bab empat belas

2.6K 198 10
                                    

"Aku Benci kamu!" Bentak Kathrina yang semakin emosi.

Indah berusaha menjauhkan Kathrina dari Gita takutnya akan terjadi hal yang lebih buruk.

"Hus kath gak boleh ngomong gitu" tegur indah kepada Kathrina.

"Dia duluan yang mulai ndah! Dia udah bikin gw sakit hati! Terus sekarang gw yang harus nenangin dia gitu? Ogah!" Ucap Kathrina yang sangat menusuk.

Indah pun berkomunikasi dengan oniel perihal ini dan mereka setuju untuk membawa Gita dan Kathrina pulang ke rumah masing masing.

***

Diperjalanan pulang Kathrina yang sebenarnya tidak tega kepada Gita pun akhirnya menangis. Indah yang menyadari itu pun langsung mencoba menenangkan Kathrina dengan mengajak ia untuk mengobrol.

"Aku tau kamu Ga mungkin bisa benci ke kak Gita kath" ucap indah.

"Aku udah jahatin kak Gita hiks dia mungkin udah gak mau lagi ketemu sama aku hiks" rengek Kathrina.

"Nanti aku coba bantu deh kath" sahut indah.

Mereka berdua pun saling mengobrol di dalam mobil. Tak terasa mereka sudah sampai di rumah Kathrina. Kathrina pun pamit kepada indah untuk masuk ke rumah nya.

"Aku masuk dulu ya ndah hati hati di jalan" pamit Kathrina kepada indah.

"Iya kath nanti kalau ada apa apa telpon aku ya" sahut indah yang hanya di balas acungan jempol oleh Kathrina.

***

Keesokan harinya Kathrina yang sudah sembuh pun akhirnya bisa pergi sekolah seperti biasa. Ia berangkat bersama stefi karna masih bertengkar dengan Gita. Di perjalanan stefi tak menanyakan perihal apapun tentang Gita karna ia tau masalah adik nya dengan Gita dan ia lebih memilih untuk diam.

***

"Oi kath katanya kak Gita sakit" ucap indah membuat Kathrina sebenarnya merasa kasihan akan tetapi rasa itu masih tertutup oleh gengsi nya yang tinggi.

"Oh" sahut Kathrina singkat.

"Gada niatan buat jenguk dia gitu? Atau gak kasih apa kek" tutur indah yang membuat Kathrina menaikan satu alis nya.

"Dih ngapain gw harus jengukin dia. Toh dia sakit karna ulah nya sendiri" ucap Kathrina yang membuat indah mengelus dada nya.

***

Gita. Kini ia sedang berbaring di kasur rumah sakit, iya rumah sakit. Ia masuk rumah sakit karna badan nya sangat lemas. Ia tak mau makan apapun. Itu membuat keluarga nya khawatir dan membawanya ke rumah sakit.

"Kamu kenapa sih Gita kok tumben minum alkohol? Bukan nya kamu gak suka alkohol?" Tanya kakak Gita.

"Biasa teh mpen galau" ucap Gita dengan senyum terpaksa.

"Kulkas sok sok an galau" tutur Feni sembari memukul pelan lengan Gita.

Tok tok tok

"Suara ketukan pintu kamar inap Gita membuat nya kaget. Ia pun menyuruh Feni untuk membukakan pintu. Disaat Feni membuka pintu pemandangan pertama yang mereka lihat adalah indah dan oniel. Terlihat indah yang mengetuk pintu sedangkan oniel yang membawa barang untuk menjenguk.

"Eh kalian pasti teman nya Gita masuk masuk" sambut Feni yang menyuruh mereka berdua masuk.

Oniel dan indah pun masuk ke ruang inap Gita. Mereka melihat Gita yang sedang terbaring lemas di kasur rumah sakit sembari menghadap jendela. Oniel dan indah pun menghampiri kasur Gita dan menyapa nya.

"Tuh kan kata gw apa. Jangan kebanyakan" tutur oniel sedikit gemas ketika melihat Gita yang kemarin malam sok Sokan meminum alkohol sekarang malah terbaring lemas di kasur rumah sakit.

my senior (Gitkath)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang