Chapter 0 : Meet Jeffrey Woods a.k.a Jeff the Killer

178 17 7
                                    

"Shhh.... Just go to sleep."

Stab! stab! stab!

Ah, hello there! Dari judul di atas kalian pasti sudah tahu, kan, siapa aku? Darimana aku tahu kalian? Entahlah, aku selalu merasa diawasi, dan pelakunya tidak hanya kalian. Ah, aku harap aku bisa keluar dari halaman ini dan menyiksa kalian juga seperti orang sialan ini. Tapi mau bagaimana lagi, dia tidak memberiku kuasa seperti itu. Dia hanya menjatuhkanku di suatu tempat asing, dan tugasku adalah : Survive.

Aku tidak tahu apa yang harus kutakutkan. Dunia ini memang berbeda dengan dunia tempat aku tinggal, kata dia. Tapi bagiku sama saja. Persamaannya : Semua orang di sini lemah semua. Penakut, lebih tepatnya. Yang membuat dunia ini berbeda dengan duniaku adalah jam tidur mereka. Tidak ada yang sama, kalo menurutku. Aku tadi memasuki rumah, dan aku masih melihat seorang lelaki yang masih asyik nonton pertandingan bola pukul dua dini hari. Tebakanku dia pasti masih 10 tahun. Dan di duniaku, anak seumuran itu harus tidur pukul 9 malam. Jadi, aku tidurkan saja dia! Aku yakin dia ada sekolah besok. Sekolah di surga. Hehe...

Dia langsung panik begitu melihatku. Memang itu rencanaku, sih! Tapi, selang beberapa detik, justru aku yang kaget karena perkataannya.

"Oh my God! O, shit! Kau pasti Jeff the Killer, kan? Iya, kan? Oh, God! Aku penggemar beratmu!" jeritnya, agak tertahan. Aku yakin dia pasti tidak mau orangtuanya terbangun. Tunggu dulu?

"Dari mana kau tahu namaku?" tanyaku, tidak segitu bingung, sih.

"Tentu saja aku tahu! Kau salah satu tokoh legendaris Creepypasta! Kau benar-benar mirip di dalam foto itu!" jawabnya. Foto? Aku punya foto? Tanpa perlu kutanya bocah itu langsung menunjukkan sejenis talenan bercahaya dengan foto yang, mirip denganku! Benar-benar mirip! Mataku, bibirku, bahkan rambut panjangku! (Kecuali : Aku punya poni sedangkan foto ini tidak) Dalam foto ini bahkan posisi mukaku menghadap kamera!

"Yah, tapi, you know lah! Ini kan photoshop...." Apa itu fotoshop?

"Adik..."

"...tapi gilak lagi, lek! Benar-benar mirip kali hasilnya! Lihatlah, wajah putih kayak mayat, mata tanpa kelopak, bibir yang katanya ko goresin sehingga ko selalu tersenyum! Aku bahkan tidak tahu ko tu emang lagi senyum beneran apa tidak! Eh, kelopak mata ko, itu ko kupas pake pisau atau—"

Aku langsung menusuk perut anak itu. Berisik kali! Dia bahkan tidak memberiku izin bertanya. Menyebalkan. Aku tersenyum melihat raut mukanya yang tadi begitu bergembira langsung berubah menjadi, hmm... antara terkejut atau ketakutan?? Haha, inilah yang kutunggu-tunggu!

"Kenapa, Dik? Tadi kau begitu bergembira melihatku, kenapa sekarang jadi takut?" tanyaku sambil menggores lehernya. Tidak usah dalam-dalam, hanya untuk sekedar suaranya tidak keluar untuk, sementara. Aku masih ingin main-main dengan anak ini, karena dia menyita waktuku.

"Ini untuk foto palsu itu." Aku menyayat kelopak kedua matanya.

"Ini untuk talenan cahaya bodohmu!" Aku menggores bibirnya sehingga membentuk senyuman lebar. Aku bisa melihat air matanya keluar tanpa henti, walau tanpa suara. Aku sudah menahan pergerakkannya sehingga yang bisa ia lakukan hanyalah, menangis!

"Oh, Anak muda! Kau begitu menderita, ya? Oh, ya, aku telah merubah wajahmu sehingga terlihat sepertiku. Your welcome! Go to sleep now, Kiddo!" Aku akhirnya menusuknya tepat di jantung. Bocah itu tidak bergerak lagi sekarang. Aku yakin ia bahagia sekarang.

Aduh, aku belum puas! Ini kamar orangtuanya, kan? Ah, ada anak perempuan! Lucky me!

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

When Creepypasta Comes AliveWhere stories live. Discover now