Goodnight Like Yesterday

584 64 68
                                    

Note : FF ini ditulis dari hasil imajinasi author sendiri. Jika ada kesamaan cerita itu hanya ketidaksengajaan// Maafkan typo dan eyd yang belum benar.

Author Pov

Jisoo terbangun disela tidurnya yang memang tak nyenyak. Ia mendapati Jeonghan yang tidur sembari memeluknya erat.

Jisoo dengan perlahan bangun dari posisi tidurnya, berharap Jeonghan takkan terbangun karena pergerakannya.

Tak membutuhkan waktu lama, Jisoo kini lepas dari pelukan erat sang kekasih. Dengan tenang, ia pun beranjak dari ranjang dan perlahan meninggalkan kamarnya.

Langkahnya kini telah mengantarkannya ke depan kamar Mingyu. Ia membuka knop pintu kamar Mingyu kilat, dan kini dilihatnya sebuah gundukan besar berbalut selimut diatas ranjang mobil milik Mingyu tersebut.

Jisoo tersenyum seketika, "Sedang ketakutan ternyata ia," lirihnya.

Saat ketakutan akan hal-hal horor, Mingyu akan tidur dengan cara menenggelamkan seluruh tubuhnya dalam selimut, dan Jisoo jelas mengetahui itu.

Tak ingin berlama-lama mengintip, Jisoo pun memutuskan untuk masuk kedalam kamar Mingyu. Kemudian, ia pun ikut merebahkan diri disamping Mingyu.
Dengan perlahan, Jisoo membuka selimut yang menutupi wajah Mingyu, dan maniknya jelas mendapati wajah Mingyu yang terlihat tak nyaman dengan tidurnya, bahkan ia pun sedikit berkeringat.

Diantara rasa ingin tertawa dan terhenyak, Jisoo pun menghapus peluh dikening Mingyu. Tak disangka, Mingyu seketika mengerang kecil dan mulai mengerjapkan matanya.

"Papa," panggil Mingyu dengan parau.

"Ya, nak?"

"Papa, Mingyu takut."

"Ya, papa tahu. Sudah tak apa, lanjutkan tidurmu. Papa akan menemanimu sampai pagi nanti..," ujar Jisoo manis yang dibalas dengan anggukan kecil dari Mingyu.

Dan sampai kapanpun itu, bathin Jisoo.

○○○

2 hari kemudian..

Manik Jisoo tunak menyapu langit-langit kamar mandinya yang kini terasa begitu hangat dengan 10 buah lilin yang menyala.
Dengan posisi santai sedikit menyandar, sudah 10 menit Jisoo berendam didalam bath up yang penuh dengan busa.
Aku ingin mandi, ujarnya pada Jeonghan. Tapi ternyata yang ia lakukan hanya berdiam diri dengan suasana hangat kamar mandi yang notabene tak membuatnya merasa sedikit lebih baik.

Seketika pandangan Jisoo beralih pada Jeonghan yang baru saja membuka tirai bath up dan tak lupa menyalakan lampu kamar mandi. Jisoo tersenyum simpul ketika maniknya yang menajam mendapati Jeonghan kini berdiri didepannya dengan piyama merah kesayangannya.

"Sayang.., " Jisoo menggantungkan kalimatnya ketika ia tahu Jeonghan kini membuka ikatan piyama, lalu menghempaskan begitu saja dari tubuhnya.

"My beautiful," lirih Jisoo sembari tersenyum melihat Jeonghan yang kini terlihat begitu indah tanpa sehelai kain ditubuhnya.

Seketika Jeonghan pun mematikan lampu kembali dan dengan tenang pun mengambil posisi untuk ikut berendam. Menindih dan bersandar didada Jisoo adalah pilihannya, ternyata.

Jisoo dengan lembut mencium kepala Jeonghan dan melingkarkan kedua tangannya didada Jeonghan erat.

"Aku pikir kau membutuhkanku," lirih Jeonghan.

"Aku selalu membutuhkanmu, sayang."

Keadaan menjadi hening setelahnya. Hanya tik-tik air shower dan desah lembut nafas keduanya yang saling bersahutan yang kini mendominasi ruangan.

"Papa?"Where stories live. Discover now