Chapter 5

18.4K 1.2K 7
                                    

Tepukan halus menyentuh pundaknya, Lana baru menyadari bahwa dirinya melamun. Ia menatap Ares yang tengah mengerutkan keningnya.

"Are you okay?" Tanya lelaki berlesung pipit itu.

"Absolutely okay," Jawab Lana pada boss nya itu.

Ares hanya menganggukan kepalanya, ketika ia masuk ke dalam Time's Cafe yang tengah dibereskan oleh para pegawainya karena sebentar lagi cafe ini akan segera dibuka, ia melihat Lana yang tengah melamun dengan lap yang berada di tangannya.

Lana menghembuskan nafasnya lelah, jika seperti ini Lana sangat butuh Melody untuk tempatnya bercerita dan juga memberi saran pada Lana. Ia langsung memanggil Ares yang hendak pergi.

"Boss," panggil Lana.

"Berapa kali aku bilang. panggil seperti biasa saja Na," ujar Ares seraya menatap Lana yang sekarang tengah menggaruk tengguknya itu.

"Kak, apa Melody berangkat ke kampus hari ini?"

Lana tak tahu jika hari ini gadis itu pergi ke kampusnya seperti biasa atau tidak, ia ingin menanyakan hal itu tapi apalah daya baterai ponselnya tak sempat ia isi karena setelah Yanuar mengantarnya pagi tadi ia langsung mandi dan pergi ke Time's Cafe.

"Ya, dia berangkat ke kampus hari ini. Dia juga bilang kali ini ia pulang lebih awal dan langsung kesini,"

Lana hanya mengangguk dan mengucapkan terima kasih, dilihatnya boss nya itu langsung pergu menuju kantornya. Lana berdecak pelan ketika pikirannya kembali mengingat percakapan antara dirinya dan Yanuar.

-Flashback-

Lana keluar dari kamar yang ia tempati untuk tidur semalam, dirinya langsung menemukan Yanuar yang telah menunggunya di sofa seperti kemarin malam.

Mereka berdua langsung pergi menuju mobil Yanuar, sebelumnya Lana sempat bertanya bocah kecil itu bersama siapa di dalam rumah, dan jawabanya yang pasti dengan wanita itu, Ayla.

Akhirnya mereka sampai di apartemen nya, Lana ingin mengucapkan terima kasih tapi Yanuar sudah mendahuluinya.

"Ada yang ingin saya bicarakan," Lana langsung menolehkan pandangannya dari pada Yanuar.

"Ya?"

"Apa kamu mau jadi baby sitter dari Sammy?" Tanya Yanuar.

Lana yang ditanya seperti itu mengerutkan keningnya bingung.

"Saya akan beri kamu gaji sesuai keinginan mu, atau mungkin ini cukup, " sebelah tangan Yanuar meraih dasboard dan mengambil secarik kertas, lelaki itu memberikannya pada Lana.

Lana meraih secarik kertas yang berupa cek itu, matanya langsung melotot melihat deretan angka yang tertera disana bahkan nominal itu bisa berkali-kali lipat dari gajinya sebagai waiters di Time's Cafe. Ia menghembuskan nafasnya pelan.

"Tapi aku gak pernah mengurus anak kecil sebelumnya," ujar Lana.

"Tapi kenyataannya saya yakin kamu pasti bisa, dilihat dari cara kamu pada Sammy."

Lana masih diam tak bergeming, pikirannya bercampur aduk ia sudah nyaman berada di Time's Cafe meskipun gaji disana harus ia sisihkan untuk membayar apartemen, keperluannya, dan juga sisa hutang yang mendiang ayahnya tinggalkan yang harus Lana bayar setiap bulannya.

Jika ia mengambil tawaran Yanuar ia bisa membayar hutang itu dengan waktu yang tepat tak seperti sekarang ia terkadang telat membayar dan sudah dipastikan mendapat denda, dan jika ia mengambil tawaran itu ia bisa membayar setengah dari hutang Ayahnya agar cepat lunas. Dan juga ia tak perlu mencari kerja tambahan.

Unexpected Moments With YouWhere stories live. Discover now