Bab 13 - Beautiful Love -

384 26 6
                                    


Part ini aku dedikasikan kepada yang baru-baru ini ulang tahun, my beloved friend Sushe120194 SheeSusiyanti 12 januari, dan Ayu 31 januari. Ini hadiah untuk kalian berdua. Dan well, tidak terasa Angel Nurses udah setahun ya :D gila.. Gak kelar-kelar. Ahahaha. Padahal, Sunrise in Nightmare aja beberapa bulan udah kelar. Aduh, aku belum bisa jadi penulis wattpad yang baik. Selow update terus. Maafkan daku :(
Yaudahlah, daripada banyak cincong.. Aku persembahkan, Bab 13 - Beautiful Love, untuk kalian semua. Happy reading ^^

--------

Allahu Akbar ... Allahu Akbar ...

Zia tersentak sontak membuka mata begitu mendengar suara adzan mengema diseluruh kamar Gauri. Dia menatap keseluruhan kamar, dan mendapati sebuah speaker kecil disudut kamar. Adzan itu bergema melalui speaker itu ternyata.

"Pagi Mama Zia."

Sapaan itu mengejutkannya. Zia berbalik dan mendapati Gauri yang sudah membuka matanya diatas tempat tidur.

Zia tersenyum padanya, "pagi Gauri. Tapi, kamu belum boleh memanggil Suster dengan panggilan Mama dulu ya."

"Karena suprisse ke Ayah Alle?" Mata Gauri berbinar mengatakannya. Zia mengangguk. Gauri pun membalas mengangguk semangat.

"Suara Adzan Ayah udah terdengar. Sudah saatnya subuh, tapi karena Gauri sakit. Hari ini, suster yang menemani Ayah ya?"

Zia dibuat kikuk seketika mendengar penuturan Gauri tersebut. Tapi dia berusaha tetap tersenyum dan menangapinya dengan biasa, "Suster Zia sedang menstruasi, yang berarti dapat dispensasi untuk tidak melaksanakan sholat. Lagian, Suster dan Ayah Alle 'kan belum menikah."

"Oh, Gauri tahu. Dulu, waktu Mama Carissa sedang menstruasi juga Mama gak sholat. Berarti, kalau Suster Zia udah menikah dengan Ayah Alle, kita sholat berjamaah bersama?"

"Ya sayang. Dan nanti, Gauri yang harus Adzan. Oke?"

"Oke. Gak sabar rasanya," Gauri sangat girang sampai-sampai langsung memeluk Zia dengan erat dan mengecup pipi Zia dengan penuh kasih sayang. Zia pun membalasan pelukannya sama penuhnya dengan Gauri. Kasih, sayang, dan cinta.

Pukul 07.15 pagi, Zia sedang menyiapkan sarapan didapur rumah Izzul saat sang pemilik rumah itu datang dan duduk dikursinya. Kursi paling ujung meja.

"Selamat pagi Alle," sapa Zia dengan senyum ceria kemudian meletakan kopi buatannya diatas meja depan Izzul.

"Pagi Zia. Apa ini? Kamu tidak pulang?" Izzul terheran-heran akan sikap Zia.

Senyum yang tadi merekah, berubah cemberut, "kamu mau aku pulang?"

Izzul mendengus geli, "tidak Zia. Tentu saja tidak. Aku sangat bahagia kamu disini. Tapi tetap saja, aku tidak enak hati sama orang tuamu kalau kamu lebih lama disini."

"Mama dan Papa gak masalah kok. Mereka pun tahu aku disini merawat Gauri. Bukan berkeliaran disembarang tempat," jawab Zia santai. Kini dia duduk disamping Izzul sambil meletakan pancake diatas piring Izzul. Pancake itu berbentuk hati. Kening Izzul terangkat melihatnya.

"Kamu pasti sedang jatuh cinta pagi ini," Goda Izzul. Zia hanya mengedikkan bahunya.

Izzul tertawa melihatnya dan kemudian mulai mencicipi pancake Zia. Dia mengangguk saat merasakannya, yang berarti pancake itu enak. Kemudian, rautnya berubah seakan baru mengingat sesuatu,"oh iya, aku masih penasaran soal semalam. Apa aku sedang bermimpi saat kamu mengatakan kamu mencintaiku?"

"Tidak. Aku memang mengatakannya," Zia terlihat sangat santai mengatakannya, sementara Izzul bingung.

"Lantas kenapa kamu hanya mengatakannya, dan kemudian memintaku kembali tidur dan tidak ingin membahasnya? Bukannya setelah kamu mengatakan itu ada yang harus dibahas antara kita berdua?" Izzul nyaris berseru mengatakannya.

Angel Nurse'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang