Bab 27 - Suddenly Living Together

153 16 4
                                    

Suddenly Living Together


Evita tahu, ia telah melakukan kesalahan. Namun, tidakkah ini hukuman yang terlalu berat untuknya?

Evita pikir, ia tidak akan lagi berperang dengan Miko begitu pria itu pulih dari alerginya. Namun, apa ini?

Evita hanya bisa pasrah ketika Miko memindahkan sepotong omelet telur ke piring makan Evita. Ini bukan pemandangan yang asing. Terutama, selama seminggu ini.

Sial. Ini bahkan sudah tiga hari! Pria itu juga sudah pulih dari sakitnya. Apa pria itu berniat untuk tinggal di sini selamanya?

"Um ... apa kau sama sekali tidak sibuk?" tanya Evita sembari menusuk omelet telur dari Miko tadi dengan garpunya. "Kau pengacara. Apa kau tidak ada jadwal sidang atau meeting dengan klien?"

"Oh, aku belum bilang?" Miko mengangkat alis.

"Bilang apa?" Evita harap itu bukan kabar buruk.

"Aku cuti selama seminggu karena sakit," sebut pria itu.

"Oh ... ha?!" Evita yang tersadar seketika kaget. "Kau ... cuti selama seminggu?! Dan kau akan tinggal di sini selama kau cuti?!" Evita tak bisa menepikan kemungkinan mengerikan itu.

Miko mengangguk dengan santainya. "Aku perlu memulihkan diri. Tapi, aku hanya tinggal sendiri di apartemenku. Dan lagi, bukankah kau yang bilang jika kau akan merawatku selama aku sakit?"

"Tapi, bukankah kau sudah sembuh?" tandas Evita.

"Karena itu, sekarang ganti aku yang merawatmu karena kau pasti kelelahan setelah merawatku," balas Miko enteng.

"Ha ha ..." Evita tertawa kering. Ia pikir, mereka sudah melakukan gencatan senjata. Lalu, apa ini? Sepertinya, memaafkan Evita untuk kesalahan yang Evita lakukan itu bukan hal mudah untuk pria itu.

Namun, Evita bisa apa? Dia memang bersalah. Jadi, dia hanya bisa menerima hukumannya sekarang. Baiklah. Hanya seminggu. Evita hanya perlu bersabar selama seminggu. Toh, dia akan sibuk membantu Talitha menyiapkan pernikahannya. Ia akan menggunakan itu sebagai alasan untuk menghindari Miko dan ...

"Oh, karena Nathan sudah mulai kembali bekerja, dia memintaku untuk mengantar kalian pergi fitting gaun pengantin," Miko menyebutkan.

"Kak Nathan ... apa?" Evita berusaha menahan nada suaranya agar tidak tampak seperti dia siap mengamuk.

"Dia memintaku mengantar kau dan Talitha yang akan pergi untuk fitting gaun pengantin hari ini," ulang Miko, sama sekali tak menyadari, atau mungkin tak peduli, akan emosi yang ditahan Evita. "Dia akan bertemu kita di lokasi fitting dan kita akan makan siang bersama di luar."

"Begitukah?" Talitha angkat bicara. "Dia berangkat saat aku sedang sibuk memandikan Jia tadi, jadi kami tidak sempat bicara. Dia memang sempat bilang tentang memasrahkan sesuatu pada Miko."

"Ah, dia juga berpesan, jika kau terlalu lelah atau sibuk karena persiapan pernikahan atau karena pekerjaanmu, kau bisa menitipkan Jia di kantornya. Dia sudah menyiapkan playground untuk Jia di ruang kantornya," tambah Miko.

Talitha meringis. "Itu justru akan merepotkannya. Aku baik-baik saja dengan Jia di rumah. Lagipula, ada Evita dan kau di rumah ini," ucapnya.

Ah, bahkan meski Evita ingin mengusir Miko, dia tidak bisa melakukan itu. Karena, bagaimanapun juga, dengan absennya Nathan, Talitha mungkin akan membutuhkan bantuan Miko di rumah ini. Terutama karena dia pasti akan disibukkan dengan persiapan pernikahannya.

Meski Nathan sudah menyiapkan semuanya, tapi Talitha tetap harus menentukan dan memutuskan tentang beberapa hal lain juga. Orang tua Nathan bisa membantu Talitha juga mengenai itu. Jadi, mengurus Jia bisa diserahkannya pada Evita dan Miko. Jika hanya Evita sendirian, Talitha mungkin akan terlalu khawatir. Jadi, keberadaan Miko pasti akan sangat membantu di sini.

The Baby's ProjectWhere stories live. Discover now