chapter 11

16.8K 2.4K 238
                                    

Selama masa singkatnya disini, dia menyadari Baekhyun menjadi lebih lambat dalam melakukan apapun. Kadang-kadang Baekhyun butuh waktu lama untuk mencerna hal yang rumit, dan Luna selalu membantunya ketika ia mengerjakan sesuatu yang berat.

Chanyeol masih belum tahu apa relasi Baekhyun dengan Luna. Dia tidak tahu apa gadis itu hanya penjaga rumah, pelayan, atau kekasih-walaupun 'kekasih' tidak masuk akal menilik hubungan keduanya yang seperti kakak dan adik. Chanyeol tidak bisa menebak jawabannya, tapi dia tahu ada alasan dibalik sikap protektif Luna terhadap Baekhyun.

Sambil menunggu di teras, dia menangkap suara Baekhyun dan Luna tidak jauh dari sana. Meski tidak mau, Chanyeol terpaksa menguping.

"Kau yakin mau berjalan sejauh itu?" telinganya menangkap nada resah dalam suara Luna.

"Aku sering kesana. Aku akan baik-baik saja."

"Itu kan sebelum..."

"Aku tidak apa-apa. Ada Chanyeol."

Percakapan mereka berhenti sampai sini. Setelah itu, Chanyeol melihat Baekhyun berjalan ke arahnya. Di belakang, Luna berusaha memasang wajah senang, walau Chanyeol bisa melihat raut gelisah disana.

Mereka berjalan selama sepuluh menit diatas jalan setapak sampai akhirnya melihat pohon yang dimaksud oleh Baekhyun. Diantara hamparan sayuran dan pohon-pohon lain, Baekhyun menunjuk sebuah pohon yang paling besar.

Chanyeol mengamati Baekhyun yang memeriksa bagian bawah pohon itu dengan riang. Dia baru duduk ketika Baekhyun mulai mengerjakan rencana kecilnya. Sambil masih memperhatikan, Chanyeol merasa hangat hanya dengan memandangi sosok mungil Baekhyun terhadap pohon raksasa yang kelewat besar. Sungguh pemandangan yang menyenangkan dan untuk pertama kalinya, Chanyeol membiarkan dirinya lengah.

Setelah lima menit berkelit dengan batang kayu yang keras, Baekhyun mengerang dan berbalik pada Chanyeol, mengulurkan pisau lipatnya. "Bisa lakukan ini untukku?"

Chanyeol mengerjap, berdiri menghampiri Baekhyun dan mengambil benda tajam tersebut pelan-pelan. "Apa batangnya susah dipotong?"

"Aku hanya sedikit lelah."

Chanyeol meliriknya. "Apa kau tidur lelap semalam?"

Ada jeda kosong sebelum Baekhyun menjawab. "Ya..."

"Lalu mengapa kau lelah?" tanya Chanyeol, balik menatap pohon dan mengamati pisau kecil di tangannya.

"Aku sakit akhir-akhir ini..." timpal Baekhyun.

"Sudah periksa ke dokter?"

"Sudah."

"Lalu?"

"Katanya aku hanya demam," gumam Baekhyun, mengalihkan wajahnya. "Katanya aku akan baik-baik saja..."

"Hanya demam, eh?"

"Hanya demam."

Chanyeol mengerutkan bibirnya dan mengacungkan pisaunya ke arah pohon. "Jadi, apa yang harus aku tulis?"

"Biner."

Chanyeol mendengus, tapi tetap mengulum senyum lembut. "Kau selalu saja biner."

"Kadang, angka bisa menyampaikan apa yang tidak bisa dituturkan oleh kata-kata," ujar Baekhyun, tersenyum balik. "Kata-kata itu bersifat kabur, sedangkan angka adalah hal yang jelas."

Mereka berhenti beberapa saat sampai akhirnya Chanyeol bergerak dan Baekhyun menjabarkan urutan angkanya pelan-pelan. Chanyeol menghabiskan waktu satu setengah jam sampai dia selesai, dan itu tidak sia-sia. Keduanya berkelakar tentang masa lalu, membuat mereka tergelak.

Baekhyun akhirnya tertawa untuk yang pertama kalinya, mengingatkan Chanyeol pada sesuatu saat suara itu memenuhi telinganya. Tawa ini yang membuatnya jatuh hati pada Baekhyun dulu, di masa kuliah mereka. Sekarang, ketika mendengarnya lagi, hatinya dihujam oleh banyak emosi. Dia tidak tahu apa yang harus dia rasakan, dia hanya tahu bahwa ada sensasi hangat dalam dadanya, berdegup kencang.

Dan ketika semuanya usai, mereka berjalan kembali seiring dengan langkah Baekhyun yang pelan, meninggalkan sebuah ukiran pesan di batang pohon:

"01001001 00100111 01101101 00100000 01110011 01110100 01101001 01101100 01101100 00100000 01101001 01101110 00100000 01101100 01101111 01110110 01100101 00100000 01110111 01101001 01110100 01101000 00100000 01111001 01101111 01110101"

Jika saja Chanyeol mengerti angka biner, dia akan tahu apa yang berusaha disampaikan oleh deretan angka itu.

I'm still in love with you.

--ooo--

10080 [ChanBaek Fanfiction]Where stories live. Discover now