Jealous? Yes, He is (4)

4.8K 441 23
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Darimana saja kau?"

.
.
.
.
.

Hara menelan ludahnya dengan gugup.

Bagaimana tidak gugup, Jaehyun sekarang sedang berdiri didepannya dengan melipat kedua tangannya lalu menatapnya dengan tatapan mengintimidasi.

"A.. Aku.. Tadi-"

"Bertemu Taeil Hyung?"
Jaehyun memotong perkataan Hara yang masih tergagap gagap itu.

Hara mengangguk pelan.
Untuk saat ini, lebih baik Ia jujur daripada berbohong.
Jika Ia berbohong, keadaan akan makin parah nanti.

Jaehyun mengacak acak rambutnya asal karena kesal.
"Lalu, kenapa tidak memberitahu diriku? Teleponku saja tidak kau angkat."

"Ma..af.. Aku tadi.. Sedang mengobrol dengannya.. Jadi aku tak tau jika... kau menelponku."

Jaehyun mengernyitkan dahinya bingung.
"Mengobrol? Apa yang kalian bicarakan sehingga kau pulang sangat sangat malam begini?"

"Kau tak perlu tau Jae.. Hanya masalah duetku nanti. Kenapa kau sangat sangat marah hanya karena Hal begini?" Keluh Hara. Iapun langsung melepas sepatu ketsnya dan berjalan masuk kedalam kamar melewati Jaehyun yang masih berdiri itu.

"Aku khawatir. Sangat khawatir. Tak sadarkah dirimu akan hal itu?"

Langkah kaki Hara terhenti setelah mendengar Jaehyun membuka suara.

Harapun membalikkan badannya dan menatap Jaehyun lurus.
"Tak akan ada yang terjadi padaku. Kau terlalu berlebihan Jae."


"Tidak ada yang tau apa yang akan terjadi. Apa salahnya jika aku khawatir kepadamu? Kau itu perempuan, kenapa harus pulang malam malam sekali?"

Jujur, Jaehyun sekarang tengah kecewa dengan sikap Hara yang tak bisa diatur seperti ini.
Apa Ia salah jika mengkhawatirkan Kekasihnya itu?

"Jangan mengaturku Jae. Aku paling tidak suka diatur." Kesal Hara pada Jaehyun. Harapun langsung masuk kedalam kamar dan meninggalkan Jaehyun yang terdiam karena ucapannya itu.

Ya, sedari dulu Hara paling tidak suka jika ada orang yang mengatur atur kehidupannya.
Wanita itu bahkan tidak segan segan memberontak.

"Astaga, apa yang telah kukatakan padanya? Apa aku keterlaluan padanya?" Gumam Hara setelah masuk kedalam kamar.

Ia tentu merasa bersalah pada Jaehyun sekarang.

Sudah sangat baik lelaki itu mengkhawatirkannya.
Tapi egonya telah memasuki hatinya terlebih dahulu sehingga menyebabkan Ia berkata seperti itu kepada Jaehyun.

Harapun dengan cepat kembali keruang tengah untuk meminta maaf kepada Jaehyun.

Namun, nihil. Jaehyun sudah tidak ada diruang tengah.
Harapun mencari diseluruh ruangan apartemen mereka. Tetapi tetap tidak menemukan keberadaan lelaki itu.

Apa mungkin Jaehyun marah kepadanya lalu pergi dari Apartemen ini?

Tapi kemana perginya dia?

Ini sudah tengah malam, kemana tujuannya pergi malam begini?

Harapun merogoh saku celananya cepat dan mengambil ponselnya lalu mencari kontak Jaehyun.

Ia menelpon lelaki itu tetapi tidak aktif.

Hello, Mr. Arrogant!! [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now