PART 24 | Untuk Apa?

110K 7.3K 431
                                    

"Renoooo! Ngapain seret-seret aku!"

Suara teriakan kencang dari luar kamarnya membuat kesadaran Icha pulih seketika. Mushkin sudah berangkat ke hotel dan Sharen mengantar anak-anaknya bersama Reno. Lalu siapa yang berteriak di luar?

Karena penasaran, akhirnya Icha memaksakan dirinya untuk beranjak dari tempat tidur dan membuka pintu. Alena ada disana, ia sedang di seret oleh Reno. Apa yang terjadi?

Icha menutup kembali pintunya dan menyisakan celah kecil untuk mengintip mereka.

"Mas Reno, lepasin aku." Rintih Alena. Reno mendudukannya di atas sofa.

"Pulang sekarang."

"Gak mau."

"Pulang Lena!" Pinta Reno. Alena menggeleng kuat, matanya berkilat-kilat karena marah, "Aku gak mau! kenapa kalian semua suruh aku pulang? Pulang kemana maksudnya? Aku diem di Bali kalian suruh pulang, aku kesini pun kalian suruh pulang. Maksudnya apa? kalian mau aku apa?"

"Aku cuman mau―"

"Mas Reno lagi-lagi mau jauhin aku dari Al kan?"

"Jelas lah! Dia udah nikah! Kenapa kamu gak sadar-sadar!!" Teriak Reno. Icha mencengkram kenop pintu dengan erat, baru kali ini ia memergoki Reno berteriak seperti itu. yang ia tahu, suami sahabatnya adalah orang yang sangat ramah dan penyayang.

"Nikah? Orang nikah bisa cerai."

"Dan kamu niat misahin mereka? SILAKAN! SILAKAN aja pisahin mereka! dan kamu bakal nyesel seumur hidup kamu!"

Alena diam, kepalanya menunduk dan tangannya mengepal, "Kenapa kalian gak ada yang ngertiin aku sih? Kalian juga tahu, aku cuman cinta sama Al.."

"Cinta? Buang semua persepsi kamu! Kalau kamu cinta sama dia, kamu relain dia Lenaa. Bukannya gangguin dia. Kalau begini kamu hancurin dia!"

"Hancurin apa? apa yang aku hancurin? Aku justru menjauhkan dia dari cewek-cewek jelek yang incer hartanya aja."

"Termasuk Icha?" Tanya Reno. Alena berpikir, benarkah?apa termasuk Icha juga?

"Yah, mana tahu dia incer harta―"

"Kalau bicara harta disini, Mushkin yang seharusnya incar harta Icha. Dia anak Pak Haris Iskandar, kamu tahu sendiri siapa dia, dan betapa Mushkin berjuang buat kerjasama sama beliau."

Alena diam. mulutnya terbuka tapi kembali menutup, ia bingung harus bicara seperti apa.

"Pokonya sekarang kamu pulang lagi ke Bali."

"Mas Reno usir aku? kenapa gak sekalian suruh aku mati aja?"

"Mati! Mati! Kenapa sih selalu itu yang kamu bicarain Lena? Kalau ancaman itu mempan sama Mushkin, sama aku gak akan pernah mempan!"

"Jadi mas Reno gak apa-apa kalau aku mati?"

Reno mengepalkan tangannya kuat, "Mau mati? Sana! mati aja! dan tanggung dosa kamu, jenazah kamu gak akan ada yang urus dan aku bakal berterimakasih karena kamu bakalan bikin mama nangis satu bulan penuh!"

Alena terdiam, ia ingat saat-saat dimana Maryam begitu menyayanginya, dan benar-benar menganggap dirinya sebagai anaknya sendiri. dan tentu saja ia tidak akan pernah melakukan hal yang bisa menyakiti Maryam.

Alena menangis, ia menatap Reno dengan memelas "Salah aku apa sih? Aku cuman perjuangin apa yang pengen aku perjuangin." Lirihnya. Reno mengusap wajahnya kasar. Ia berlutut di hadapan Alena dan mengusap air mata adik sepupunya.

You and I (2)Where stories live. Discover now