INSTALASI GAWAT DARURAT

13 12 0
                                    

“Tidak berpihak bukan berarti harus menyerah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

“Tidak berpihak bukan berarti harus menyerah. Tuhan selalu ada di dalam kepercayaanmu adalah kunci jawaban dari semuanya.”

Surabaya,
Selasa, 25 Juli 2023.

ARA terbangun pukul empat pagi setelah berhasil tidur selama satu jam. Gadis itu meringis perih sambil meremas perutnya. Keringat telah bercucuran membasahi wajah. Untuk bangun dari tempat tidur saja, rasanya dia tidak mampu. Rasa sakit ini tiba-tiba datang semenjak dia berhasil tidur setelah terjaga semalaman.

Sambil menangis, Ara meraih ponselnya yang berada di atas nakas dengan bersusah payah. Dia tidur miring dengan menekuk kedua kakinya untuk menahan rasa sakit. Setelah berhasil mengambil ponsel, dengan pandangan yang terbatas gadis itu membuka aplikasi WhatsApp dan menelepon Dimas yang berada di barisan nomor tiga.

Tidak ada respon jawaban dari lelaki itu. Bunyi nada dering teleponnya pun terdengar sampai di kamar Ara saking kerasnya. Padahal tidak biasanya sang kakak kebo seperti ini. Dia makin meringis kesakitan dan rasanya ingin sekali pingsan.

Ara tetap mencoba menelepon berulang kali hingga telepon berhasil di angkat. Setelahnya, telepon hening sesaat sebelum ketukan pintu kamar di dengar gadis itu dengan jelas.

“Ara?”

Tangisan yang tak mengeluarkan suara, tidak dapat membuat siapa pun yang mengetuk pintu mendengarnya. Dia kemudian bersusah payah untuk menjawab telepon setelah ketukan pintu kembali terdengar.

“Kak....” suara yang serak dan pelan menghentikan ketukan pintu. Ara yakin suaranya dapat di dengar dari telepon. Lantas knop pintu kamarnya terbuka dengan menampilkan Ayu yang memakai mukena sambil membawa ponsel Dimas.

Sontak pupil mata perempuan itu membulat lebar. Ponsel Dimas pun sampai terjatuh di lantai. Perempuan itu dengan cepat berlari menuju Ara yang masih meringis kesakitan.

“Ra, kamu kenapa? Ya ampun,” panik Ayu.

Tak ada sahutan dari Ara, Ayu sontak berteriak untuk memanggil Dimas—sang suami karena ternyata tadi laki-laki itu sedang berada di kamar mandi.

Tak lama Dimas dan Hyuna datang secara berbarengan ke kamar Ara karena teriakan brutal dari Ayu tersebut. Sesampainya mereka berdua di kamar Ara, gadis itu tiba-tiba merasa pusing dan setelahnya terlihat gelap.

🌷

Dimas masih mencoba menghubungi Dea yang sampai saat ini belum dapat tersambung. Zidan telah berangkat menuju ke rumah sakit setelah Dimas menghubunginya, dan laki-laki itu yakin bahwa Zidan tidak mengajak Dea.

Kemarin setahu Dimas, Ara bersama dengan Dea terus selama di karang taruna, bahkan pulang pun di antar Dea karena perempuan itu membawa motor. Maka dari itu, dia ingin bertanya kepada Dea tentang Ara karena Ara barusan di diagnosa oleh Dokter mengonsumsi sianida dengan kadar yang sangat sedikit.

ANOTHER LILY {~END~} Where stories live. Discover now