Knot

456 55 25
                                    

Note : FF ini ditulis dari hasil imajinasi author sendiri. Jika ada kesamaan cerita itu hanya ketidaksengajaan// Maafkan typo dan eyd yang belum benar.

Author Pov

"Terimakasih, ibu telah menerimaku kembali ke rumah," ujar pria berumur 30 tahun itu setelah baru saja meneguk secangkir teh buatan ibunya.

Wanita paruh baya yang dipanggil 'ibu' pun seketika menatap wajah sang anak penuh haru.

"Membencimu tak membuat ibu menjadi lebih tenang, Seungcheol. Ibu sadar, ibu masih membutuhkanmu, sebagai teman dimasa tua ibu," seketika yang lebih tua pun memeluk anaknya.

Pria bernama Kim Seungcheol itu kini telah bebas dari hukuman penjaranya. Setelah 7 tahun hidup didalam sel, sekarang ia kembali ke dunia Seoul yang penuh hiruk pikuk.

"Ibu?" Tanya Seungcheol yang masih nikmat dalam pelukan sang ibu. Sang ibu pun menjawabnya dengan sebuah dehaman.

"Apa mungkin bagiku untuk menemukan Yoobin-," Seungcheol melepaskan pelukannya lalu menatap ibunya sendu, "-, dan Jeonghan?"

○○○

FLASHBACK ON
"Selamat sore. Saya Jin Goo, jadi anda yang bernama Hong Jisoo?" Tanya sang tamu dengan ramahnya sembari mengulurkan tangannya.

Jisoo menghentikan tatapannya lalu dengan cepat menjabat tangan sang tamu, "Ya, saya Hong Jisoo. Ku dengar kau mencari calon istriku, tuan. Apa benar?"

"Senang bertemu denganmu. Hm.. jika calon istrimu itu bernama Yoon Jeonghan, maka itu benar, tuan," balas Tn. Jin Goo yang diakhiri dengan seulas senyum.

Jisoo mengangguk mengerti lalu mempersilahkan keduanya untuk masuk dan duduk.

"Jadi ada keperluan apa tuan mencari Jeonghan?" Tanya Jisoo ramah.

"Begini, kedatangan saya kemari ingin mengundang Jeonghan untuk datang ke acara ulang tahun anak saya. Sudah lama sejak kelulusan kuliahnya. Saya dan keluarga tidak bertemu dengannya. Kemarin saya datang kemari, dan bibi tadi itu mengatakan bahwa ia tinggal di rumah calon suaminya. Kemarin saya pun lupa untuk menanyakan alamat rumah tuan Jisoo ini, makadari itu hari ini saya datang kembali."

Jisoo mengernyitkan dahinya setelah mendengar penjelasan yang masih abu-abu baginya.

"Bagaimana bisa tuan hendak ingin mengundang Jeonghan? Lalu, anda dan keluarga?.. Maaf tuan, Jeonghan tidak pernah bercerita tentang anda sebelumnya. Jadi bisa ceritakan apa hubungan anda dengannya? Dan bagaimana kalian bertemu?"

Tn.Jin Goo terkekeh kecil sejenak sebelum akhirnya mengangguk, "Saya bertemu dengan Jeonghan 6 tahun yang lalu. Saya menolongnya pada saat itu."

Jisoo perlahan menganggukkan kepalanya, ia mulai berpikir bahwa Jeonghan ternyata berkata jujur padanya.

'Ini jauh dari yang kau pikirkan, Jisoo. Tn. Jin Goo adalah.. bagaimana 'ya aku menyebutnya.. ah sudahlah, jadi ia adalah orang yang sebenarnya berjasa untukku. Ia penolongku saat itu, 6 tahun yang lalu tepatnya. Ia memberiku uang dalam jumlah yang banyak, dan itu aku gunakan sebagai biaya kuliah. Tapi setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi.'

"Ohh, lalu bagaimana kronologinya? Memangnya bagaimana keadaan Jeonghan saat itu sampai anda menolongnya?"

"Uuhm.. sebelumnya, anda benar calon suaminya 'kan?"

"Tuan Jin Goo meragukan status saya?"

"Tidak, bukan begitu maksud saya, sebagai pasangan yang akan menikah, Jeonghan dan anda pasti sudah saling tahu masa lalu masing-masing 'kan? Bukan apa-apa, saya hanya merasa tidak nyaman untuk menceritakan masa kelam seseorang tanpa sepengetahuan orang yang terkait," jelas Jin Goo dengan sopannya.

"Papa?"Where stories live. Discover now