7. Menemani Oliver

319K 14.6K 169
                                    

Oliver telah kembali ke kantornya. Ia pun duduk di kursi kebesarannya. Tak lama, Gerald masuk ke dalam ruangannya dengan membawa undangan ditangannya.

"Bro, maaf ganggu. Gue mau kasih ini" Gerald memberi undangan ditangannya kepada Oliver. Oliver pun menerima undangan itu.

"Apaan ini?" Tanya Oliver.

"Itu undangan pernikahan anak dari klien kita. Lo diundang dan wajib membawa pasangan di acara itu" jawab Gerald.

"Kapan acaranya?"

"Besok malam. Kalau lo mau datang, lo harus mengajak seseorang buat jadi pendamping lo" tutur Gerald.

"Okey. Thanks, bro!" Ucap Oliver.

"Emang lo mau datang ke acara itu?" Tanya Gerald mengerutkan keningnya.

"Pastilah. Ini undangan klien gue" sahut Oliver.

"Emang lo punya pasangan buat mendampingi lo nanti? Kan persyaratannya harus ada yang mendampingi" Gerald semakin heran dengan tingkah Oliver. Akhir-akhir ini Oliver sering tersenyum sendiri.

"Ada" jawab Oliver singkat.

"Siapa?" Tanya Gerald semakin penasaran.

"Nanti gue akan kenalin seseorang sama lo di acara itu" sahut Oliver tersenyum pada Gerald.

"Oh ya, lo mau ajak siapa? Sepupu lo?" Tanya Oliver mengalihkan pembicaraan.

"Ya siapa lagi, pasti gue ajak Diandra sepupu gue satu-satunya.." Sahut Gerald.

**

Karen memarkirkan mobilnya di garasi rumah. Ia habis pulang kerja. Ia pun masuk ke dalam rumah. Di ruang tamu, ada kakaknya dan kakak iparnya yang sedang mampir ke rumahnya.

"Tuh Karen sudah pulang.." Ucap mama melihat Karen masuk ke rumah. Reza dan Hesty pun menoleh.

"Kak Hesty..." Karen langsung berlari dan memeluk kakak ipar tersayangnya.

"Aku kangen sama kakak.." Ucap Karen memeluk erat Hesty.

"Kakak juga kangen sama adek manja Kak Hesty" Hesty membalas pelukan Karen. Adik iparnya ini selalu menjadi moodbooster nya.

"Nih anak songong banget baru pulang main peluk bini orang aja" Protes Reza di sebelah Hesty.

"Kak Reza berisik!" Karen menjulurkan lidahnya pada Reza.

"Ren, jangan peluk Hesty terlalu kencang kasihan baby yang diperut Hesty" ucap mamanya. Mama senang sekali kalau keluarganya berkumpul seperti ini. Apalagi Karen yang sangat dekat dengan menantunya.

"Ups, sorry Kak. Hehe. Aku lupa" Karen menyengir dan melonggarkan pelukannya.

"Kalau baby kakak sesak napas gara-gara kamu gimana?" Celetuk Reza yang memperhatikan Karen. Ia juga senang istrinya sangat akrab dengan adiknya.

"Huh Kak Reza berisik!"

"Haha. Gak apa-apa kok sayang, baby nya juga kangen sama tante cerewetnya ini" ucap Hesty mengelus perutnya yang sudah membuncit.

"Aku mau menyapa ponakan aku dulu. Hello baby, kamu sehat-sehat aja kan didalam perut mommymu? Maafin tante yah yang terlalu erat memeluk mommymu. Hehe. Tante udah gak sabar kamu lahir, baby.." Karen mengusap lembut perut Hesty seolah-olah ia sedang berbicara langsung dengan si baby nya.

"Iya tante, aku baik-baik aja kok" sahut Hesty menirukan suara anak kecil.

"Duh aku pengen deh si baby cepat keluar. Pasti lucu banget" ucap Karen membayangkan jika ia bermain dengan bayi yang lucu dan menggemaskan.

My Love CEOΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα