Down

4K 176 7
                                    

Setelah makan malam tiba, Kusuma dan Rendy berada dikamar tidur. Sikap Kusuma sangat berbeda kali ini. Ia terlihat dingin, Rendy tidak suka itu. Tapi, ia tidak mengusik istrinya itu karena ia ada kerjaan dilaptop sehingga harus fokus.

Kusuma tidur dengan cepat tanpa mengucapkan salam ataupun berbicara kepada suaminya itu. Air matanya meleleh dalam tidurnya itu. Rendy menyelesaikan pekerjaannya dan menguap. Ia mematikan laptop dan mengamati istrinya yang berbaring menyamping membelakangi dirinya.

Rendy segera berbaring dan tidur dengan pulas. Ia tidak tahu bahwa wanita disebelahnya ini telah tersakiti hatinya tanpa disengaja.

****

Sikap dingin Kusuma itu berlangsung selama dua hari berturut-turut. Ia tersenyum kepada suaminya jika ada keluarga yang mengamati, tapi jika tidak ada maka ia kembali menjadi wanita dingin. Ini seperti bukan Kusuma yang sebenarnya batin Rendy bingung. Ia ingin bertanya tapi selalu lupa karena kesibukannya dalam bekerja. Dan ketika malam tiba, istrinya langsung tidur setelah makan. Biasanya istrinya itu membaca novel, Rendy kembali membatin gusar.

Rendy mendekati tubuh mungil istrinya itu, ia menarik pinggang ramping wanita itu untuk dipeluk. Wanita itu tetap tertidur walaupun Rendy memeluknya dari belakang. Ia menciumi leher istrinya itu dengan lembut. Kusuma mendesah dalam tidurnya, ia berbalik ke arah suaminya itu dengan mata terpejam. Rendy kembali melanjutkan ciumannya dileher ramping itu, Kusuma bergumam , "Jangan tinggalkan aku mas..". Rendy tersentak dan memperhatikan bahwa ada bekas jejak air mata yang menetes dipipi tirus Kusuma.

"Ada apa denganmu sebenarnya mungil?"

"Kenapa kamu berkata seperti ini?"

"Aku tidak akan meninggalkan kamu. Aku disini, tenanglah.."

Rendy berujar lembut didekat telinga Kusuma. Wanita itu hanya mendesah kembali tanpa terbangun. Rendy mencium mata indah yang terpejam itu. Ia tidak tahu apa yang terjadi pada istrinya. Besok ia akan memastikan kepada wanita dipelukannya ini kenapa bersikap dingin terhadap dirinya.

Mereka berdua tertidur dengan harapan esok akan mendapatkan titik terang terhadap masalah yang sedang dialami oleh mereka.

****

Kusuma terbangun diatas tubuh suaminya dengan terkejut. Ia menatap wajah tampan suaminya yang masih tertidur. Hatinya sangat perih karena teringat wanita cantik yang memeluk lengan suaminya itu. Siapa wanita itu? pikir Kusuma takut. Apa karena ia tidak bisa mencukupi kebutuhan rohani suaminya, maka lelaki itu bersama wanita lain? batin Kusuma bertambah ngeri.

TIDAK..TIDAK.. ITU TIDAK MUNGKIN! jerit otak Kusuma marah.

Kusuma beranjak dari tempat tidur dengan perlahan takut membangun suaminya itu. Ia turun dari tempat tidur dan menyelesaikan urusan pribadinya setelah itu ia keluar dari kamar tidur untuk ke dapur.

Rendy mengeliatkan tubuh besarnya dan merasa tempat tidurnya terasa dingin. Ia membuka mata dan menoleh ke samping hanya untuk mendapatkan bantal dengan bekas kepala Kusuma tercetak disana. Ia mencoba mendengarkan suara dikamar mandi tapi tidak ada kebisingan yang terjadi. Berarti istrinya turun ke dapur untuk menemani mbok Ina memasak. Tunggulah mungil, aku tidak mau berlama-lama menghadapi sikap aneh kamu itu batin Rendy geram.

****

Rendy berada dikantor dengan perasaan gundah, ia menjadi uring-uringan lagi menyebabkan Syarif ketar ketir.

"Aya naon atuh Bos?"

"Tidak ada." ujar Rendy datar.

"Tidak ada bagaimana Bos. Muka bos ini terlihat seram lagi atuh."

MENCARI CINTA YANG SEDERHANA {Geng Rempong : 1}Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon