chapter 22: "ulang tahun"

18 2 0
                                    

Aku mulai terbangun dari tidurku.

Saat aku melihat ke jendela, matahari barulah terbit.

Aku memutuskan pergi ke dapur untuk membuat sarapan.

"Nicholas sepertinya sangat sibuk..." ujarku murung sambil makan.

"Tunggu.....bagaimana jika aku pergi ke tempatnya?" Gumamku.

'Tapi untuk alasan apa.....' pikirku lagi.

Disaat sedang berpikir aku mendapatkan sebuah ide. "Tunggu... bagqimana jika aku membuatkannya makan siang? Aku hanya akan mengantarkannya dan setelah itu aku akan pulang" ujarku.

Alu melihat jam di rumahku dan itu baru jam 6 pagi.

"Bagaimana jika aku pergi membeli bahan makanan?" Gumamku dan pada akhirnya aku memutuskan untuk mandi dan pergi membeli bahan makanan.

"Woahh dinginnyaa...." ujarku saat keluar dari rumah

Bagaimanapun ini merupakan masa masa memasuki musim gugur jadi udaranya cukup dingin.

Aku mulai pergi ke pasar dan membeli bahan makanan seperti daging dan sayuran.

Setelah merasa bahan makananku cukup, aku memutuskan untuk kembali.

"Baiklah, mari mulai bekerja" ujarku melihat bahan makanan yang kubeli.

"Ah tunggu sebentar" ujarku dan mulai memasukkan nomor pada telepon berniat menelpon Nicholas.

"Ah, halo" ujarku saat telepon terhubung.

"Halo, dengan siapakah ini?" Tanya orang dari seberang yang kurasa itu bukan suara Nicholas.

"Eilaria Yvette" ujarku. "Ah, nona Yvette rupanya! Maaf karena tidak mengenali.. saya Allphonse" ujar orang itu.

"Ah, tuan Allphonse.... saya ingat. Ngomong ngomong apakah Nicholas ada?" Tanyaku.

"Ah tidak... dia sedang menemui pimpinan di kantor utama... mengapa anda menelpon?" 5anya Allphonse.

"Itu.. saya berencana membawakan Nicholas makan siang.... apakah itu tidak apa apa?" Tanyaku.

"Ah, tentu nona! Pas sekali hari ini ulang tahunnya. Dia pasti akan senang jika nona datang" ujar Allphonse.

"Tunggu, hari ini ulang tahunnya?" Tanyaku. "Eh? Nona tidak tau? Dia berulang tahun pada 1 agustus" ujar Allphonse. 

"Dia tak pernah memberi tahu diriku... baiklah terimakasih atas informasinya. Aku akan datang saat jam 1 siang" ujarku dan menutup telepon.

"Bagaimana ini?? Aku tidak tau hari ini ulang tahunnya" gumamku gelisah.

"Apa yang harus ku belikan? Jam tangan? Dompet? Dasi? Ahhh....." ujarku pusing.

"Tunggu, dia tidak memberitahuku... berarti itu tak masalah jika aku tak memberi hadiah bukan?" Ujarku.

"Ahh.... sudahlah aku hanya akan membuatkan makan siang untuknya" ujarku dan akhirnya mulai memasak.

Setelah beberapa jam, masakanku telah jadi. Aku membuat Beef Bourguignon dan juga Ratatouille.

Aku juga membuatkan apple pie untuk hidangan tambahan.

Aku melirik jam yang menunjukkan jam 12 siang.

Setelah menata dan makanan di kotak bekal, aku mulai mengganti pakaianku dan pergi.

Saat menuju halte bus, aku melihat toko yang menjual perhiasan dan mereka memajang sesuatu yang menarik di etalase mereka.

"Permisi" ujarku. "Oh, selamat datang nona. Apa yang ingin anda beli?" Tanya wanita pemilik toko.

"Itu... apakah gelang itu dijual?" Tanyaku menunjuk satu set gelang pasangan.

A CANVASTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang