Story 43 "Semalam Milik Berdua"

50.1K 926 23
                                    

Setelah kami berlarian ibu Haru pun memanggil aku dan juga Haru.

"Kalian ini jangan bercanda nanti jatuh bagaima-"

Kata-kata ibu Haru terhenti setelah melihatku yang mengenakan gaun yang pertama kali ia lihat

"Gaunmu indah sekali"

Aku tertunduk malu

"Apakah kamu membelinya untuknya Haru?" Tanya ibu Haru

"Tidak bu.. dulu gaun ini untuk ibu dari ayah, karena ayah saat itu malu untuk memberikannya pada ibu jadi, dia menyimpannya dilemariku dan aku pinjamkan untuk Aoi sementara" jelas Haru

Aku menundukan kepalaku dan tanpa aku tahu ternyata ibu Haru bukannya marah tetapi justru malah tersenyum

"Ibu merasa seperti melihat diri ibu yang dulu"

Aku terkejut dan langsung melihat kearah ibu Haru yang sedang tersenyum

"Sudahlah ayo Haru.. Aoi, kita makan malam" ajak ibu Haru sambil menggandeng tanganku dan juga tangan Haru

Dia membawa kami keruang makan, sebelum makan kami berdoa terlebih dulu.

Setelah berdoa kami langsung makan secara bersama, makan malam ini sangat berharga bagiku dapat merasakan kehangatan antara aku, Haru, Yuri dan juga ibu Haru

...

Setelah selesai makan aku pun izin untuk pulang kerumah karena sudah malam

"Ano.. aku harus pulang sekarang bi, karena sudah larut malam takut nanti ibu mencariku, dan aku janji akan mengembalikan gaun ini" kataku beranajak dari tempat dudukku

"Ah tunggu Aoi biar Haru mengantarmu" kata ibu Haru

"Iya benar, aku ambil jaket dulu ya" Haru mengambil jaket dikamarnya

...

Saat Haru sudah mengambil jaketnya aku pun pamit pada ibu Haru juga pada Yuri

...

Udara diluar pun semakin dingin akibat sudah malam sehingga aku juga merasakan tubuhku ikut dingin..

Saat itu Haru melihat kearahku

"Kamu kenapa?" Tanya Haru

"Karena gaun ini tipis aku jadi kedinginan tahu" Kataku

"Kamu kode minta dipeluk ya?" Goda Haru

Wajahku tiba-tiba menjadi tersipu

"Ba-baka, tidak mungkin diluar seperti it-"

Haru melepas jaket miliknya dan menutupi tubuhku dengan jaketnya itu

"Dibanding jaket, aku lebih suka dipeluk" kataku dalam hati

Haru memegang pipiku, aku yang terkejut langsung memarahinya

"Apa yang kamu lakukan disini bodoh" kataku

"Pipimu dingin sekali, seperti sifatmu.. dingin hiiiii" ejeknya

Aku memasang wajah kesal

Haru menyembunyikan kedua tangannya dibelakang punggungnya sambil menggosokkan kedua tangannya.

"Aoi~" panggilnya dengan nada menggoda

Dengan kesal aku menjawab.

"Apa"

Setelah aku melihat kearahnya aku pun terkejut dia meletakan tangan yang sehabis dia gosokkan ke kedua pipiku

"Bagaimana sudah lebih hangat sekarang?"

Aku terdiam dan aku selalu dibuat terkejut dengan semua sikapnya yang membuatku semakin jatuh cinta pada Haru

..

Aku memejamkan mataku dan tersenyum sambil memegang kedua tangannya yang berada di kedua pipiku

"Kamu benar-benar membuatku ingin menciummu, Aoi" kata Haru dalam Hati

Haru mendekat kearah wajahku..

Semakin dekat..

Dan semakin dekat..

Kini bibir kami hanya berjarak 5cm..

Dan..

"Aaaaaaaaaaa!!!!"

Plak

Tamparanku mengenai pipi Haru sehingga membuatnya menjadi merah

"Gomme ne (maaf) Haru, aku tidak sengaja" kataku panik

"Sakit sekali" rintih Haru

"Aduh aku benar-benar minta maaf, habis tadi tiba-tiba wajahmu dekat sekali denganku.. aku obati ya.. emm.. sepertinya aku bawa plester di tasku" jelasku sambil mencari sebuah plester

Setelah aku menemukan plesternya aku pun mendekat kearah Haru

"Kamu mau apa" kata Haru marah

"A-aku mau taruh ini di pipimu" kataku pelan

"Tidak ada gunanya plester untuk ini" tegas Haru

"Ah soudesuka(ah begitu) maafkan aku" kataku

Ketika aku akan beranjak pergi Haru menarik tanganku.

"Apa?" tanyaku

"Sepertinya ini akan sembuh kalau kamu menciumnya" kata Haru sambil tersenyum

"Bakaaa!!" Kataku sambil memukul pelan pundak Haru

"Pipiku saja masih sakit ditambah pundakku yang dipukul-pukul sama kamu Aoi" kata Haru

Aku langsung terdiam, dan berhenti memukul Haru. Dan Haru melihat kearahku sambil tersenyum dia berkata

"Jadi.. bagaimana? Mau kan? Ini semua kan kamu yang perbuat" ejek Haru

"Iya aku akan melakukannya untukmu" kataku

Haru tersenyum, dia pun mendekatkan pipinya dengan wajahku.

Aku mendekat kearah pipinya sambil memejamkan mataku..

Karena Haru melihatku yang memejamkan mata, dia pun bermaksud untuk menjahiliku

Ketika hendak mencium pipinya Haru justru menengokan kepalanya sehingga bukan pipinya yang aku cium tapi melainkan bibirnya

"Ha-Haru" kataku yang terkejut sambil tersipu malu

"Maaf tadi sepertinya terpeleset hihi" goda Haru

Aku tersipu malu karena sudah menciumnya dan wajah Haru kembali mendekati wajahku

"Apa lagi Haru"

"Sepertinya aku merasa kurang" godanya lagi

"Baka" kataku pelan

Kembali bibir kami bersentuhan, kali ini Haru menciumku dengan lembut sehingga aku tenggelam di malam yang hanya milik kami berdua♡











#masih mau lanjut? Jangan lupa bantu vote dan coment, semenjak ada kalian cerita ini bisa jadi sekarang:) karena dukungan kalian sangat berarti untukku:)

The Secret of CosplayWhere stories live. Discover now