tengah menatapnya dengan senyum.

Keduanya melontarkan senyuman pada pria tersebut dan sedikit memperlambat laju kudanya untuk menyamakan langkah kuda sang pria tersebut.

"Edmund, kupikir kau sudah pulang lebih dulu" ucap Susan.

It was Love❤ Peter Pevensie Where stories live. Discover now