BAB 44: MEMBERSIHKAN NAMA BAIK

681 31 4
                                    

"Mau lari kemana kamu? Gak akan saya lepasin kamu Kalina! Sudah berani lagi lempar saya pakai kursi! Kamu tahu itu gak sopan?"

Lah, emang dia pikir dia ini sopan apa?

Aku sudah semakin terjepit. Aku mau lari tapi tidak bisa karena pak Dino sudah menangkap kursinya lebih dulu.

Dan malah menambah masalah karena Dia memegang kursinya dan menghadangku pakai kursinya pas aku mau lari tadi ke kanan.

Seperti dia bisa membayangkan apa yang ingin kulakukan.

"Pak, jangan macam-macam! Saya bisa laporin Bapak dan nanti Bapak bisa dikeluarkan dari kampus Ini loh!"

Dan aku serius akan melakukan itu jika dia berani mendekat lagi! Aku akan menggunakan kekuatannya nama papaku.

"Haha, kamu jangan jual mahal Kalina! Wanita sepertimu itu tidak laku kalau di luaran! Lagian kamu mau lapor ke siapa?" sindirnya dengan seringai tawa yang meremehkan aku.

"Ini sudah malam dan tidak ada orang di sini! Ruangan dosen ini juga tidak ada CCTV-nya. Lagian siapa yang mau percaya sama kamu? Namamu sudah jelek di kampus ini. Penggoda dosen, malah bukan dosen sembarangan. Dekan yang kamu goda, gak tanggung-tanggung! Kalau melapor juga paling kamu yang akan dikeluarkan dari kampus ini!" serunya lagi yang makin membuatku geram.

Apa dia pikir kalau aku keluar dari kampus maka aku tidak akan pernah bisa lagi mendapatkan kampus lainnya?

Atau apa dia pikir kalau aku keluar dari kampus ini maka aku tidak bisa hidup lagi?

Mereka saja yang tidak kenal saja siapa papaku.

KREEK!

"Aaakh, lepasin Pak!"

Tapi dia sepertinya lebih lihai dari aku karena dia langsung menarik lengan pakaianku dan membuatnya robek! Aku sampai takut dan hampir aja aku tersungkur jatuh Kalau tidak dipegang lengan bajuku tadi. Aku ingin kabur tapi bagaimana caranya sedangkan pegangan tangannya sangat kuat sekali?

"Kamu mau ke mana sih buru-buru? saya bilang tadi nggak usah buru-buru. Kan saya baru datang!"

Dan sekarang dia menarikku sampai aku menyentuh tubuhnya. Dia mendekapku erat! Aduh gimana ini aku lepasinnya?

"Lepasin Pak, Tolooooong!"

"Kamu diem aja Kalina. Kalau kamu nurut sama saya kamu nanti saya kasih tambahan uang jajan. Dan tenang saja, saya akan jadi dosen pembela untuk kamu supaya kamu bisa menyelesaikan tugas akhirmu! Kalau perlu saya minta sama Pak Daffin supaya saya jadi dosen pembimbing untuk tugas akhirmu saja. Kamu gak usah lagi layanin dia dengan berlagak jadi asisten dosennya, saya bisa kasih puas"

"Lepasin saya Paaaak!"

Gak minat! Sumpah aku nggak minat dia jadi dosen pembimbing akademikku! Nggak pengen aku diurus sama dia! Aku benci sama dia! Dan sekarang aku tetap meronta-ronta meminta dilepaskan! Soalnya dia mendekapmu dari belakang erat sekali.

Dan Aku jijik banget sama kumisnya yang mau menempel-nempel ke wajahku! Tanganku sudah menepis, satu kubuat perisai supaya bibirnya tidak mengenai wajahku!

Hyakks! amit-amit! Chiumhan pertamaku gak akan jatuh padanya!

Aku makin kesel! Harusnya tadi aku cepet-cepet ambil handphoneku dan hubungin bang Sam. Tapi kalau udah kayak gini gimana? Lengannya, yah lengannya!

"Aaaakh, gigitan tanganmu sakit juga Kalina! Kuat banget, kamu udah nafhsu ya! Tapi bukan berarti saya akan melepaskanmu loh! Ini bukan pertama kalinya saya melakukannya! Kulitmu halus, wah, saya gak nyangka kamu ternyata memang menarik!"

Jodohku Bukan PerjakaWhere stories live. Discover now