My Beib

6.3K 197 20
                                    

Kusuma mengeliat dari tidurnya dan merasakan punggung belakangnya menekan tubuh hangat suaminya itu. Ia mendesah ingin tidur lagi, tapi ia langsung bergerak karena ingin pipis.

"Uugghh.." gerutu Kusuma mengangkat lengan berat yang melingkari pimggangnya itu.

Setelah berusaha agak keras, ia berhasil memindahkan lengan itu. Kusuma beringsut dari tempat tidur dan turun. Kakinya agak gemetaran menopang tubuhnya.

Kusuma masuk ke kamar mandi dan pipis dengan segera. Ia mencuci muka serta mengosok gigi dengan cepat. Setelah itu ia keluar dari kamar mandi dan menyadari satu hal.

Astaga! Wajah Kusuma memerah mengingat kegiatan mereka malam tadi. Suaminya itu seperti kuda jantan yang prima. Ia berjalan dan seketika melirik bahwa ia telanjang. Kusuma celingak-celinguk mencari handuk yang terlempar ternyata ada dilantai dekat meja hias.

Posisi Kusuma yang membungkuk mengambil handuk itulah yang ditangkap oleh pandangan mata Rendy ketika terbangun. Pinggul mungil, paha dan kaki langsing dengan pusat tubuh merona terpapar indah dari belakang

OMG!! batin Rendy.

Si 'baby' langsung bertingkah karena posisi istrinya itu. Rendy mengeram panjang membuat Kusuma terkejut dan malah menjatuhkan handuk yang hendak ia pakai lagi.

Kusuma menoleh ke arah suara iu dan melihat suaminya terbangun dengan posisi 'baby' ikutan bangun sempurna. Kusuma mendesah pelan membuat mata Rendy bersinar terang. Ia meletakkan tangannya dipusat tubuhnya dan mengusap 'baby' dengan pelan sambil memandang tubuh istrinya kali ini dari depan.

"Mungil..?"

"Yaa..?"

"Kamu harus bertanggugjawab atas hal ini." Rendy menekankan kata ini untuk tubuhnya yang ia cengkram sekarang dengan erat.

Kusuma menelan ludah dengan gugup. Ia berdiri dengan gemetar. Ia tetap diam ditempat tidak tahu harus berbuat apa.

"Kusuma geser kursi pendek di meja hias itu menghadap ke sini." Suruh Rendy dengan suara serak.

Kusuma menuruti perintah suaminya itu.Ia geser kursi itu menghadap Rendy.

"Duduk disana Kusuma." Perintah Rendy lagi. Kusuma duduk dengan cepat tanpa memakai handuk, wajahnya memerah.

"Buka pahamu dengan sedikit lebar." Suara itu sekarang seperti menghipnotis dirinya. Kusuma pun membuka pahanya menuruti kemauan suaminya.

"Usap dirimu sendiri mungil dengan sangat pelan." Rendy berkata sambil mengusap-usap 'baby' dengan agak cepat.

Kusuma mematung sejenak atas perintah Rendy.

"Kusuma?!"

"Ya..iya.." Kusuma meletakkan tangan kanannya dipusat tubuhnya lalu mengusap dengan pelan. Ia tersentak merasakan tangannya sendiri itu.

"Masukkan jari tengahmu dengan perlahan mungil."

"Mas..?"  Suara Kusuma terdengar merengek ketika jarinya masuk ke dalam kehagatan tubuhnya sendiri. Telinga Kusuma berdenging, ia berekspreminen sendiri sambil mendengar perintah Rendy untuk terus menikmati pesona pagi ini.

Rendy gemetaran melihat istrinya itu duduk mengangkang, kepala tersentak ke belakang dan tangan mungilnya berada dipusat tubuh mempesona itu.

Ia beranjak dari kasur dan seakan terbang melintasi lantai langsung berlutut didepan paha terbuka istrinya itu, ia manarik pinggul istrinya itu dan mengeluarkan jari mungil yang sedang melakukan kegiatannya.

Kusuma protes atas apa yang terjadi. Tapi, dengan cepat lidah suaminya yang menggantikan posisi jarinya itu membuat ia mengerang nikmat. Rendy membuat suara-suara seksi dari tenggorokannya menambah daya magis dalam percintaan diawal pagi nan indah ini.

MENCARI CINTA YANG SEDERHANA {Geng Rempong : 1}Where stories live. Discover now