Jealous? Yes, He is (2)

4.5K 439 11
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jae... Kau tidak lapar?" Tanya Hara sambil berhati hati memegang pundak Jaehyun yang tengah berkutat dengan ponselnya itu.

Yang ditanyapun hanya menggeleng cepat dan tetap tidak mengalihkan pandangannya pada ponselnya.

Hara menghela nafas berat.

"Oh ayolah Jae, ini hanya untuk tampil saja. Aku tak akan macam macam dengan Taeil." Kata Hara menjelaskan.

Jaehyun menoleh kearah Hara dan menatapnya dalam.
"Apa alasan kau memilihnya?"

"Kau tau kan Jae, dia mempunyai suara yang indah. Dan aku ingin tampil dengannya." Jawab Hara sambil memasang ekspresi memohon kepada Jaehyun.

"Jadi menurutmu suara kekasihmu ini buruk?"
Jaehyun menaikkan satu alisnya.

Hara menggeleng cepat.
"Tentu saja tidak! Suaramu sangat bagus Jae."

Jaehyun masih menatap Hara tajam sambil memajukan wajahnya hingga sangat dekat dengan wajah Hara.
"Jika kau mempunyai kekasih yang mempunyai suara yang bagus, kenapa memilih pria lain untuk tampil bersama? Tak masuk akal Park Hara."

Harapun memundurkan wajahnya perlahan.
"Tapi aku tetap ingin Taeil yang berkolaborasi denganku-"

"Terserah! Lakukan saja semaumu. Aku akan tidur duluan." Potong Jaehyun cepat lalu pergi masuk kedalam kamarnya.

"YA Jung Jaehyun. Kau cemburu ya?" Teriak Hara.

"Tentu saja tidak!" Jaehyun pun membalas teriakan Hara.

"Dia cemburu. Pasti." Gumam Hara sambil tersenyum.
.
.
.
.
.
.
.
.
"Jadi, kau benar benar akan mengajak Taeil?!" Nara membulatkan matanya karena terkejut.

Hara mengangguk senang.
"Aku sangat senang melihat ekspresi Jaehyun yang sedang cemburu."

"Kau tak takut jika rencana ini akan merusak hubungan kalian?" Tanya Nara sambil menatap Hara yang sedang tersenyum senang itu.

"Tidak. Aku tidak takut. Jika memang ia akan memutuskanku karena masalah sepele seperti ini, berarti dirinya tidak sungguh sungguh denganku." Jawab Hara.

"Aku tau Jaehyun sangat sangat tulus kepadamu Hara-ya. Tapi kau taukan bagaimana jadinya seseorang jika sudah sakit hati?" Nara menasehati Hara panjang lebar.

Alasannya satu, Ia tak ingin melihat sahabatnya itu akhirnya ikut tersakiti juga.

"Percaya padaku, semua akan baik baik saja." Ucap Hara sambil menggenggam tangan Nara dan tersenyum untuk meyakinkan sahabat baiknya itu.

Nara menghelakan nafasnya.
"Baiklah, apa yang bisa kubantu untukmu tuan putri?" Tanya Nara menawarkan bantuan.

"Kau pasti mempunyai nomor ponsel Taeil kan? Aku ingin memintanya dengan Jaehyun, tetapi lelaki itu malah tak mau memberiku sama sekali barang 1 angkapun. Dia pelit sekali" Jawab Hara sambil memasang wajah sebalnya.

Nara terkekeh pelan lalu mengetik sesuatu diponselnya
"Baiklah, aku akamn mengirimnya di sms. Gunakan baik baik ya."

"Baiklah! Siap bos!"
Harapun berpura pura hormat kepada Nara lalu membuka ponselnya dan menyimpan nomor Taeil di ponselnya.
.
.
.
.
.
Taeil menghentikan permainan gitarnya setelah melihat notifikasi sms di ponselnya.

Ia menaruh gitarnya tepat disampingnya lalu mengecek sms yang baru masuk itu.

From:
xxxxxxx

Halo Taeil-ssi, ini aku Hara. Dapatkah kita bertemu pada saat pulang sekolah hari ini? Digerbang sekolah ya.

Received.
One minute ago.

Hello, Mr. Arrogant!! [SLOW UPDATE]Where stories live. Discover now