19. Dia Siapa?

289K 7.9K 72
                                    

"Kayen.. Kangen!!!" Melly langsung memeluk Karen yang baru saja masuk ke cafe.

"Mel, lepas!" Karen berusaha melepas pelukan Melly yang sangat kuat hingga membuatnya tidak bisa bernafas.

"Sorry. Gue terlalu kangen sama lo" Cengir Melly dengan tampang tak berdosanya. Karen hanya melongos dan duduk di bangku yang Melly pesan sebelumnya.

"So, gimana bulan madunya?" Tanya Melly mulai menggoda sahabatnya.

"Keren. Gue gak nyangka Oliver bawa gue ke Hawaii" jawab Karen dengan antusias.

Karen dan Oliver memang sudah kembali ke Jakarta tiga hari yang lalu. Mereka bulan madu selama kurang lebih seminggu.

"Hawaii bukannya tempat yang lo ingin kunjungin?" tanya Melly lagi. Ia sudah tau semuanya tentang Karen. Bahkan ia tau bahwa Karen memang suka pantai apalagi pantai eksotis seperti Bali, Maldives, Hawaii, dan lainnya.

"Hmm.. Awalnya gue kaget dia main culik gue aja dan tau-taunya dia ngajak gue bulan madu" ucap Karen mengingat Oliver yang membawanya pergi tanpa ia ketahui. Itu sangat menyebalkan namun berujung hasil yang super bagi Karen.

"Beruntung banget lo punya suami kayak si ganteng. Hmm gue jadi iri..." sahut Melly dengan mirisnya.

"Tapi tetap aja dia orang nomor satu paling nyebelin bagi gue!" bantah Karen. Ia sudah menggaet suaminya sendiri dengan catatan orang yang paling nyebelin yang ditemui karen seumur hidupnya. Kadang orangnya romantis, cuek, protektif, mesum, semuanya ada di diri pria itu.

"Oh iya, nih gue bawain oleh-oleh seperti yang lo minta.." lanjut karen menyodorkan Melly dua paperbag yang berisi buah tangan yang dibelinya di Hawaii sebelum pulang ke Indonesia.

"Asyik! akhirnya lo dengerin juga kata-kata gue.." sahut Melly dengan mata yang berbinar dan langsung membuka isi paperbag tersebut.

"Ya gue masih inget sama lo lah. Lo mah selalu minta oleh-oleh kalau gue pergi kemana-mana" ucap Karen sedangkan Melly hanya menyengir.

"Lo memang sahabat gue yang paling best best best banget!" Ucap Melly dengan memberi kedua ibu jarinya pada Karen.

"Ren, oleh-oleh gue yang satu lagi mana?" tanya Melly yang membuat dahi Karen mengkerut bingung. Tak biasanya Melly pilih-pilih.

"Maksud lo?" tanya Karen.

"Itu loh, oleh-oleh yang paling indah dari semuanya.." ucap Melly dengan cengirannya yang lebar.

"Apa sih? Lo gak biasanya nanyain oleh-oleh" Dahi Karen semakin mengernyit bingung dengan sahabatnya ini.

"Aduh, lo itu masa gak tau sih apa maksud gue" ucap Melly.

"Gue gak ngerti apa yang lo omongin" Karen menggeleng-gelengkan kepalanya tanda tak mengerti dengan ucapan Melly yang ngawur.

"Maksud gue itu, ponakan buat gue" cetus Melly akhirnya.

"APA?" ucap Karen berteriak karena terkejut dengan ucapan Melly yang kelewat ngawur baginya.

"Santai dikit gak usah segitunya kali.." sahut Melly membekap mulut Karen karena pelanggan lain yang langsung menengok ke arah mereka saat Karen berteriak.

"Lo kalau ngomong jangan ngawur!" Karen menjitak kepala Melly yang sudah membuat dirinya terkejut.

"Gue gak ngawur kok. Kan gue sudah bilang sama si ganteng waktu lo masih di Hawaii" ucap Melly. Karen tiba-tiba pipinya menjadi memanas karena perkataan Melly.

"Jangan lo dengerin apa kata bulepetan itu!" Sahut Karen berusaha menenangkan pipinya yang masih terasa panas.

"Yeh, si ganteng aja malah seneng. Atau jangan-jangan memang lo yang gak mau punya baby?" Tatap Melly horror pada Karen.

My Love CEOWhere stories live. Discover now