Galau

3.3K 222 15
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

....

Ayo goyang dumang, Biar hati senang

Pikiranpun tenang, Galau jadi hilang

Ayo goyang dumang, Biar hati senang

Semua masalah jadi hilang

....

***

Kantor Rendy,

Suasana hati bos Syarif agaknya lagi kesal, ia terlihat sedikit uring-uringan minggu ini. Entah apa yang merasuki pikiran bosnya itu, batin Syarif. Ia melihat bosnya lewat depan ruangannya dengan muka yang membuat anak sekolah dasar pasti mengkeret ketakutan, seolah awan badai menggelantungi alisnya. Lagu yang terdengar diruangan Syarif itu seharusnya membuat hati bosnya ceria sedikit, ya walaupun tidak keras suara musiknya setidaknya dengan pintu terbuka, bosnya pasti mendengar.

"Syarif ke ruangan saya sekarang!" kata bosnya tegas dan sambil berlalu tanpa mendengar jawaban dari Syarif dan masuk ke ruangannya sendiri

Waduh... bakal ada angin topan ini kalau mendengar dari nada suara bosnya pikir Syarif. Seharusnya bosnya itu bisa menelpon saja kalau mau menyuruhnya datang. Tapi ini repot-repot ke tempatnya seperti mau menyalurkan energinya keluar. Syarif langsung berdiri dan menuju ruangan bosnya. Ketika ia mengetuk pintu ruangan bosnya. Bosnya menyahut, " Masuk langsung saja!" tambah angker tuh suara bosnya, batin Syarif.

"Hmmm.. ada apa ya bos, apa kita ada project baru?" Syarif berkata hati-hati.

"Bukan project baru, tapi menindaklanjuti kantor cabang di Bekasi yang akan kita rilis itu." Rendy berhenti sejenak dan menerawang. Apa yang harus aku lakukan. Sepertinya nama kota itu menambah ia migran dan uring-uringan seperti wanita yang akan datang bulan, walaupun ia tidak paham tentang itu.

"Ooo Iyaaa... kantor cabang itu dipegang oleh teman rekanan bapak sendiri kan. Bukannya kita hanya mengawasi perekrutan sumber daya manusia serta training yang akan dijalankan oleh SDM yang baru." jawab Syarif. "Memangnya bos mau ke Bekasi lagi ya?" lanjut Syarif.

"Tidak..!" jawab bosnya dengan cepat. Syarif mengamati perubahan di mata sang bos, terlihat seakan-akan geram atau nelangsa, atau ada sesuatu yang melintas di mata hitam tajam itu.

"Bos, ada apa ini? Bukannya saya untuk bersikap tidak sopan.. Apakah ada yang menganggu pikiranmu bos?" Syarif bertanya, yang dihadiahi pelototan tajam bosnya itu. Tapi Syarif tetap melanjutkan pembicaraannya, "Bos terlihat.. ehhmm, sedikit kesal akhir-akhir ini, apa saya ada melakukan kesalahan atau rekan yang di departement lain yang menggangu bos, biar saya urus mereka kalau membuat bos kesal." umbarnya sok.

MENCARI CINTA YANG SEDERHANA {Geng Rempong : 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang