Bab 1 - Our Time -

757 42 32
                                    


Karya ini aku dedikasikan untuk SheeSusiyanti my beloved best friend yang selalu kasih semangat aku dalam menulis, karya ini sebagai hadiah ulang tahunnya yang udah lewat beberapa bulan yang lalu :D maafkan daku ya nak. #plak.

Karya juga ini didedikasikan untuk para wanita cantik dan tangguh Aiiankk FauziAmaliahh untuk dukungan kalian selama ini. Tetap menjadi strong woman :D dan jangan lupa untuk promosiin seluruh karya aku yaaaa :D

Dan terakhir, karya ini aku dedikasikan kepada seluruh yang berprofesi sebagai perawat yang cantik dan mulia :D juga kepada my all lovely readers~
Selamat menikmati :D

------

Ruangan auditorium hotel berbintang yang ditempati sebagai ruang rapat untuk para tim medis yang datang untuk pelatihan memperlihatkan para tim medis yang berada didalamnya terlihat sudah jenuh dan capek dengan materi yang sejak pagi hingga menjelang sore tak kunjung berhenti.

"Hoooammmsss.." Salah seorang wanita menguap dengan lebar sambil bertopang dagu.

"Hoaaaamss.." Suara nguapan yang lainnya juga terdengar disamping wanita tadi. Bahkan suara itu terbagi menjadi empat suara wanita.

Kelima wanita yang menguap bersamaan karena nguapan wanita yang pertama, kini saling melirik dengan bingung. Tiba-tiba, mereka cekikikan geli akibat tingkah mereka.

"Nguapan kamu nular kekita berempat nih" tuduh salah seorang diantara mereka menunjuk wanita pertama yang menguap dengan senyum gelinya.

"Yeee salah sendiri kalian mau lihatin aku nguap. Nular kan. Hahahah" wanita yang dituduh malah merasa senang menularkan rasa kantuknya itu.

"Karena kita duduknya berderet makanya satu nguap, semua bisa nguap. Hehehe" wanita yang lainnya menjawab dengan sikap lembutnya.

"Teori menguap bisa menular kayaknya terbukti benar kepada kita" sahut wanita berikutnya, dia terlihat begitu cuek dibanding yang lain.

"Tapi memang ruangan ini udah terlihat membosankan sih. Materi terus sih" wanita terakhir dari lima pelaku rasa kantuk itu menyahut. Keempat wanita lainnya mengangguk membenarkan wanita itu.

Akhirnya, materi pelatihan mereka selesai. Kini, penanggung jawab pelatihan berdiri didepan ruangan. Bersiap menutup kegiatan hari ini.

"Baiklah. Sebelum saya menutup kegiatan hari ini, saya akan membagi kalian dalam beberapa tim. Tiap tim akan berisi 5 orang. Nah, tim ini akan berfungsi tiap pelatihan praktikum. Begitu saya membacakan nama, kalian bisa memisahkan diri dan duduk membentuk tim" Jelas penanggung jawab itu. "Baiklah. Saya mulai, dari tim 1, yang pertama.."

Penanggung jawab terus membaca nama-nama untuk membentuk tim. Ruangan mulai agak bising dengan pembentukkan tim. Sudah tim ke-9, namun kelima wanita yang duduk berderet yang membicarakan tentang "menguap" belum juga dipanggil.

"Berikut, tim 10. Yang pertama, Auressya Kirana Farhan.."

Salah satu dari lima wanita yang duduk berderet akhirnya berdiri. Dia wanita pelaku penularan rasa kantuk itu. Tubuhnya tinggi, putih dengan pipi tembem dan senyum yang merekah ceria.

"Kedua, Cadelia Shesa Tyee.." Lanjut sang penanggung jawab.

Berdiri wanita yang duduk masih berderet dari wanita yang pertama, dia wanita yang langsung menuduh wanita pertama itu. Dia sedikit pendek, hitam manis, dan sama cerinya dengan wanita pertama.

"Ketiga, Navita Khadzia Ilham.."

Wanita ketiga yang duduk berderet dari kelimanya berdiri. Dia wanita yang terlihat cuek itu. Dia sama tingginya dengan wanita yang pertama, juga berpipi tembem dan dia memakai gigi kawat.

Angel Nurse'sWhere stories live. Discover now