RAIN - CHAPTER 7

6.1K 697 5
                                    

Byulri POV

"Kau baru memanggil ku dengan namaku. Gomawo Byulri-ya. " ujar Jungkook sambil tersenyum. Aku menoleh ke arah Jungkook. Tiba-tiba saja aku merasa gugup. Wajah ku tentu saja sudah memerah. Ini memalukan.

Deg! Deg! Deg!

Perasaan ini datang lagi. Ya Tuhan. Ke apa kau bisa menciptakan namja seperti dia? Bagaimana bisa ada namja seperfect dia?

Tiba-tiba saja aku mendengar suara hujan. Kebetulan kami sedang berada di kafe untuk mengerjakan tugas ini. Juga karena kami duduk di sebelah jendela. Aku menoleh ke arah jendela.

Hujan apakah kau ingin mengatakan sesuatu padaku? Apa kau akan menjadi saksi? Ah tidak aku tidak tahu lagi.

Byulri POV end

Author Pov

"Do you like rain? " tanya Jungkook pada Byulri yang melihat hujan dengan seksama. Byulri menoleh ke arahnya. Lalu menganggukkan kepala nya.

"Hm, because I think the sky is crying like I do. " jawab nya lalu kembali melihat hujan.

"Tapi, kenapa kau menangis? Apa kau punya masalah ceritakan lah. " ucap Jungkook serius. Mungkin kali ini dia benar-benar serius. Dia bahkan tidak mengejek Byulri sedari tadi.

"Bukan masalah yang besar. Aku hanya seperti trauma dengan namja. " kata-kata tersebut keluar dari bibir Byulri tanpa dia sadari. Jungkook menatap nya dengan tatapan prihatin.

"Waeyo? Cerita lah padaku. Aku bukan namja yang jahat kok. Hanya saja aku sedikit jahil? " Jungkook berusaha untuk mencairkan suasana. Dan rencana nya berhasil. Byulri terkekeh kecil.

"Tetap lah seperti itu. Kau cantik jika tertawa. Jangan tunjukkan padaku sikap dingin mu itu lagi. Aku suka sisi mu seperti ini. " Jungkook tersenyum. Perkataan nya tadi membuat Byulri terdiam dan malu. Dia memalingkan wajahnya. Ke arah jendela.

"Kita sampai sini dulu ya? Lain kali kita lanjut kan tidak apa kan? " tanya Byulri. Jungkook hanya mengangguk. Byulri menyusun buku-buku nya dan langsung pergi meninggalkan tempat itu.

Sayang nya dia tidak membawa payung. Dia berlari ke arah halte bus. Byulri menggosok-gosok lengannya karena kedinginan.

Yang paling sial nya bus nya belum datang. Jadi dia harus menunggu di tengah dingin. Jungkook tiba-tiba datang.

"Kau tidak apa-apa? Tubuh mu menggigil. Ini pakailah. " ucap Jungkook sambil menyerahkan jaket nya pada Byulri yang sedari tadi menggosok-gosok tangannya.

"Ah? Gwenchanayo. Nanti malah kau yang kedinginan. " tolak Byulri dengan senyuman nya yang menurut Jungkook itu seperti madu yang dicampur gula pasir. Sangat manis menurutnya.

"Sebagai namja aku tidak bisa membiarkan yeoja kedinginan seperti ini. Nanti kalau kau sakit bagaimana? " tanya Jungkook. Byulri menatap nya aneh. Karena tidak terbiasa dengan perlakuan Jungkook.

"Kenapa kau mendadak menjadi perduli padaku? Bukan kah kau selalu mengerjaiku di sekolah? Mengejekku. Dan semua itu. " ucap Byulri to the poin. Dia terbiasa dengan sikap dingin yang mengutarakan apa yang dia pikirkan. Karena itu dia jarang atau bahkan tidak pernah berbohong.

'Bodoh itu karena aku mencintaimu, pabbo. Kenapa malah yeoja yang tidak peka. Biasanya kan namja yang tidak peka. ' pikir Jungkook. Dia mendengus kesal.

"Itu karena aku peduli padamu. Jika kau tidak mau yasudah. " Jungkook memakaikan jaket itu lalu pergi dari tempat itu. Karena bus nya sudah datang. Byulri di tinggalkan sendiri dengan mulut yang masih ternganga.

'Mungkin aku salah menilai mu dulu. Terimakasih Jungkook-ah ' pikir Byulri.



...


Byulri baru saja sampai di rumah nya. Dia mengendus mencium bau yang masuk ke indra penciuman nya. Dia langsung berlari ke arah dapur. Karena dia yakin ibunya pasti sedang memasak.


"Hmm. Wangi sekali eomma. " ucap Byulri yang baru sampai di dapur. Ibunha menoleh ke arah nya. Tiba-tiba saja dia terkejut.

"Wae? "

"Kenapa kepala mu basah seperti ini. Dan bukankah ini jaket namja? Apa tadi kau dengan namja? Dia mengantar mu? Namjachingu mu? " tanya ibunya dengan beribu pertanyaan. Byulri menepuk keningnya.

"Di luar hujan aku tidak bawa payung. Ini memang jaket namja. Tapi punya teman ku. Bukan namjachingu ku eomma. Masih ada pertanyaan? " ibunya terlihat sedikit berfikir.

"Teman mu namja? Jjinjaya? Akhirnya phobia mu sembuh. Hahaha. " Byulri menatap ibunya yang sedang tertawa itu dengan aneh.

"Phobia? "


"Eomma tahu kok dulu kau tidak suka dengan namja karena kau ditinggal kan appa dan namjachingu mu. Tapi tidak semua namja seperti mereka sayang. Kau harus bisa membuka hatimu. Karena memang seperti inilah hidup. "

...

Perkataan ibu Byulri terngiang-ngiang di dalam telinga nya. Dia menatap lurus ke arah jaket Jungkook. Dia terlihat sedikit berpikir.

"Eomma tahu kok dulu kau tidak suka dengan namja karena kau ditinggal kan appa dan namjachingu mu. Tapi tidak semua namja seperti mereka sayang. Kau harus bisa membuka hatimu. Karena memang seperti inilah hidup. "

TBC√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√√

RAIN [전정국]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ