The Day We Met.

13.6K 746 15
                                    

---oOo---
Author POV
------------

"Aku tak mau Appa! Shirreo!" Ucap seorang Yeoja sambil memajukan bibirnya.

"Hara-ya. Ini genting sekali. Mau tak mau kita memang harus pindah ke Seoul." Ucap Pria yang sudah berkepala 5 itu.

Yeoja yang dipanggil 'Hara' itu mencibir.
Ia tak menyangka jika Appanya mendadak menyuruhnya pindah sekolah mendadak.
Alasannya bahkan kurang jelas. Appa hanya beralasan bahwa sekolahku disini kurang berkelas. Lucu sekali bukan?

"Appa.. Kumohon.. Aku tak mau pindah sekolah. Aku sudah betah berada di Amerikaaa..." Ucapnya merengek.

Tetapi Ayahnya tetap bersikeras ingin Putri satu-satunya itu pindah sekolah.

"Bereskan pakaianmu. Malam ini kita berangkat ke Seoul."

Hara menghela nafas pelan lalu menyeret kakinya malas kekamarnya untuk mempersiapkan perlengkapannya. Jika sudah begini, maka ia tak bisa bisa berbuat apa apa lagi.


Park Hara,
Seorang perempuan lugu berparas cantik. Tubuhnya bisa dikatakan Ideal. Tidak pendek, tidak juga tinggi. Rambut hitam gelombangnya sekarang sudah sampai punggungnya. Ia mempunyai pipi yang chubby sehingga banyak orang yang ingin mencubit pipinya itu.

Sejak kecil ia memang paling tidak bisa membantah Appanya itu. Biarpun Ia berkata tidak, ujung ujungnya pasti ia akan menuruti kemauan ayahnya itu.

Dan sekarang, Appa nya menginginkannya untuk bersekolah di Seoul mendadak.

Hara tak habis pikir. Apakah Ia dapat bertahan hidup di Seoul nanti? Ia benar benar tak tau.

------

Hara Pov

sial! Aku mempercepat langkahku dengan tergesa gesa.

50 meter...

40 meter...

30 meter...

20 meter...

10 meter...

5 mete-

"Ahjussi... Kumohon buka pintunya" Ucapku setelah menyadari bahwa Pintu gerbang telah tertutup rapat dihadapanku.

Ahjussi penjaga gerbang itu menggeleng.
"Tidak bisa noona."

"Tapi ini hari pertamaku sekolah.. Kumohon bukakan untukku nee?" Ucapku masih tetap merengek.

"Tidak ada tapi tapian. Kau sudah terlambat." Kata Ahjussi itu tegas.

Aku memutar kedua bola mataku. Yang benar saja, dihari pertama diriku sekolah. Aku sudah terlambat begini. Apa kata Orang tuaku nanti?
Tapi salahkan saja Alarmku yang tidak berbunyi tadi pagi. Aku kan terbiasa dibangunkan Eommaku.

"Tolong buka pintunya."

Suara seorang namja membuyarkan lamunanku.
Aku mencibir. Ia pasti akan bernasib sama sepertiku.

"Siap Tuan." Kata sang Ahjussi dengan cepat lalu membukakan pintu gerbang untuk pemuda itu.

Ia menoleh kepadaku.
"Kau. Masuklah juga." Ucapnya datar lalu melengos pergi mendahuluiku masuk sekolah.

Hello, Mr. Arrogant!! [SLOW UPDATE]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon