bab lima belas

2.5K 203 8
                                    

"Thank you for the gift Kathrina. Aku gabakal buang ini walaupun dalam keadaan rusak sekalipun"

*****

"Aku yakin kok kath kalau Gita bakal selesain semua masalah nya tapi gak sekarang" tutur oniel kepada Kathrina.

Sepulang sekolah Kathrina bersama indah dan oniel sekarang sedang berada di cafe di dekat taman kota. Mereka ingin membahas masalah Gita dengan Kathrina. Oniel dan indah Merasa kasihan dengan Gita dan oniel yang sepertinya terpaksa saling menjauh karna suatu keadaan. Mereka berdua berniat untuk membantu Kathrina menyelesaikan masalah nya dengan Gita dan kembali akur dengan Gita.

"Tapi aku gak tau kenapa kak Gita suruh aku jauhin dia kak oniel" ucap Kathrina.

"Aku juga sebenernya gak tau kath. Walaupun aku sahabat Gita dari kecil tapi jujur masalah kali ini dia gak mau cerita sama siapapun" sahut oniel.

Mereka pun akhirnya mengobrol hal hal random sejenak melupakan masalah yang Kathrina alami. Walaupun Kathrina menjadi nyamuk oniel dan indah tapi ia tak mempermasalahkan itu.

Disisi lain Gita yang ternyata sudah pulang dari rumah sakit pun terbaring di kasur nya sambil bermain hp. Tidak lupa Lego Loki yang Kathrina berikan ia simpan di nakas samping kasur nya lengkap beserta surat ucapan dari Kathrina. Tiba tiba ia teringat untuk segera menyelesaikan masalah ini dengan cepat. Tanpa ba bi Bu ia langsung menghubungi muthe dan mengajak nya ketemuan di cafe terdekat.

 Tanpa ba bi Bu ia langsung menghubungi muthe dan mengajak nya ketemuan di cafe terdekat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Okeh git lu harus berani ambil resiko. Lu yang memulai lu yang meng akhiri" monolog Gita di depan kaca mencoba menenangkan diri nya sendiri.

Gita berjalan keluar kamar dan mengambil kunci mobil nya. Saat ia ingin keluar rumah Feni yang melihat nya pun langsung memanggil nya.

"Mau kemana?" Tanya Feni.

"Mau keluar bentar ada urusan", jawab Gita.

"Kamu baru aja sembuh loh" tutur Feni yang sedikit khawatir.

"Gapapa kok cuman sebentar aja, aku berangkat dulu ya" pamit Gita berjalan menuju pintu rumah.

"Hati hati jangan ngebut" balas Feni.

Gita pun berangkat menggunakan mobil nya. Di perjalanan hati nya di penuhi oleh rasa gelisah dan takut, tapi ia sudah memantapkan hati nya untuk momen ini.

Kini Gita sudah sampai di kafe. Ia memarkirkan mobilnya di parkiran dan langsung menuju kedalam kafe. Di dalam kafe dirinya menengok kanan kiri untuk memastikan kalau muthe sudah sampai atau belum. Dia melihat seseorang melambaikan tangan ke dia, tidak lain orang itu adalah muthe. Ia langsung menyuruh Gita untuk duduk di tempat yang memang sudah dia sisakan spesial untuk Gita.

my senior (Gitkath)Where stories live. Discover now