YC. 28

62.6K 3.5K 47
                                    

Akhirnya aku ikut juga bersama Bian dan Vian ke Taman Kota sore ini. Bian dan Vian sedang asyik menonton permainan skeatboard seperti yang diinginkan Vian sejak kemarin malam. Sedangkan Aku sedang membeli makanan bersama Aldi.

"Viola? Ngapain lo di sini?" tanyaku ketika mendapati Viola sedang berdiri di sampingku.

"Bukannya ini Taman umum?" jawab Viola santai setelah menerima pesanannya.

"Ohh iyah, gue liat lo ke sini sama Bian dan adiknya. Apa lo lupa apa yang pernah gue bilang sama lo?" tanyanya datar dan dingin. "Dan siapa anak yang sama lo itu?" tanyanya lagi seraya menunjuk pada Aldi.

"Bukan urusan lo!" jawabku sarkas dan berniat pergi menjauhinya, tapi dia malah menahanku.

"Okk, tapi jangan salahin gue kalo gue bakal berbuat sesuatu di luar pemikiran lo nantinya! Dan jaga anak lo itu baik-baik."

"Lo pikir gue takut sama lo?! Lo jangan coba macam-macam sama Aldi, kalo nggak, mungkin gue yang akan berbuat sesuatu di luar dugaan lo!"

"Oh Yah?! Tapi tenang aja, gue gak akan berbuat sesuatu sama anak itu, tapi gue bakal tetap ribut Bian dari lo bagaimana pun caranya!"

"Dan mulai sekarang gue gak akan ngebiarin Bian dekat ataupun menjadi milik perempuan tanpa sopan santun seperti lo!"

"Oh yah? Apa sekarang lo udah mulai suka sama Bian? Kalo gitu kayanya ini bakal jadi pertarungan yang seru, Nayla!" Jawab Viola dengan penuh penekanan saat dia menyebutkan namaku.

Bagaimanapun aku tidak akan membiarkan Bian menjadi milik perempuan seperti Viola. Dia tidak pantas mendapatkan perempuan seperti itu. Masih banyak perempuan yang lebih baik dari Viola untuk Bian.

Aku kembali ke tempat di mana Bian dan Vian sedang menyaksikan pertunjukan skeatboard, dan saat aku kembali ke sana, mereka sedang asyik mencoba bermain papan luncur itu. Aku terkekeh geli melihat Vian yang kalah cepat dalam melakukan permainan itu dari Bian. Mereka terus berdebat, Bian terus saja meledeki adiknya itu hingga membuat Vian terus menerus mendengus.

Aku dan Aldi duduk di bangku taman yang ada di dekat mereka, menyaksikan kedua kakak beradik tersebut saling meledek satu sama lain. Setelah lelah Bian dan Vian menghampiriku dan mengambil Burger dan air mineral yang tadi aku beli.

"Curang lo bang, ngapain juga lo sok-sokan ikutan sih. Gue kan jadi kalah keren dari lo elah," kata Vian dengan bibir manyun saat menyantap Burgernya.

"Emang kenyataannya gue lebih keren dari lo kan?" kata Bian tak mau kalah.

"Masih kerenan gue kali!" jawab Vian juga tak mau kalah.

"Masa sih, perasaan kerenan gue deh yah kan, Nay?" kata Bian dengan sebelah mata mengerling ke arahku. Membuatku tersedak burger yang sedang aku kunyah.

Uhuk... Uhukkk...

"Ehh, sorry-sorry, Nay, lo gpp kan?" tanya Bian seraya menepuk-nepuk pundakku dan memberikan sebotol air mineral untuk aku minum.

"Gpp kok," kataku setelah baikan.

"Benar lo gpp?" tanya Bian begitu terlihat khawatir.

"Gpp, gue strong kali," kataku disertai kekehan.

"Iyah juga sih ya, lo kan cowok," goda Bian yang langsung mendapat pelototan dariku.

"Iyah gue cowok, dan lo ceweknya," jawabku cuek.

"Udah sih bang, kenapa malah debat sama Kak Nayla," kata Vian yang sibuk dengan makanan yang hampir memenuhi mulutnya.

"Udah sih, mending lo urusin tuh mulut lo yang penuh," kata Bian pada adiknya itu dengan nada meledek.

Young Couple [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang