Chapter 15

16.6K 1.1K 8
                                    

Pagi ini ada yang berbeda dari pagi Yanuar, kali ini ia bangun dengan perasaan bahagia dan juga rasa lega yang tak pernah ia rasakan sebelumnya, ia menyibakan selimutnya, menatap jam di atas nakasnya, ia menghela nafas pelan entah mengapa pagi ini rasanya ia hanya ingin di rumah bersama Sammy dan bersama Lana, otak kecilnya meneriakan kata itu. Belum pernah ia seperti ini bahkan ketika dulu ia tengah menjalin hubungan dengan wanita itu.

Yanuar bangkit dari duduknya. Ia segera masuk ke dalam kamar mandi. Ia keluar dari kamar mandi seraya mengeringkan rambut basahnya dengan handuk, ia terdiam sebentar dan lantas meraih ponselnya yang tergeletak di atas tempat tidur.

Me :
Hari ini saya tidak bisa datang ke kantor, kamu dan Dika handle kantor. Kalau ada masalah beri saja pada Keanu.

Rinai :
Baik Pak, saya dan Dika akan handle kantor.

Yanuar segera ke luar dari kamarnya, turun menuju ruang tengah. Ia tersenyum kecil ketika melihat Sammy yang tengah meminum susunya di atas pangkuan Lana. Mata bocah kecil itu fokus pada televisi dihadapannya. Yanuar langsung mendudukan dirinya di samping Lana.

"Morning," ujar Yanuar.

Lana tersenyum kecil pada Yanuar, "Morning."

"Kok cuma Lana yang ngucapin ke Daddy," Yanuar menatap Sammy yang masih nyaman dalam dekapan Lana.

"Sammy lagi sibuk, Dad." ujar Sammy pada Yanuar tapi matanya masih fokus pada televisi yang menyiarkan film kartun di hadapannya.

"Itu kartun apa?" tanya Yanuar.

"Little Einsteins," jawab Sammy singkat.

Yanuar hanya menganggukan kepalanya, ia jarang menonton bersama Sammy jadi ia tak tahu itu mengenai hal ini.

"Coba jelasin sama Daddy,"

Tapi tak ada tanggapan dari Sammy. Yanuar melirik Lana, gadis itu berbisik.

"Dia selalu fokus kalau lagi nonton, jangan diganggu."

Yanuar tersenyum kecil, sifat Sammy yang satu ini mengingatkan Yanuar pada mendiang Adrian. Like son like father.

"Lana," ujar Yanuar pelan.

Lana menoleh pada Yanuar dengan pandangan tanya.

"Jelaskan tentang Little Einsteins," bisik Yanuar.

Lana terkekeh geli mendengar itu, Lana kira sejak kejadian kemarin mereka berdua akan gugup satu sama lain tapi ternyata tidak dan itu membuat Lana nyaman.

"Penasaran?"

Yanuar mengangguk pada Lana, "nanti jika Sammy tanya, aku bisa jawab."

Lana mengangguk, ia mulai menjelaskan serial kartun petualangan keluaran Disney itu. Ia menjelaskan kartun itu mengajak anak-anak seperti mencari barang yang hilang atau memecahkan sebuah misi. Lana juga menjelaskan karakter-karakter utamanya dimulai dari anak lelaki berkacamata bernama Leo. Anak perempuan dengan rambut berwarna pirang bernama Annie. Anak perempuan dengan rambut berwarna coklat adalah Juni serta anak lelaki dengan topi dikepalanya bernama Quincy.

Selama mendengarkan penjelasan Lana, Yanuar tak henti-hentinya menatap wajah cantik Lana. Ia memajukan wajahnya dan mengecup pelan pipi Lana yang membuat gadis itu berhenti bicara dan menatap kearahnya. Ia tak menyangka jika lelaki yang awalnya menyebalkan dan kaku ini bisa bersikap manis seperti ini.

Lana menggelengkan kepalanya, ia memperingatkan Yanuar jika disini ada Sammy, lelaki itu hanya terkekeh kecil.

"Jadi Sammy suka sama siapa di kartun itu?" tanya Yanuar.

Unexpected Moments With Youजहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें