Story 10 "Tak Apa"

37.8K 1.1K 18
                                    

"A-aku mencintaimu!!"

Dan Haru langsung terkejut saat aku berkata seperti itu..
Aku terus menunggu jawaban darinya.

.....

Dia lalu menarik napas

"Aku mengerti perasaanmu.."

Wajahku mulai berseri

...

"Tapi maaf.. aku sudah punya pacar, seandainya aku tidak mengenalnya mungkin aku tidak akan berpacaran dengannya.. dan maaf juga aku sudah membuatmu jatuh cinta kepadaku"

Aku terkejut atas pernyataan Haru, selama ini yang dia lihat bukanlah aku tetapi diriku yang lain. Aku menundukan kepala

"Ketua tidak apa-apa?" Seraya menyentuh pundakku namun aku menjauh darinya

Lalu aku mengangkat wajahku

"Aku tak apa" kataku sambil tersenyum

Haru mengkerutkan dahinya, dan mencoba mendekatiku namun yang aku lakukan hanya diam

"Haha lihat aku sudah tidak apa" aku masih tersenyum

Tes.. tes.. tes.. air mataku mulai mengalir dipipiku, karena tidak ingin menangis dihadapan Haru aku langsung berlari meninggalkannya.

Aku terus berlari hingga sampai dirumah, sesampainya dirumah aku membuka pintu dan ibu menungguku.

"Kamu sudah pu-" aku langsung memeluk ibu sambil menangis

Ibu tidak bertanya apa-apa padaku sampai aku tenang, setelah tenang aku mulai bisa bercerita pada ibu apa yang terjadi.

"Jadi, kamu menyukainya tapi dia sudah punya pacar?"

Aku menganggukan kepala

"Kalau seperti itu,sebaiknya kamu harus tetap berjuang untuk tetap mendapatkannya yahh walau sulit.." kata ibu yang mencoba menyemangatiku

Aku terdiam

"Percuma bu, yang dia lihat bukan diriku yang saat ini.. namun diriku yang lain"

Ibu mulai bingung

"Begini bu, aku disekolah selalu tidak bisa beradaptasi dengan semua orang kecuali Rumi dan para guru jadi aku mendapat tempat yang dapat merubahku menjadi lebih baik" aku menundukan kepala

Lalu ibu tersenyum sambil mengelus kepalaku

"Kalau begitu, kamu harus menyakinkan Haru dengan dirimu yang sekarang bukan dengan dirimu yang ia cintai"

Ibu hebat bisa menjadi pendengar yang baik untukku dan itu cukup membuatku senang

"Ya sudah sekarang kamu masuk ke kamar terus istirahat ya"

"Baiklah bu" kataku sambil berjalan kearah tangga

Sesampainya aku dikamar aku langsung merebahkan tubuhku diatas tempat tidur, karena aku sudah bercerita pada ibu dan hatiku jauh lebih baik jadi aku bisa tidur tenang

**

Pagi hari kemudian aku seperti biasanya bangun pagi-pagi sekali dan berangkat lebih awal.

Sesampainya aku disekolah, aku langsung buru-buru mengganti sepatuku dan langsung pergi mengecek kelas lain, tak lama setelah aku pergi Haru datang dan menengok kearah loker sepatuku

"Apa mungkin dia datang terlambat?" Kata Haru

Setelah selesai mengecek seliruh kelas, aku menuju ke ruang kesehatan untuk istirahat dan aku tidak ingin kembali lagi ke kelas

...

Kemudian bel masuk berbunyi dan semua murid masuk ke kelasnya masing-masing

"Rumi"

"Ada apa Haru?"

"Kamu tahu kemana Matsusima pagi ini? Soalnya aku tidak melihatnya"

"Iya aku juga tidak melihatnya, sempat aku mengecek setiap kelas.. tapi ternyata semua kelas sudah dicek" kata Rumi

"Selain ketua, lalu siapa lagi?" Kata Haru dalam hati

"Memangnya ada apa?" Tanya Rumi

"Tidak ada apa-apa"

Rumi lalu duduk dikursinya sendiri, Haru terus memperhatikan tempat dudukku.

"Apa ini salahku sampai-sampai dia tidak ingin melihatku?" Kata Haru dalam hati

Saat semua sedang belajar, aku yang masih diruang kesehatan sama sekali malas untuk mengikuti pelajaran dan akhirnya bolos (mohon jangan ditiru haha).

Tiba-tiba pintu ruang kesehatan terbuka, aku terkejut ternyata yang datang bukan sensei tetapi Yukanami. Dia mendekatiku

"Jadi benar kamu orangnya!" Kata Yuka sambil menyentuh wajahku

Aku hanya diam karena tidak ada urusan apapun dengannya, lalu aku membalikan arah tubuhku kelain sisi

"Saat tidak ada yang melihatmu kamu berani mendekati pangeran, sedangkan saat banyak orang kamu tidak berani apa-apa. Ternyata ada ya ketua osis seburuk itu!" Katanya dengan nada mengejek

Aku tetap diam dan tidak menanggapinya.

"Kalau orang bicara tuh dengar baik-baik!!" Katanya kasar "ibumu pasti mengajarimu caranya menggoda laki-laki ya?" Katanya lagi sambil tertawa

Aku langsung berdiri dan menarik kerah bajunya

"Kamu boleh menghinaku sesuka hatimu! Tapi jangan pernah menghina ibuku mengerti!!"

"Hah! Kamu fikir aku takut? Memang kenyataannya seperti itu kan!!"

Plak!!

Tamparanku mengenai pipi Yuka, dan kebetulan juga Haru lewat ruang kesehatan dan mendengar suara tamparan itu, langsung dia membuka pintu ruang kesehatan

Posisi disitu yang Haru lihat adalah aku yang mengepalkan tangan dan Yuka yang menyentuh pipinya yang merah akibat tamparanku.

"Apa yang kamu lakukan Matsusima!!"

Aku bangun tanpa melihat kearahnya dan aku langsung membuatnya menyingkir dariku.

"Minggir!!" Kataku sambil melewatinya begitu saja

Yuka mendekati Haru

"Kamu tidak apa-apa?" Tanya Haru

"Iya, tapi tolong obati pipiku Haru~" katanya manja

Haru hanya menganggukan kepalanya, sambil melihat kearah luar

"Apa yang terjadi padamu.. Matsusima"

The Secret of CosplayWhere stories live. Discover now