11. The Wedding

339K 12.7K 116
                                    

Setelah sebulan hubungan mereka, akhirnya hari ini adalah hari yang paling di tunggu.

Karen menatap dirinya di depan cermin. Ia tidak percaya dengan apa yang di lihatnya sekarang. Apa itu benar-benar dirinya? Ia tidak percaya jika yang dilihatnya di cermin adalah dirinya sendiri.

Jantung Karen berdegub kencang. Ia tidak menyangka pertemuannya sebulan lalu dengan Oliver berubah menjadi hubungan yang serius. Rasanya baru kemarin ia merengek untuk tidak di jodohkan orang tuanya. Karen mendengus.

Tak lama ada seseorang masuk ke dalam kamarnya. Ternyata mama dan papanya yang datang. Mereka tersenyum melihat putrinya yang sangat cantik yang sebentar lagi akan menempuh hidup baru.

"Kamu cantik sekali, sayang" ucap mama Karen menghampiri Karen dan duduk di sofa.

"Apa benar ini anak papa? Papa tidak mengenali anak papa sendiri" sambung papanya yang tidak menyangka sebentar lagi putri kesayangannya akan menempuh hidup baru.

"Hehe iya ma, pa" sahut Karen dengan tersenyum.

"Kamu sudah siap kan sayang?" Tanya mama pada Karen.

"Hmm.. Sudah" jawab Karen.

"Papa tidak menyangka akhirnya putri kecil papa yang bandel ini akan menjadi seorang istri.." Ucap papanya mengelus kepala Karen dengan lembut.

"Ish! Papa aku bukan anak bandel!" Ucap Karen tidak suka dengan ucapan papanya.

"Kalau bukan bandel apa coba?" Sahut papa terkekeh dengan protes yang Karen berikan.

"Ren.. Mama mohon banget sama kamu. Sebentar lagi kamu akan menjadi seorang istri, jalankanlah peranmu dengan baik. Urusi suami dan keluarga kecil kalian" ucap mamanya menasihati Karen. Bahkan air matanya sudah menetes di pelupuk matanya.

"Mama, walaupun aku sudah menjadi seorang istri tapi mama tetap mama aku yang the best. Maafin Karen selama ini yang sudah membuat kalian kesal" sahut Karen mengelus telapak mamanya dengan lembut.

"Rasanya baru kemarin putri papa lahir. Dan sekarang sudah mau menikah aja" timpal papanya.

Tak lama pintu kamar di ketuk dan masuk dua orang ke kamar tersebut. Ternyata kak Reza dan istrinya menghampiri Karen.

"Wow, adik kakak cantik banget!" Puji Reza pada adiknya yang saat ini sungguh terlihat cantik.

"Kak Reza bisa aja" ucap Karen malu.

"Gak terasa ya sebentar lagi adik kakak yang cerewet akan jadi seorang istri" ucap Hesty pada adik iparnya ini.

"Hehehe iya kak. Oh ya, aku mau nyapa baby. Hallo baby! Gimana kabarmu di perut mommy mu?" Karen mengelus lembut perut Hesty yang sudah membuncit.

"Hai aunty. Aku baik. Selamat ya aunty sebentar lagi aunty akan menikah" sahut Hesty menirukan suara anak kecil.

Reza, mama, dan papa hanya menggelengkan kepalanya melihat bagaimana interaksi antara Karen yang sangat menyayangi bayi yang di kandung Hesty.

"Baby bisa aja. Aunty jadi malu" Karen terkekeh.

"Tuh Ren. Si baby minta adik sama kamu" goda Reza pada adiknya. Pipi Karen langsung bersemu merah.

"Kak Reza apaan sih?"

"Si baby minta bikin adik sama kamu biar ada temannya" ucap Reza memperjelas.

"Apaan sih? Baby nya aja belum brojol masa sudah minta adik baru sama aku?" Ucap Karen dengan polosnya. Tawa mereka semua pecah mendengar omongan Karen.

"Sebentar lagi kamu menikah nih. Nah nanti malam kamu buatin adik buat si baby biar ada temannya ya.." Ucap Reza semakin menggoda Karen.

Reza pasti akan sangat merindukan adik cerewetnya ini. Kangen untuk meledek dan menggodanya. Sebentar lagi adik cerewetnya akan menikah dan hidup mandiri.

My Love CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang