TERKUAK

13 14 0
                                    

“Tuhan akan menunjukkan semua jalanmu ketika engkau percaya akan kuasa-Nya, meskipun petunjuk itu akan terjadi di luar perkiraan dan membuatmu bersedih

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

“Tuhan akan menunjukkan semua jalanmu ketika engkau percaya akan kuasa-Nya, meskipun petunjuk itu akan terjadi di luar perkiraan dan membuatmu bersedih.”

Surabaya,
Rabu, 23 Agustus 2023.

MALAM ITU adalah malam ketiga setelah kepergian Zevannya dan rumah sakit tiba-tiba menjadi sedikit rumit hingga dia harus menyelesaikan semuanya. Setelah mengurus keperluan yang ada, Akasa hendak mengistirahatkan badannya sebentar sambil membeli kopi di kedai langganannya yang baru buka cabang.

Entah mengapa hari ini rasanya dia ingin menaiki sepeda motor saja. Laki-laki itu lantas meminjam sepeda motor milik satpam yang sekaligus disewanya untuk pergi ke kedai. Tak lupa juga jaket kulit yang dia beli dulu di Korea tanpa tau kegunaannya untuk apa, sekarang akhirnya berguna juga. Dengan laju yang santai, Akasa menuju ke kedai yang baru saja buka dan lokasinya sangat jauh dari rumah sakitnya ini.

Sesampainya di kedai, laki-laki itu tersenyum simpul begitu melihat balon warna-warni menghiasi kedai. Seketika dia teringat akan gadisnya itu, seorang gadis yang sangat dicintainya, dan gadis yang sangat menyukai balon.

“Kalau Ara ikut, pasti bakal minta nih....” gumam Akasa pada dirinya sendiri sambil terkekeh pelan. Kemudian, dia bergerak untuk masuk ke dalam kedai. Memesan, dan mengambil tempat duduk di pojok ruangan.

Saat asyik berkutat dengan tabletnya, Akasa tiba-tiba mendengar suara seseorang yang tak asing. Tempat duduknya ini terhalang sedikit oleh tembok, dekat dengan kasir, tapi tidak bisa melihat tempat tersebut. Laki-laki itu kemudian mematikan tabletnya, lantas menaruhnya secara perlahan. Dia mencoba untuk mendengarkan dengan saksama suara dua orang yang saling bersautan dan terdengar tengah memesan.

Akasa dengan cepat mengubah tempat duduknya menjadi berlawanan dan kini dia menghadap tembok kedai. Secepat kilat juga, dia memakai topi dan mengambil majalah untuk menutupinya.

Dua orang yang tadi didengarnya kini berjalan mendekat ke arah Akasa dan duduk di belakang laki-laki itu. Jarak antar bangku memang sedikit jauh, tapi hal tersebut memungkinkannya untuk dapat mendengar percakapan yang ada.

“Ford di depan, Bapak balikkan ke kantor Abyassa Company. Kalau di tanya, jawab aja kalau Bapak dari bengkel Exe. Saya akan awasi pergerakan Bapak dari jauh. Kalau sudah sampai di Abyassa, uang akan saya transfer.”

Akasa meneguk salivanya susah begitu mendengar suara halus dan merdu yang didengarnya ini. Suara yang sangat dia ketahui dan sangat membuatnya terkejut tak percaya.

“Baik, tugas saya hanya mengembalikannya saja, bukan? Tidak ada hal lain?”

Suara yang berat itu membuat Akasa sangat ingin tahu akan wajah dari orang yang kini mengobrol dengan saudara jauhnya itu.

“Ya, hanya mengembalikan saja. Setelah selesai, saya akan transfer sesuai kesepakatan. Lima juta ‘kan? Cukup untuk membeli susu untuk anak Bapak.”

ANOTHER LILY {~END~} Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt