Pertemuan (2)

3.5K 254 2
                                    

Langit mendung di Bekasi,

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Langit mendung di Bekasi,

"You can close your eyes to the things you don't want to see, but you can't close your heart to the things you don't want to feel." (Johnny Depp)

Deg...deg..deg...

Bunyi detak jantung siapa itu pikir Syarif, detak jantungnya, bosnya atau wanita di depan bosnya itu dengan sepasang bola mata berwarna coklat tua. Syarif mengamati wanita didepan bosnya ini, tidak ada yang istimewa dari penampilannya, pakaian yang dipakainya sederhana dan sopan dengan blouse dilengkapi blazer serta celana panjang kerja, mukanya juga tidak dihias dengan kosmetik secara berlebihan, tetapi mata itu bisa menenggelamkan para lelaki jika mau. Sang bos sepertinya tertegun dan terpesona memandang wanita itu. Jarang-jarang ia melihat bosnya berinteraksi dengan wanita.

"Ehmmm... Maafkan saya atas kejadian yang tidak disengaja ini. Saya memang tidak melihat jalan ini berlubang. Apakah matamu terasa perih?" tanya Rendy.

Si wanita yang ditanyain oleh bosnya Rendy itu hanya mengeleng-geleng kepala tanpa suara seperti ungkapan yang pernah Syarif dengar "Cat Got Your Tongue" . Sepertinya dua orang di depannya ini bingung untuk melanjutkan percakapan. Biasanya kalau ada orang terciprat air kubangan akan marah-marah, ini malah bengong saja. Shock kali ya.. Syarif pun mencoba menenggahi mereka.

"Haloooo,, apakah ada orang disini?" Syarif mencoba bergurau, tapi mendapat pelototan dari mata bosnya.

"Maaf, begini teteh..." Syarif mendekati wanita itu, tapi tiba-tiba terdiam lagi.

Astaga, ada apa dengan para lelaki ini, pikir wanita itu. Kenapa mereka tidak bisa berkata-kata. Ia memang tadi sempat shock sebentar, sekarang ia sudah sadar dari keterpanaannya. Lelaki yang tinggi dan atletis di depannya itu dengan raut muka sedingin freezer tapi sedap dipandang sebenarnya membuatnya takut, tapi lelaki satunya dengan tinggi yang mungkin hanya 5 cm lebih pendek dari lelaki 'freezer' memiliki raut muka lelaki flamboyan dan tidak menimbulkan rasa takut.

"Saya tidak apa-apa, tadi sedikit terkejut. Mata saya juga nanti akan saya tetesin obat pembersih mata saja." Jawabnya

"Well, baiklah.. apakah ada yang bisa saya lakukan untuk membantu anda?" tanya Rendy dengan formal. "Maksud saya, mungkin mengantar anda pulang." Walaupun dalam hati Rendy ia tidak ingin mengantar wanita itu, hanya basa-basi saja.

Syarif memperhatikan mereka berdua lagi, hmm..hmm.. dasar si bos pasti modus, pakai tanya segala mau mengantar pulang.

"Tidak, terima kasih. Saya bisa pulang sendiri." jawab mbak itu datar.

Hahay, pikir Syarif tidak mempan tuh si teteh dengan omongan bosnya itu.

"Baiklah, kalau memang anda tidak apa-apa dan tidak mau diantar, saya dan teman saya ini mau melanjutkan perjalanan kami." balas Rendy. "Dan sebaiknya anda juga bergegas karena mau turun hujan." lanjutnya.

"Tidak masalah, saya suka hujan." tanpa pikir panjang wanita itu menjawab.

Duhhhhh... perhatian sekali si bosnya ini, hmm... sungguh menarik sekali, pikir Syarif. Tidak apa-apa ia seperti obat nyamuk diantara mereka, asal bisa mengamati mereka berdua itu sangat sepadan.

"Ehmmm.. Mbak.. maaf mau tanya apakah hotel Sunshine sudah dekat dari sini?" tanya Rendy.

"Ooooohh.. Ikutin jalan lurus ini nanti ada belokan ke kanan. Hotelnya terletak disebelah kantor pos polisi." ujar si mbak.

"Terima kasih, kami permisi dulu." balas Rendy sambil mengamati wanita itu sekali lagi dan akhirnya membalikkan badan dan menuju mobilnya. "Ayo Rif , Let's go! " ujar Rendy tanpa menoleh ke arah syarif dan wanita itu lagi.

Syarif pun beranjak untuk pergi, namun masih sempat bertanya dengan si mbak berbola mata cantik itu. "Nama teteh siapa?" tanya Syarif sambil tersenyum. "Saya Syarif dan itu tadi bos saya Rendy. "

Wanita itu menghela napas mengamati Rendy yang pergi tanpa menoleh lagi kemudian memandang Syarif dan berkata"Saya Kusuma."

"Kalau begitu saya permisi dulu ya teteh Kusuma. Maafkan kami jika ada salah."

"Never mind." jawab Kusuma dengan enteng dan tersenyum manis.

Deg..deg..deg... Alamak sepertinya debar jantungku ini yang berbunyi. Tadi melihat bola mata berwarna coklat tua itu saja ia terpesona, sekarang senyumnya itu. Tidakkkk kuatttt...! Senyumnya sampai ke mata dan menjadikan mata itu semakin bersinar-sinar.

"Syariffff... Ayo!!" teriak bosnya sambil membunyikan klakson. Syarif pun tersenyum bergegas menuju mobil dan naik mobil, sungguh menyesal bosnya tidak melihat wanita itu tersenyum pikirnya.

Mobil hitam itu pun pergi dengan membunyikan klakson lagi, mungkin sebagai tanda permisi pikir Kusuma. Ia pun menghidupkan motor bututnya dan melanjutkan perjalanan pulang ke rumah.

****

Yo..yo..yo...!!!

Bukankah takdir itu sudah ada untuk masing-masing makhluk yang hidup di muka bumi ini... Tidak kah mungkin diantara mereka yang bertemu ini akan bertemu kembali kelak? Mungkin saja. We'll see...

Love you all,

CNN

****


MENCARI CINTA YANG SEDERHANA {Geng Rempong : 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang