20

227 43 5
                                    

Feel free to ask for the typo(s) Happy reading!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Feel free to ask for the typo(s)
Happy reading!

✧✧✧

Lalu lalang pekerja mulai memperlihatkan batang hidungnya di seluruh penjuru lobby LOYIBOARD. Hari sudah gelap saat orang-orang dengan setelan formal itu meninggalkan perusahaan—entah seorang diri, berdua, atau bahkan beramai-ramai.

Wajah mereka terlihat lelah, namun sorot matanya tidak padam untuk menyambut rumah sebagai tempat peristirahatan. Perusahaan ini memiliki gedung yang tinggi, tidak heran bahwa pekerja itu tidak juga surut dalam waktu yang sebentar. Bahkan beberapa orang masih terlihat berbincang di sofa-sofa yang disediakan.

Saat keramaian mulai beranjak pergi, kecemasan Zhan mendadak muncul. Dia tidak mendapati siluet Lusi di mana pun. Zhan sudah memfokuskan pandang, membuka lebar-lebar kelopak matanya. Bahkan dia menempati posisi paling strategis, tidak jauh dari pintu lift. Jangkauan pandangnya luas, dan Lusi memang tidak terlihat di mana pun sejauh Zhan berdiri di sana.

Zhan tidak memiliki akses untuk masuk, bahkan janji temu saja dia tidak punya. Resepsionis mengikuti standar operasional prosedur, dan Zhan menghargai itu untuk tidak memaksakan kehendak. Dia memilih menunggu, menyuruh tubuh letihnya bersabar lebih lama. Waktu juga sudah semakin larut, tapi eksistensi Lusi belum juga terlihat.

Kopi dalam genggaman Zhan sudah hampir habis, ini merupakan gelas ketiganya. Dia tidak berniat untuk membeli ulang, Zhan sudah membawa langkah kakinya menuju pintu utama saat samar-samar mendengar langkah kaki.

“Selamat beristirahat, Nona Zhao.”

Suara yang menggema itu mencuri atensi Zhan. Dia menghentikan langkah dan menoleh, lantas mendapati wanita Zhao itu berjalan menuju tempatnya berdiri. Zhan menegakkan punggung refleks, dia juga sudah memasang senyum simpul ketika perawakan Lusi mendekat. “Selamat malam, Nona Zhao.” Sapa Zhan ramah, menghentikan langkah panjang Lusi.

Wanita itu memang berhenti pada awalnya, membalas sapa Zhan seadanya, “Malam.” Sebelum kembali melanjutkan langkah, memaksa Zhan untuk mengekor bahkan memotong jalannya. Mau tidak mau, Lusi kembali berhenti, “Ada yang bisa aku bantu?” Tanyanya.

Zhan tahu dengan sadar, bahwa waktu bagi orang-orang seperti Lusi sangat penting. Dan mungkin kehadirannya di sana mengganggu. Tapi, dia tetap memberanikan diri dengan niat awal yang telah ditetapkan. “Saya ingin meminta waktu Anda sebentar untuk berbincang berdua. Sekiranya kapan Anda memiliki waktu, Nona Zhao?”

Lusi mengangkat lengannya, melirik arloji pada pergelangan tangan yang mengilat terpapar cahaya lampu yang benderang. Pandangannya kemudian beralih, menatap wanita yang sejak tadi ada di antara mereka. “Jadwalku besok bagaimana?”

Xiao Zhan tidak terlalu menaruh perhatian, yang dia dengar wanita itu mengatakan bahwa Lusi tidak terlalu sibuk. Pikirnya ada sebuah harap, tetapi tetap saja. Zhan tidak ingin menaruh banyak keyakinan di sana.

Redamancy ✧ YiZhan Where stories live. Discover now