POT BUNGA

11 12 0
                                    

“Semua orang berkata bahwa engkau tidaklah baik untukku, tapi semua orang itu tidak mengenalmu seperti aku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Semua orang berkata bahwa engkau tidaklah baik untukku, tapi semua orang itu tidak mengenalmu seperti aku.”

Surabaya,
Rabu, 16 Agustus 2023.

“JADI BELI PAKCOI, KAK?”

Suara Ara menyadarkan Ayu yang sedang memilih-milih buah mangga. Gadis itu berjalan mendekat ke arah Ayu dan terdiam sejenak.

“Mangga muda? Sejak kapan Kakak suka mangga muda?” tanya Ara tak biasa. Dia lalu ikut memegang mangga dan mencium baunya. Ayu juga sama, wanita itu mencium bau mangga yang barusan dipegangnya, “kayaknya buat rujak enak deh, Ra.”

Ara sontak bergidik ngeri. Urusan per-aseman seperti rujak ataupun yang lain, Ara menyerah. Dia lebih memilih kepedasan daripada merasakan asam.

“Kamu suka asin tapi gak suka asem,” ujar Ayu sambil menoel hidung Ara. Sang empu yang ditoel nyengir, “beda atuh, Kak....”

Kemudian mereka belanja lagi sesuai kebutuhan yang ada. Ayu hanya menemani Ara, karena spesialis masak di rumah adalah Ara dan Hyuna. Ayu juga terkadang membantu Ara memasak tapi lebih banyak tidaknya.

Ayu pandai membuat kue, tetapi masalah memasak, dia hanya bisa sedikit. Ayu juga memperingatkan Ara untuk tidak lagi menerima makanan apa pun dari orang lain. Kalau dia ingin, Ayu menyuruhnya untuk membuatnya sendiri saja.

Belanja bulanan mereka selesai dengan dua troli. Kebutuhan makanan dan rumah berbeda troli. Ayu tipikal orang yang suka menyetok barang daripada membeli seadanya lalu kalau habis beli lagi. Ayu tidak suka bekerja dua kali.

Awalnya, Dimas tidak memperbolehkan Ara untuk keluar. Namun, karena ini bersama Ayu dan pak Bobi, jadi, dia memperbolehkan. Lagian kemarin Akasa juga telah meyakinkannya bahwa Ara akan dia jaga bersama dengan Bin—setelah Akasa menjelaskan tentang siapakah teman gaibnya itu.

Mereka pun sampai di antrean kasir. Ara mengeluarkan semua belanjaannya untuk dibayar. Tidak usah di tanya yang bagian pembayaran siapa, karena tidak mungkin itu adalah Ara.

Mereka berdua berbelanja tanpa di temani Dimas ataupun Zidan karena kedua orang itu katanya ada meeting penting di kantor. Ayu tidak mempermasalahkan, lagian mereka membawa sopir Dimas. Jadi, Dimas tadi berangkat bersama Zidan, dan yang menjadi sopir tentu direktur utama itu.

Setelah selesai dari area belanja, mereka jalan-jalan sebentar sambil menikmati gelato yang barusan dibeli. Sebenarnya Ara ingin diet, tapi begitu Ayu tiba-tiba datang sambil membawa dua gelato dengan rasa Vanilla dan Dark Chocolate kesukaannya, dia mengurungkan niat diet tersebut.

“Diet bisa kapan aja,” kata Ara.

Mereka duduk di foodcourt lantai tiga. Ara memesan Rabboki karena lapar, sedangkan Ayu memesan Sushi. Tadinya mereka ingin ke All you can eat, tapi takut rugi karena tidak ada Zidan dan Dimas sebagai tempat penampungan terakhir. Jadi, mereka lebih memilih membeli makanan yang satu porsi seperti ini saja.

ANOTHER LILY {~END~} Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang