PART 18 | FIRST?

121K 7.3K 430
                                    

Mushkin duduk bersandar di kursi pengantinnya. Acara pernikahannya yang super panjang benar-benar membuatnya sangat kelelahan. Untung saja semua orang mendukungnya, termasuk Muda.

Mushkin sebenarnya sedikit ketakutan. kalau-kalau Muda masih bersikap ketus padanya dan membawa kekasihnya ke hadapannya, lalu.. mungkin Icha akan salah paham kepadanya. Tetapi rupanya Mushkin bisa bernafas lega karena Muda hanya menghadiri akad nikahnya saja, kakak ipar nya itu mendapat urusan yang sangat mendesak ketika resepsi. Yah,setidaknya pesta nya tidak terancam dengan kehadiran Muda dan mantan pacarnya. Ya Tuhan, sekarang ia menyesali hidupnya sebagai playboy di masa lalu.

"Icha sayang, mama sama papa pulang ya?" Tiwi tengah berbicara dengan Icha, Mushkin hanya mendengarkan saja.

"Mama gak akan nginep? Yang lain kan nginep?"

"Kata siapa? Semua orang gak akan nginep kok. Yang nginep disini cuman kalian aja."

APA?

"Sama gue Cha.. tenang aja." Sharen tersenyum menatap Icha.

"Ya udah deh ma, hati-hati di jalan ya?"

"Al, mama pulang dulu ya? hati-hati sama si Icha." Kekeh Tiwi. Mushkin salah tingkah, sial.

"Eh Mus, tante pulang ya? jangan lupa sebelum tidur bongkar-bongkar kado dulu." Maryam berkedip padanya. Dasar neli satu ini! mushkin tahu apa maksudnya.

Dan semua orang akhirnya meninggalkan hotel satu per satu. Kecuali Mushkin dan Icha, dan juga tentu saja orang tua tiga anak yang tidak pernah bisa terpisahkan.

Reno memberikan tambahan kado spesial, menginap gratis untuk satu malam di Hyde, dan siapa sangka ayah tiga anak itu ikut menikmatinya. Dasar bos! Terserah saja apa maunya, Mushkin tidak mau tahu lagi.

"Nah.. ayo, kita ke kamar." Reno merangkul Sharen yang tengah mendorong stroller bayinya. Ia berkedip pada Icha dan Mushkin.

Oh, tidaak. Kenapa rasanya begitu...

Ya Tuhan! Mushkin kok gugup sekali yaa?

"Ehm! Aku capeee.." Icha merengek padanya.

Ayolah Mushkin! Istrimu sudah merengek bahwa dia kelelahan!

Menelan ludahnya, Mushkin akhirnya berkata, "Ya udah ayo ke kamar."

Dan kenapa ia merasa kalau di balik kata-katanya adalah 'Ayo kita ke kamar dan habiskan malam bersama!'

Arg!! Lupakan masalah itu maaaaan!!!!!


******


"Gannisya, ganti baju dulu."

Ini sudah ke lima kalinya Mushkin membujuk Icha untuk mengganti baju. Ia bahkan sudah mandi dan memakai baju untuk tidur, tetapi istrinya masih tengkurap di atas ranjang dengan kebaya dan sanggulnya.

"Capeeee.." Rengek Icha.

"Iya, tau cape. Tapi kalau begini juga tidur nya gak akan enak." Bujuk Mushkin lagi. icha membalikkan tubuhnya, begitu menatap Mushkin, tanpa sengaja ia menelan ludahnya.

Mushkin..

Dengan celana boxer selutut yang memperlihatkan kakinya yang terlihat sangat kokoh, kaos putih tipis yang tanpa sengaja memperlihatkan seluruh kekekarran tubuhnya, lalu rambut basah acak-acakan yang menyempurnakan penampilannya...

Astagaaa!!!

Icha kenapa merasa ingin menyerangnya sih?

APA?

You and I (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang