Bab 5 - Between -

449 34 38
                                    


Pagi hari merupakan hari yang tersibuk dialami para perawat. Kenapa? Karena pagi hari adalah awal dari sebuah kehidupan setiap manusia. Pagi hari adalah sebuah kesyukuran karena masih bisa bernafas lagi setelah melewati malam yang mencekam.

Ayunda, salah satu personil Angel Nurses, tengah berada dikesibukan itu. Sedang berkonsentrasi dalam membagikan obat-obat pasien.

"Selamat pagi dokter.." Sapaan teman sejawatnya membuat Ayunda mendongak. Dokter Adam, dokter spesialis syaraf datang untuk tugasnya tiap pagi. Visite pasien.

"Semuanya aman?" Tanya dokter muda dan tampan itu.

"Aman dok" jawab teman sejawat Ayunda. Ayunda mengacuhkan pria itu dan berjalan meninggalkannya keruang perawatan pasien.

Ayunda membagikan obat sambil memberikan health education untuk para keluarga pasien. Tiba-tiba..

Bip bip bip bip

Bunyi monitor pasien disamping Ayunda berbunyi kencang. Monitor itu terhubung pada detak jantung dan saturasi oksigennya. Ayunda refleks berlari kepasien itu.

"Pasien mengalami penurunan detak jantung dan kesadaran. Tolong amubag. Aku akan melakukan Resusitasi" teriak Ayunda dengan kepala mengarah nurse station. Meminta tolong ke rekan-rekannya.

Sejurus kemudian, rekannya datang membawa amubag. Ayunda hendak mulai melakukan resusitas, tapi Adam sudah berada disampingnya.

"Ada apa?" Adam bertanya.

"Detak jantung dan saturasi oksigennya melemah dok." sahut Ayunda kembali hendak melakukan resusitasi.

"Biar aku saja." Cegat Adam. Dan mulai melakukan resusitasi. Tapi, sudah kehitungan 15, jantung pasien masih lemah. Dia memeriksa sejenak pasien itu. Dan tiba-tiba naik diatas kasur pasien dan melakukan resusitasi dari atas pasien. Ayunda terkejut dan tercengang.

Bip bip bip..

Monitor tiba-tiba berbunyi normal. Jantung pasien itu mulai berjalan normal. Adam turun dari atas pasien dan kembali memeriksa, namun tiba-tiba pasien itu sesak nafas. Ayunda kembali memasangkan amubag, badan pasien itu tersentak, tangannya terangkat. Pasien itu menarik monitor disampingnya.

"Ayunda.." Adam berteriak dan langsung berlari memeluk Ayunda melindungi Ayunda dengan tubuhnya.

Bruggghhhhh..

Monitor pasien jatuh menimpa punggung Adam. Alat yang terpasang dipasien terlepas. Pasien masih tersentak-sentak dengan nafas sesak.

Adam berdiri dari tempatnya dan menarik Ayunda berdiri. Sementara Ayunda masih shock akan kejadian tadi. Adam kembali fokus ke pasien, dia mengambil obat penenang dan menyuntikan ke dada pasien. Pasien pun tenang kembali.

"Pasangkan kembali alat monitornya. Dan observasi. Dia akan baik-baik saja saat ini. Tetap pasangkan oksigen" kata Adam menginstruksikan.

"Baik dok" seru rekan sejawat Ayunda.

Ayunda masih terpaku ditempatnya. Hingga Adam menghampirinya.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya Adam padanya. Dia mengangguk. Adam tersenyum dan berbalik pergi melanjutkan visitenya. Ayunda menatapnya yang kini berjalan memunggunginya.

Nafas Ayunda tercekat saat melihat punggung Adam berdarah. Dia refleks berlari ke Adam dan menariknya. Adam bingung tapi tetap mengikutinya. Ayunda membawa Adam ke tempat menyimpanan obat dan mendudukannya disana.

"Tunggu disini" ucap Ayunda singkat.

"Tapi aku harus visite" sahut Adam.

"Kamu terluka. Lukamu dirawat dulu. Baru visite" tegas Ayunda kemudian bergegas mengambil peralatan merawat luka.

Angel Nurse'sWhere stories live. Discover now