21

278 49 13
                                    

Feel free to ask for the typo(s) Happy reading!

Ups! Tento obrázek porušuje naše pokyny k obsahu. Před publikováním ho, prosím, buď odstraň, nebo nahraď jiným.

Feel free to ask for the typo(s)
Happy reading!

✧✧✧

Tidak ada sesuatu yang menarik perhatian Yibo. Satu minggunya dipenuhi oleh tumpukan berkas di atas meja kerja yang membosankan. Ini tidak pernah terjadi, sebab Wang Yibo adalah manusia gila kerja yang selalu memprioritaskan jabatannya di atas apa pun.

Semua terjadi saat Zhan dengan berani memorak-porandakan hidupnya. Yibo seolah tidak lagi memiliki semangat untuk menyambut hari, bahkan sekadar melepaskan diri dari selimut saja dia merasa tidak sanggup. Dia hanya ingin hari cepat berlalu, rembulan hadir menggantikan mentari, kemudian tidak terlihat lagi saat fajar esok menampakkan diri.

Yibo menunggu dengan tidak sabar. Dia berharap bahwa Zhan segera menemuinya untuk memberi kejelasan akan hubungan yang bahkan belum mereka mulai. Namun, semua itu justru membuat hari seolah berjalan lebih lama dari biasanya. Yibo merasa tidak sanggup lagi untuk menunggu dengan diam.

Pada hari dia bertekad untuk menemui Zhan lebih dulu, Yibo menandak tidak memiliki keberanian. Julukan gentleman yang selalu Lusi peruntukkan padanya tidak lagi berlaku. Yibo hanya takut bahwa Xiao Zhan akan semakin menjauh ketika dia mulai melangkah barang sedikit pun.

Satu minggu selanjutnya, Wang Yibo menghabiskan harinya seperti penguntit. Diam-diam mengikuti Zhan ke mana pun pemuda itu pergi, seperti seorang pengangguran yang sedang dilanda bosan. Bahkan Yibo memilih untuk melakukan pekerjaan di dalam mobil ketimbang duduk dengan santai di dalam ruangan.

Hari pertama Yibo berganti profesi, dia mengikuti Zhan hampir setengah hari di lingkungan CAFA. Entah apa yang pemuda Xiao itu lakukan, Yibo rela menghabiskan waktu hanya duduk di dalam mobil hingga yang termuda kembali terlihat di luar gedung fakultas.

Kala itu, Xiao Zhan tampak begitu menawan. Dibalut hoodie putih bersih juga jeans yang membungkus kakinya, dia benar-benar memancarkan aura yang mampu membuat Yibo menahan kedipan mata. Helai rambut Zhan sedikit acak-acakan sebab diterpa angin, kelopaknya juga berulang kali menyipit sebab senyum semringah yang begitu rupawan.

Zhan tidak sendiri, ada beberapa orang yang menemani. Yibo yakin bahwa itu adalah temannya. Namun, fakta bahwa Zhan dapat tersenyum begitu lebar membuat Yibo cemburu. Dia ingin membebaskan diri dari mobil saat itu juga, menghadang pada siapa pun selain dirinya yang menjadi alasan Zhan tersenyum. Namun, kewarasan Yibo masih terkumpul sepenuhnya. Dia hanya memalingkan muka dengan jengkel.

Sudah dua minggu mereka tidak bertatap muka, dan Yibo tidak sadar bahwa rindunya telah menggunung di dalam relung. Perasaan itu begitu menggebu, membuatnya menyuruh sopir untuk kembali mengikuti Zhan sampai pemuda itu pulang ke apartment.

Tidak pernah merasa lelah, Yibo selalu demikian setiap harinya. Dia bahkan bersusah payah untuk melakukan meeting melalui video. Atau pada beberapa kesempatan, Yibo akan memilih pekerjaan dan merelakan menjadi penguntit Zhan. Tapi, dia tetap memastikan keselamatan Zhan aman dengan orang terdekat pemuda itu.

Profesi baru Wang Yibo telah berjalan dua minggu, dan dia mulai berani terang-terangan di depan Zhan. Yibo akan menunjukkan eksistensi diri, memberi penjelasan bahwa mereka hanya kebetulan bertemu. Sebab akhir-akhir ini, Yibo lebih banyak menghabiskan waktunya di BOYUAN ketimbang perusahaan induk.

Hal tersebut berdampak pada beberapa karyawan. Mereka bertanya-tanya apa yang telah terjadi atau adakah sesuatu yang salah sehingga pemilik perusahaan repot-repot datang untuk meninjau. Padahal kenyataannya, Wang Yibo hanya datang untuk meninjau Xiao Zhan meskipun dia harus bertemu dengan Anyu yang banyak bicara setiap hari.

Serupa yang sudah-sudah, Yibo akan keluar dari ruang kerja Anyu ditemani pemuda itu. Kemudian dia menyusuri setiap sudut ruang, berpura-pura memantau kinerja bawahan meski pun hanya sebentar. Yibo hanya akan menghabiskan waktu yang cukup lama di dalam studio pemotretan tempat Zhan bekerja.

Dari sana, dia dapat melihat eksistensi pemuda itu dengan jelas. Memperhatikan paras Zhan yang akan selalu menawan dalam beberapa padu padan pakaian. Dapat dengan jelas mengabadikan senyum manis ketika Zhan berekspresi di depan kamera. Terlebih dia juga bisa menangkap sifat asli Xiao Zhan yang menyenangkan ketika berinteraksi dengan orang lain. Sifat yang belum pernah ditunjukkan padanya selama mereka saling mengenal.

Yibo memberi maklum. Status mereka tidak cukup dekat bagi Zhan untuk menunjukkan jati dirinya. Namun, Yibo tetap berharap, bahwa suatu saat nanti dia akan menikmati sisi kekanak-kanakan dan manjanya seorang Xiao Zhan.

Entah sudah berapa kali Yibo tersenyum lebar, dia tetap melakukannya lagi. Xiao Zhan hanya berdiam diri, namun eksistensinya mampu membuat semesta Yibo menghangat. Zhan seolah mentari, dan Yibo adalah planet yang selalu mengitarinya.

Dirasa sudah cukup, Yibo beranjak pergi. Dia telah menginjak batas ruang ketika ada bunyi keras dari belakangnya. Semua orang kalang kabut, berhambur menghampiri sumber suara, tidak terkecuali Anyu. Petinggi BOYUAN itu mendekat dengan cepat, memeriksa apa yang sedang terjadi dan suaranya menggelegar saat meminta orang menghubungi ambulance.

Melihatnya, Yibo turut mendekat. Dia ingin memastikan apa yang tengah terjadi, mendadak kelopaknya terbuka lebar saat mendapati tubuh Xiao Zhan terbaring lemas di atas lantai. Anyu sudah menahan kepala Zhan menggunakan lengan, Yibo lantas merebut dengan perasaan panik. “Apa yang terjadi?!” Tanyanya nyaring, membuat siapa pun tidak berani bergerak barang sedikit.

“Bapak,” Feiyu menginterupsi Yibo dengan suaranya yang lirih. Pria itu terduduk di samping Xiao Zhan. “Maafkan saya atas kelalaian ini. Stamina Zhan menurun akhir-akhir ini, tapi—”

“Kenapa tidak ambil cuti?!” Tanya Yibo lagi. Suaranya masih meninggi, dia tidak sama sekali menurunkan nada suara yang begitu panik.

Feiyu menelan saliva, dia memberanikan diri untuk mempertemukan tatap dengan Yibo. “Sudah saya anjurkan,” Akunya pelan, memilih untuk berkata lembut berusaha menetralkan amarah atasan. “Tapi, Zhan menolak, karena dia yakin masih bisa menyelesaikan jadwal minggu ini.”

“Jika sudah begini siapa yang salah?!” Yibo melemparkan tatapan nyalang, dia juga menatap satu persatu tim yang bekerja dengan Zhan sebelum akhirnya berhenti pada wajah pemuda Xiao itu. Yibo tidak begitu menyadari, Zhan masih memakai riasan saat pemotretan berlangsung. Tapi, kini bibirnya sudah sedikit pucat, bahkan suhu tubuh mereka sangat berbeda jauh. “Siapa yang menghubungi ambulance?”

Gemuruh suara mendadak terdengar. Orang-orang turut panik akan pertanyaan itu dan lekas meraih ponselnya masing-masing. Yibo cukup cepat menyadari, dia mengumpat dengan kesal. “Lamban sekali kerja kalian ini!”

Yibo sudah ingin memberi perhitungan detik itu juga. Namun, kepanikan yang menjalar melalui seluruh pembuluh darahnya, membuat Yibo mengangkat tubuh Zhan dengan enteng. Dengan cepat, kakinya melangkah keluar ruangan. Ada banyak pasang mata yang memperhatikan, tapi dia menaruh abai sebab Zhan yang ada pada gendongannya lebih penting.

Sedikit berlari, Yibo menuju lift dengan sedikit kesusahan. Berat badan pemuda itu tidak bisa dibilang ringan, tapi Yibo yakin bahwa dia masih mampu untuk membawa Zhan menuju mobil. Pintu lift kemudian terbuka, juga Anyu yang turut masuk menemani Yibo.

“Akan aku bantu.” Tutur pria itu, menekan tombol basement dan menatap Yibo dengan sesuatu yang sulit dijelaskan. “Ke rumah sakit mana? Biar aku yang menyetir.”

Tawaran yang Anyu suguhkan, ingin Yibo tolak. Dia tidak ingin merepotkan pria itu, namun Yibo yakin tidak akan bisa mengendarai mobil dengan tenang. Alhasil, kepalanya mengangguk memberi persetujuan. “Yang paling dekat dari sini.” Ucap Yibo pada akhirnya. “Lebih cepat, lebih baik.”

Anyu mengangguk mengerti. Mereka bergerak cepat ketika pintu lift terbuka pada lantai paling bawah gedung. Dia juga mengendarai mobil cukup cepat, membiarkan Yibo menemani Zhan di jok belakang dengan segala harap yang baik.
[]

✧✧✧

Ayo tebak, ada apa dengan Zhan? Wkwkw. Dan apa yang kalian harapkan? hehee

Redamancy ✧ YiZhan Kde žijí příběhy. Začni objevovat