Chapter 3: The Restaurant

13.3K 1K 9
                                    

Seorang perempuan itu berjalan dengan pasangannya. Memasuki Restoran yang berada didalam suatu Mall. Restoran yang tulisan namanya berwarna merah dan hitam itu terpajang besar diatas pintunya. Mereka memasuki Restoran tersebut, dan duduk tepat sisi sebelah kiri setelah pintu.

"Kamu mau pesan apa?" Tanya lelaki tersebut.

"Aku pesen kaya kamu aja" ucapnya tanpa melihat menu lagi.

Lelaki itu memesankan pesanannya. Setelah memesan makanannya, pandangan lelaki itu beralih pada perempuan yang didepannya. Memegang tangan perempuan itu.

"Kamu apa kabar?" Tanyanya membuka pembicaraan.

"Aku kangen kamu" ucap sang wanita dengan mempoutkan bibirnya.

Lelaki ini terkekeh dan mencium singkat bibir perempuan itu.

"Jangan cemberut gitu, Krys. Aku kan udah pulang" ucapnya tersenyum dan mengelus rambut Krystal.

"Tapi kenapa lama banget!" Katanya menggerutu.

"Iya, iya. Maafin aku" lelaki itu mengelus lembut pipi Krystal. Hingga aktivitas ngobrolnya terganggu karena pesanan yang mereka pesan sudah datang.

***
Krystal POV

Aku terbangun kaget dari tidurku. Mimpi itu lagi, bahkan aku tidak tau siapa pria berwajah buram di mimpiku itu.

Tiba-tiba kepalaku pusing, lagi. Sakit, rasanya sangat sakit. Aku meringis dan memijat kepalaku pelan. Setelah meminum segelas air yang berada di nakas, aku mencuci muka dan menyikat gigi.

Aku keluar kamar, menyiapkan makanan seperti biasa. Waktu sudah menunjukan pukul tujuh, tapi Kai dan Asher belum juga bangun. Untung hari ini adalah hari Sabtu.

Aku membuat nasi goreng, sarapan kesukaan Kai. Seminggu lebih tinggal dirumah ini, membuat aku menjadi tahu apa makanan favoritenya untuk sarapan.

Aktivitasku terganggu karena seseorang memelukku dari belakang.

"Good Morning, sayang" suara seksinya terdengar ditelinga kiriku. Kai mengecup lembut pipiku dan menumpuhkan dagunya pada pundakku.

"Aku lagi buat sarapan, Kai!" Ucapku pelan. Tangannya yang melingkar diperutku semakin memelukku erat.

Dengan gerakan tiba-tiba, Kai membalikkan tubuhku. Aku melihat kearahnya, rambut yang berantakan terlihat sangat seksi. Kai memajukan kepalanya, dan memejamkan matanya. Mengecup lembut bibirku. Aku mengikuti alur permainannya.

Kai menangkup wajahku, mengelus pipiku lembut. Aku mengalungkan tanganku pada leher Kai, sesekali menjambak rambutnya saat ciumannya semakin dalam. Kai melepaskan ciuman kami, aku melihat tepat pada manik matanya.

"Makasih, morning kissnya" ucapnya lalu mengecup singkat keningku dan berlalu menuju meja makan.

Dengan pipi memerah, aku menahan malu. Membalikkan badan dan menyelesaikan pekerjaan yang tertunda tadi.

Aku menaruh nasi goreng di meja makan.

"Asher belum bangun?" Tanyaku pada Kai yang mulai menyantap sarapannya.

"Belom, tadi malem dia kebangun. Yaudah, aku ajak begadang aja nonton bola"

Aku mengerutkan keningku. Kenapa anaknya malah diajak begadang?

"Kamu ini gimana sih! Kenapa anak kamu malah diajak begadang!!" Ucapku marah padanya, gimana enggak marah coba? Asher masih kecil, tapi udah diajak begadang!

"Gakpapa" jawabnya pendek tanpa peduli kemarahanku. Bapak macam apa dia?

"Hari ini kita beli belanjaan bulanan ya" ucap Kai.

Remember Us (Completed)Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz