You and I - END

142K 7.6K 548
                                    


Semua orang tahu, bahwa penyesalan selalu datang terlambat, begitu pula Mushkin. sebesar apapun penyesalannya, semua sia-sia. Icha sudah masuk ke dalam ruang operasi dan dokter sedang mengoperasinya.

Wajah Mushkin penuh dengan luka lebam akibat pukulan penuh amarah dari kakak iparnya yang menyalahkannya karena tak becus menjaga istrinya sendiri. belum lagi luka-luka di tubuhnya karena Mushkin tidak bisa berjalan dengan benar begitu mendengar kabar dari Reno. Bisa sampai di rumah sakit saja ia sudah bersyukur. Sekarang keadaannya sungguh-sungguh mengenaskan. Kakak iparnya semakin membencinya, sementara istri dan anaknya entah bagaimana nasibnya.

Mushkin di paling pojok, menenggelamkan kepalanya diantara kedua lututnya di lantai. Seandainya saja ia membujuk Icha untuk menunggu Sharen dan Reno sampai di rumah sakit, mungkin sekarang ia sedang tertawa bersama Icha, atau mungkin sekarang ia sedang menahan rasa sakit di tangannya akibat cengkraman Icha yang melampiaskan kesakitannya di ruang persalinan.

Setidaknya itu lebih baik, semua terasa lebih menyenangkan daripada duduk dengan mengenaskan menunggu pintu ruang operasi terbuka, menunggu suara tangis anaknya, atau sekedar menunggu Icha membuka matanya kembali.

"itu di dalem udah beres belum kejutannya? Kalau udah, rugi banget! Cape-cape tengah malem kesini. Eh tunggu, mas siapa? Satpam disini ya? lagi keliling komplek?"

Mushkin tertawa miris. Dalam keadaan seperti ini, yang ia ingat adalah ucapan tak sopan Icha di pertemuan kedua mereka saat Reno berulangtahun.

Ia ingat sekali, dulu betapa kesalnya dirinya ketika wanita menyebalkan yang berbadan bulat itu menyebutnya satpam.

"Sorry.. tapi gue butuh lebih."

Bahkan ciuman pertama mereka, masih sangat terasa oleh bibirnya. Rasa bibir Icha yang manis, yang selalu menggerutu dan menggumamkan jutaan umpatan dalam ragam bahasa dan kata yang tak ia mengerti benar-benar membekas dalam ingatannya.

"Gannisya aradya Iskandar. Itu nama lo bukan?" Tanya Mushkin. Icha menganggukkan kepalanya, "Iya, itu nama gue!"

"Dasar kentang mustopa! Suka-suka gue! Gue bilang ga mau bicara ya gak mau!"

"DASAR TUSUK SATE! KENAPA LO LEDEKIN BADAN GUE!!!!"

"Ya emang, tapi gue asisten. Bukan manajer, heran deh. Sekalian aja lo suruh gue cebokin lo!"

"KENTANG MUSTOPA!!!!! LO PERKOSA GUE!!!!!!!"

"Gue mau minta uang seratus juta, buat operasi selaput dara. Biar gue perawan lagi."

"Jilbab kamu kemana?" Tanya Mushkin. Icha tersenyum, "Tadi niatnya mau benerin pak ke toilet, tapi saya gak betah, belum siap ah, nanti aja."

"Kalo lo nikahin gue karena lo mau, berarti akan ada saat di mana lo cerai gue karena lo mau juga."

"Lo itu, ngajak gue nikah kenapa kayak ngajak gue ribut sih?! Lo pikir gue apa? boneka? Lo cium-cium gue sembarangan, dan tanpa sengaja kita tidur lalu lo ngotot mau nikah sama gue? Dengan bahasa yang sangat-sangat gak pantes. Lo ngajak gue nikah kayak mau sewa pelacur aja!! masa sih lo gak peka? Dasar KENTANG MUSTOPAAA!!!GANJELAN PINTU!!! GUE GAK SUKA SAMA LO!!!"

"Calon istri- calon istri! Emang gue mau jadi istri lo apa?"

"KENAPA TARIK-TARIK BH ORAAAAANG!!!! DASAR MESUM!!!!"

"Dasar om-om gatel!"

"Kenapa harus muka itu sih yang aku liat tiap hari? gak bisa gitu, kamu cepet tumbuhin jambangnya. Atau kamu beli krim penumbuh bulu aja. siapa tahu cepet. Kok kamu gak ada usaha banget sih. Kamu seneng ya kalau aku gak mau deket-deket sama kamu?!"

You and I (2)Where stories live. Discover now