04

1M 55.6K 2K
                                    

__ 

"Adiba? Kak Agam nyariin elo."

Aku terdiam.

Baru saja aku masuk ke dalam kelas, tiba-tiba saja Lia—teman dudukku—mengatakan hal demikian. Aku meneguk ludah getir. Kakiku terasa tidak bisa bergerak. Sungguh, aku tak tahu harus melakukan apa.

"Adiba? Kak Agam nyariin lo tuh ih."

Aku berbalik dengan cepat. Mataku melebar saat melihat Agam berdiri di ambang pintu. Sendiri.

"Ke—kenapa, Kak?" tanyaku dengan gugup. Bisa kudengar sekarang siswi-siswi di kelasku—yang tentunya para fans Agam—berbisik-bisik ria. Aku melirik siswi-siswi yang baru kukenal hari ini. Mereka memandangku dengan mencibir.

Kupalingkan muka ke arah Agam. Cowok itu melangkahkan kakinya masuk ke dalam kelasku lalu berhenti di depanku. "Gue tunggu lo di gerbang," itu kata-kata yang dia lontarkan. Aku hanya bisa termangu memandangnya. "Sendiri. Jangan bawa temen lo!"

Mampus gue!

Apa aku akan dilabrak?

Dimutilasi?

Banyak psikopat sekarang yang berkeliaran di raga yang terlihat tenang. Tapi, tidak mungkin juga hanya karena aku menangkap basah dirinya sedang merokok di area sekolah, lalu dia akan memutilasiku.

Kecuali kalau cowok itu memang psikopat.

Aku mengerjap saat melihat gerakannya yang berbalik. Dia lalu pergi dari hadapanku. Meninggalkanku sendiri dengan cibiran iri dari teman-teman kelas baruku.

"Itu seriusan Kak Agam ngajakin Adiba ketemuan? Mending juga gue."

Sialan banget!

Aku melirik cewek yang duduk di bangku ketiga itu. Aku lupa namanya, tapi dia sejak pagi tadi heboh bercerita tentang Agam. Kutebak, cewek itu tipe gila urusan.

"Gue nggak nyangka lo diajakin Kak Agam ketemuan, gila! Adiba, yang tadi itu seriusan, ya? Lo udah pernah ketemu berdua sama Kak Agam sebelumnya?"

Aku melirik Lia yang memandangku tak percaya. Bahuku terkulai, aku mendengus lalu duduk di bangkuku. Ingatanku berputar pada kejadian beberapa menit yang lalu di ruang OSIS. Aku berdecak kesal. "Belum." Aku menatap Lia yang saat ini tengah berdiri di depan mejaku. Saking penasarannya anak itu. "Tapi, gue tadi ketemu sama setan yang nyamar jadi manusia."

"Hah?" Mulut Lia terbuka lebar. Dan aku tidak mengatakan apa-apa lagi tentang itu setelahnya.

*


thanks for reading!

love,

sirhayani

True StalkerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang