Chapter 2

19.4K 1.4K 11
                                    

Yanuar memarkirkan mobilnya dihalaman luas rumah Margareth, ia mendapati Margareth tengah meremas-remas tangannnya dengan air mata yang menggenang dikedua matanya. Yanuar langsung merengkuh Margaret dan mengiringnya masuk kedalam rumah. Didalam rumah ia mendapati Ayla --adik iparnya-- yang baru saja keluar dari ruang kerja mendiang Ayahnya yang kini di pakai oleh Keanu, adik lelakinya.

Ayla yang melihat Yanuar baru saja datang tersenyum tipis pada lelaki itu, yang dibalas anggukan oleh Yanuar.

"Kita pasti nemuin Sam, Ma. Yanuar yakin itu," janjinya pada Margareth, ia memeluk pelan tubuh Ibunya dan menyerahkannya pada Ayla.

Yanuar memasuki ruang kerja Keanu, ia mendengar Keanu tengah berbincang di telepon dengan seseorang, suaranya sesekali membentak lawan bicaranya.

Keanu yang melihat Yanuar yang baru saja datang dengan gurat kemarahan yang berada diwajahnya itu segera mengakhiri teleponnya.

"Aku udah minta polisi buat nemuin Sam, meski harus pake sedikit gertakan karena ini belum 24 jam," ujar Keanu, "bawahan aku lagi meriksa cctv disetiap tempat Kak,"

Yanuar mengangguk pelan pada adiknya itu.

"Dika bilang, pengasuh itu tak membawa ponselnya ketika pergi," ujar Yanuar.

Ditengah jalan menuju rumah Ibunya, Dika menelepon dirinya bahwa ia telah menyuruh anak buahnya bergerak untuk mencari Sam, Dika mengatakan ponsel pengasuh Sam berhasil dilacak tapi ponsel itu berada di dalam rumahnya, dan itu berarti pengasuh itu tak membawa ponsel ketika ia pergi.

"Sialan Marie!" Keanu mengumpat pelan pada pengasuh keponakannya itu, ia tak akan diam saja jika sesuatu terjadi pake Sam kecilnya itu.

Yanuar memijit pelipisnya pelan mengapa hari buruk seolah-olah mengikuti harinya bulan-bulan ini. Suara ponsel terdengar oleh Yanuar. Yanuar melihat ponselmya dan mendapati Dika menelepon dirinya, ia langsung mengangkat panggilan itu.

"Ya,"

--------

"Saya kesana sekarang."

Keanu yang melihat ekspresi kemarahan Yanuar yang tadi terlihat teramat jelas, sekarang terlihat berkurang ketika mendapat telepon itu.

"Sam ketemu," Yanuar langsung berdiri, ketika hendak mencapai pintu ruang kerja, pintu itu terbuka dengan cukup kencang. Jika saja Yanuar melangkah satu langkah lagi ia yakin wajahnya akan terhempas oleh pintu itu. Ia melihat Ayla yang tengah berdiri di balik pintu itu, ia langsung berdecak pelan dan segera keluar meninggalkan tempat itu.

"Samm-" ucapan Ayla terpotong ketika ia merasa bibirnya merasakan sesuatu yang sudah tak asing lagi. Keanu baru saja mencium nya pelan. Ayla langsung memukul bahu suaminya itu dan berdecak pelan.

"Aku ikut Yanuar, okay?" Ayla hanya menganggukan kepalanya menyetujui pertanyaan suaminya itu. Keanu tersenyum manis pada Ayla, ia mengecup pelan pelipis istrinya itu dan segera beranjak mengikuti Yanuar.

***

"Kenapa kamu gak bilang kalo dia itu Samuel cucu dari Margareth Sullivan," Lana hanya memutar kedua matanya mendengar suara Melody, sekarang mereka tengah berada di disebuah Cafe yang tak jauh dari apartement Lana, tempat dimana mereka akan bertemu salah satu teman Melody yang sudah menghubungi keluarga bocah kecil dipangkuannyanya yang sekarang tengah sibuk memakan es krim vanila nya.

Sahabatnya itu tak berhenti mengoceh ketika mengetahui siapa bocah yang ada di apartementnya, ia hanya mengendikan bahunya mana ia tahu jika Sammy itu cucu dari Margareth Sullivan, dan siapa juga itu Margareth Sullivan, Lana tak tahu siapa wanita itu sampai membuat Malody tak berhenti mengoceh padanya.

Unexpected Moments With YouWhere stories live. Discover now