RAIN - CHAPTER 3

7.8K 875 11
                                    


"Selamat datang. Apa saya bisa mengambil pesanan anda? " tanya Byulri ramah. Namun tidak ada senyum di wajahnya.

"Tolong satu americano dan satu hot latte. " ucap pelanggan itu.

"Baiklah. Masih ada yang ingin di tambah? "

"Tidak. Eh? Nama mu Byulri? " tanya pelanggan itu saat melihat name-tag di apron kerja Byulri.

"Iya benar. Anda siapa? "

"Jadi kau benar Byulri. Aku ayah mu nak. Kau sudah tumbuh dengan besar dengan baik. "

Flashback on

"Eomma. Appa dimana? Kenapa dia tidak ada di sini? Kenapa eomma menangis? " tanya Byulri yang mencari-cari ayah nya saat kelulusan sekolah menengah pertama nya. Ibunya menunduk dan menangis.

"Jangan pikirkan appa lagi ya. Dia sudah pergi meninggalkan kita. Jangan ingat dia lagi? Arachi? " tanya ibu Byulri dengan tersedu-sedu.

"Tapi kenapa eomma? " tanya Byulri binggung. Dia tidak mengerti apa yang dimaksud ibunya.

"Dia bukan namja yang baik. Dia meninggalkan kita demi wanita lain. Hiks. "

"Jangan menangis eomma. Aku tidak masalah jika aku tidak mempunyai appa daripada dia menyakiti eomma. "

Flashback off

"Jadi bagaimana kabar mu nak? " tanya pria paruh baya itu. Wajah nya memang sudah berbeda dan karena sering melihat wajah nya Byulri lupa akan hal itu juga.

"Ini pesanan anda. Tolong cepat. Banyak yang mengantri. Dan tolong jangan pernah datang kesini lagi. " ucap Byulri dingin sambil memberikan nampan berisi satu gelas americano dan satu gelas hot latte. Lalu pria itu pergi dari tempat itu.

...

Byulri POV

Entah kenapa kepada ku menjadi sakit. Dada ku juga sesak. Kenapa aku harus berjumpa dengan pria tua itu? Bukankah sudah cukup menyakiti kami saja? Tidak kah dia berfikir?

Apa itu istri barunya? Menurut ku eomma masih jauh lebih cantik darinya. Pria itu tampak nya semakin kurus. Seperti nya istri barunya itu tidak bisa memberikan nya makan.

Aku? Lihatlah aku. Aku masih sehat karena eomma selalu memberikan ku masakan rumah yang sehat. Dia? Ingin kopi saja mereka harus ke kafe. Kasian nya dirimu. Tapi maaf aku tidak peduli.

...

Berkas-berkas sinar matahari menusuk-nusuk mata ku. Menyuruh ku untuk bangun. Aku langsung bangun, menguap dan sedikit menggeliat di atas tempat tidur ku.

Aku mengubah posisi ku menjadi duduk. Aku melihat jam yang terduduk di atas meja ku. Sekarang masih jam 6 tapi sudah terang sekali.

Aku turun dari tempat tidur ku. Sedikit merapikan tempat tidur ku dan pergi untuk mandi. Sebelumnya aku mengambil seragam sekolah ku.

...

"Ayo sarapan. " tawar eomma. Aku langsung mengangguk. Pagi ini eomma membuatkan ku roti dan di dampingi dengan susu strawberry kesukaan ku. Eomma tidak pernah melupakan hal itu.

Aku langsung melahap roti yang eomma buat untuk ku. Manis dan renyah. Itu yang kurasakan. Aku sangat suka sarapan dengan roti buatan eomma. Apalagi jika eomma memadukannya dengan susu strawberry.

"Aku pergi dulu ya eomma nanti aku terlambat. Bye eomma. Muach. " aku pamitan. Tidak lupa aku mencium pipi ibuku. Aku dapat melihat nya tersenyum. Aku membawa dua botol susu strawberry di dalam tas ku. Hanya itulah jajan ku jika di sekolah. Paling tidak jika sedang lapar sekali aku akan memakan ramyun di kantin sekolah.

...

Aku baru saja sampai di sekolah ku. Aku memasuki kelas ku. Orang-orang ini ribut sekali. Padahal itu belum isi seluruh siswa/i di kelas ini. Dan mereka sangat menyebalkan.

Aku meletakkan tas ku dan duduk di bangku ku. Tiba-tiba saja banyak pikiran muncul di kepalaku. Tiba-tiba saja Jungkook muncul di pikiran ku. Juga lelaki tua itu. Mereka berdua adalah orang yang menyebalkan. Aku benci mereka.

Aku binggung melihat jungkook. Dia memberikan perhatian nya. Tapi aku hanya berpura-pura tidak memperhatikan nya. Apa yang dipikirkan nya huh?

"Holooo.. " ucap Jungkook sambil melambai lambai kan tangannya di depan wajah ku. Kenapa dia mengganggu lagi?

Aku berdiri bermaksud meninggalkan Jungkook idiot ini. Tapi tangan ku ditarik oleh nya. Sehingga aku jatuh terduduk lagi.

"Wae?! " tanya ku dengan nada kasar. Agar dia tidak mengganggu ku lagi.

"Hmm. Sebelumnya aku minta maaf. Apa kau kenal Park Jimin? " tanya Jungkook. Aku membeku di tempatku. Padahal aku ingin melupakan nama itu. Tapi kenapa harus idiot ini bertanya lagi tentang dia?

TBC√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√

RAIN [전정국]Where stories live. Discover now