Bab 14 - Promise -

415 18 6
                                    

Holaaaa.. Ketemu lagi~
Maaf lama updatenya, karena AN udah sampai tahap happy ending. Dan aku bukan spesialis yang happy-happy. Wkwkwk.
Gak mau banyak cincong, silahkan dibaca dulu. Terakhir, akan aku berikan alasan kenapa aku lama menulis bab ini, dan lama updatenya.
So, happy reading dan enjoooooy~~

-----

Seorang lelaki berdiri diatas balkon sambil menatap pemandangan didepannya dengan damai. Matanya terpejam, seakan sedang menikmati semilir angin yang menerpanya.

"Aku percaya takdirMu Tuhan, maka, bantulah aku hari ini." Doa lelaki itu dengan mendalam.

"Akhram?"

Suara itu membuat bibirnya tersungging dan mata yang terbuka. Tanpa menunggu, dia berbalik untuk menatap sang pemilik suara yang memanggil namanya dengan lembut tersebut.

She tersenyum saat Akhram datang berjalan padanya perlahan dengan senyum lebar.

"Ada apa? Kok tiba-tiba manggil kesini? Aku lagi dinas loh ini," ucap She saat mereka sudah berhadapan satu sama lain.

"Aku ingin melakukan sesuatu," jawab Akhram masih dengan senyum lebar.

"Dibalkon Rumah Sakit, tengah malam begini, apa yang ingin kamu lakukan?" She menatap sekeliling balkon Rumah Sakit Internasional Emerth dengan bingung. Keningnya berkerut saat dapat melihat dengan jelas, ada yang beda dengan balkon ini. Ada beberapa tempat yang tertutup.

Tiba-tiba, Akhram meraih kedua tangan She, "seminggu yang lalu, aku berjanji padamu bahwa aku akan mengatakan alasan kenapa keberuntunganku memilikimu belum lengkap, dan malam inilah saatnya," jawab Akhram dengan serius. Ekspresi wajah She berubah kikuk. Seakan begitu grogi. Seakan, setelah ucapan Akhram ditelepon seminggu yang lalu, merupakan penantian terbesarnya.

Akhram mengangkat tangannya, seakan mengode sesuatu, detik berikutnya, balkon yang tadinya terang dengan penerangan lampunya, kini berubah gelap gulita. Tapi setelah itu, puluhan lampion berterbangan dari segala arah gedung yang berdekatan dengan balkon Rumah Sakit Internasional Emerth, perlahan naik menyinari mereka berdua.

Beberapa tempat yang tertutup dengan tirai-tirai hitam, terbuka seketika, dan menampilkan sebuah layar infocus besar. Infocus itu ternyata memuat sebuah gambar. Foto lebih tepatnya, yang berganti-ganti. Foto seorang wanita sejak kecil, balita, remaja hingga dewasa.

She tertawa bahagia hingga menutup mulutnya dengan tangan sambil mengeleng-geleng tak percaya. Karena dia baru saja menonton foto-foto dirinya dari kecil hingga dewasa. Akhram mendekat padanya, tanpa aba-aba, memeluknya dari belakang.

"Terima kasih sudah lahir didunia ini, dan memberikanku alasan untuk mencintaimu," bisik Akhram ditelinga She dan kemudian mengecup puncak kepalanya dengan mesra.

Foto-foto di infocus berganti dengan foto mereka berdua, yang tidak banyak tapi cukup membuat wajah She memerah melihatnya. Setelah foto-foto selesai, alunan lagu romantis mengema, lampion-lampion yang terbang makin banyak, tirai hitam yang lain terbuka, menampilkan sebuah balon berbentuk hati raksasa dengan lampu kerlap-kerlip di sekelilingnya, dan sebuah tulisan dibawahnya, "I Love You, Cadelia Shesa Tyee, Until I Die."

Akhram membalikan tubuh She menghadapnya, ditatapnya wanita yang sangat dicintainya itu dengan ketulusan yang mendalam. Digenggamnya tangan She dengan erat. Kedua saling menatap dengan lekat.

"Aku butuh waktu untuk melakukan semua ini. Aku tak tahu apakah ini bisa menyenangkanmu atau tidak, tapi tolong perhitungkan usahaku," ucap Akhram. She tersenyum sambil mengangguk setuju.

"Pernah aku berkata bahwa mencintaimu adalah keberuntungan bagiku. Tapi, tak cukup saja hanya mencintaimu, aku juga ingin memilikimu. Karena cintaku, memilihmu." Usai mengatakan hal itu Akhram menunduk dihadapan She. Mata She membelalak melihatnya, dia mengeluarkan sebuah kotak yang ketika dibuka, terlihat disana sebuah cincin silver dengan berlian kecil diatasnya yang mengkilap.

Angel Nurse'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang