Story 33 "Halangan (2)"

20.8K 734 10
                                    

"Aoi!! Awas!!"

Aku melihat keatas dimana pecahan kaca itu menuju kearahku, sempat aku lihat pelakunya itu adalah Yuka!

"Yu-"

Kata-kataku terhenti setelah Haru mendorongku aku hanya terluka sedikit dekat pipi kananku, dan sebaliknya pecahan kaca itu mengenai Haru.

"Ha-Haru.. kamu baik-baik saja? Ayo kita ke UKS sekarang" kataku sambil menarik tangannya untuk berdiri

Setelah Haru berdiri bukannya aku membantu membawa dia ke UKS tapi justru Haru yang menggendongku ke UKS.

"Ha-Haru se-seharusnya-"

"Aku tidak akan bersikap payah didepanmu, jadi kamu diam saja" tambahnya

Wajahku memerah setelah mendengar kata-katanya yang barusan.

...

Sesampainya di UKS Haru menyuruhku duduk dikursi, diapun mencari plester dan menempelkannya dipipiku

Setelah itu dia langsung berlutut dihadapanku..

"Ma-Maafkan aku Aoi.." kata Haru sambil memejamkan matanya

"Ke-kenapa kamu minta maaf?" Tanyaku

"Seharusnya aku bisa lebih melindungimu, karena memang tugas laki-laki untuk melindungi gadis yang dicintainya kan? dan kalau kamu sampai terluka.. itu kesalahanku"

Aku melihat wajahnya yang sedih, aku menundukan kepalaku

"Iya semua memang salahmu dan aku tidak akan memaafkanmu..."

Haru pun berdiri dan aku langsung memeluknya

"Maka dari itu.. lindungilah aku lebih dari sebelumnya"

"Iya"

Haru kembali memelukku dan kami saling tersenyum

...

Jam pelajaran hampir selesai tetapi kami tetap berada di UKS

"Pelajaran sudah hampir selesai lho Aoi?" Tanya Haru

"Lalu kenapa?"

"Kamukan ketua osis, harus memberikan contoh yang baik"

"Untuk kali ini tidak apa kan?"

Haru terdiam, dia pun menyenderkan kepalanya dipundakku

"Seandainya kehidupan kita terus seperti ini pasti akan terasa nyaman"

"Iya"

Apa aku harus bilang kalau yang memecahkan kaca itu adalah Yuka? Bagaimana aku membicarakannya?

"Emm Haru yang memecahkan kaca tadi i-"

"Yuka?" Kata Haru cepat

"Ka-kamu tahu?!" Kataku kaget

"Tentu saja.. hanya dia gadis yang sangat ingin menjadikanku miliknya" jelas Haru

Aku terdiam.. lebih baik aku membicarakan ini dengan Yuka secara baik-baik mungkin dia akan mengerti

Lalu aku memanggil Haru

"Haru.."

"Iya?"

"Besok aku akan coba bicara dengan Yuka.. bahwa aku benar-benar mencintaimu dan yang aku sayang hanyalah kamu.. kamu bilang tidak perlu takut lagi kan? Selama ada kamu disisiku" Jelasku

Haru tersenyum sambil mengelus lembut kepalaku, tidak lama bel pulang pun berbunyi

"Aku antar pulang ya?"

"Hem iya"

Tiba-tiba..

Tring.. Tring..

Sebuah pesan masuk dari Tamako dan aku mulai membacanya

'Karin.. tolong.. aku sedang dalam bahaya'

Aku terdiam, Tamako dalam bahaya? Dan dia membutuhkan bantuanku.. aku harus menolongnya

"Aoi? Kamu kenapa?" Tanya Haru

Aku terkejut dari lamunanku..

"Ah a-aku tidak apa-apa, ah maaf Haru aku tidak bisa pulang bersamamu.. aku tiba-tiba ada urusan... emm... sampai nanti"
Aku pun langsung meninggalkan Haru

Aku berlari menuju ketempat Tamako

...

Sesampainya disana aku terkejut kalau Tamako tidak dalam bahaya, justru dia malah tersenyum puas

"Akhirnya kamu datang Karin sayang.."

"Kamu baik-baik saja? Tadi kamu bilang sedang dalam bahaya?" Tanyaku

"Aku membuat perangkap untukmu supaya kamu mau datang kesini, ternyata mudah sekali menipumu!" Kata Tamako sambil tersenyum licik

Sebelum aku keluar Tamako menarik paksa tanganku dan memasukanku kedalam ruanganku (dulu) dan menguncinya.

Dan betapa terkejutnya aku kalau diruangan itu ternyata Kou juga ada didalam ruangan yang sama denganku.

"K-Kou? A-ada apa ini!?" Kataku terkejut

"Sudah jelaskan? Karena aku.."

Kou menghampiriku, aku berjalan mundur namun sialnya aku sudah tidak bisa mudur lagi.

"Kamu mau apa!?" Bentakku

"Karena aku ingin memiliki kamu selamanya" katanya sambil menyentuh pipiku

"Jangan sentuh aku!! Aku tidak sudi menjadi milikmu, yang aku cintai tetap Haru! Dan selamanya akan tetap Haru yang ada dihatiku!!"

"Berisik!! Aku akan melakukan apapun agar kamu terus bersamaku!"

"Tidak mungkin!! Haru pasti akan melindungiku darimu!"

Plak

Suara tamparan yang mengenai pipiku, aku mulai meneteskan air mata.

"Coba kita lihat saja.. apakah Haru bisa menolongmu?" Kou pergi keluar dan kembali mengunci ruangannya

"Hiks.. hiks.. Haru... to-tolong aku..." aku menangis sambil menutup wajahku

Sementara itu...

Haru membereskan barang-barangnya yang berada dikelas, Rumi yang belum pulang pun kembali masuk kedalam kelas

"Hi Haru"

"Oh Rumi, ada apa?"

"Kamu tidak pulang dengan Aoi?"

"Dia bilang ada urusan jadi dia pulang duluan"

"Apa kamu tidak ingin tahu apa urusan Aoi? Sudah tahu hubungan kalian itu sedang seperti ini tapi kamu masih membiarkannya pulang sendiri!?" Kata Rumi tegas

Haru terdiam..

"Memangnya apa yang terjadi?"

"Aku juga tidak tahu, soalnya tadi aku melihat dia sedang terburu-buru. Aku yakin pasti ada yang tidak beres" jelas Rumi

"Baiklah aku akan mencarinya.. terima kasih Rumi" Haru langsung berlari meninggalkan Rumi

...

Dijalan Haru terus menerus menghubungi ponselku.

"Kenapa nomornya tidak aktif sih.. kamu sedang dimana sekarang Aoi hiks.. maafkan aku" Haru juga mulai meneteskan air matanya

Haru terus berlari mencariku.

Dan sedangkan aku? Hanya bisa menunggu Haru datang untuk menolongku.


Bagaimana nanti Haru bisa menemukanku? Apa yang akan terjadi? Nantikan cerita selanjutnya ya..





#jangan lupa vote dan coment ya.. itu berarti cerita ini menarik😊 terima kasih kalian😍

The Secret of CosplayWhere stories live. Discover now