Ketukan (1)

2.4K 169 7
                                    

Rendy mengeliatkan tubuh kekar dan besarnya itu ditempat tidur hotel ini. Tirai jendela yang tidak ia tutup sekarang memancarkan semburat cahaya matahari yang muncul dari sela-sela pengunungan. Hmmm.. Good morning world batinnya.

Perlahan ia bangun dan menuju kamar mandi. Ia menyalakan kran air pancuran suhu panas yang sedang-sedang saja. Aktivitas mandi tersebut sangat damai, ia mengingat seminar pertama mereka yang sukses sambil mengucek rambutnya dengan shampoo. Apa yang dipaparkan dalam seminar kemarin mampu meningkatkan daya tarik perusahaan lain untuk bekerja sama dan untuk masyarakat umum juga menjadi lebih mengerti atau paham terhadap jasa pengamanan tersebut.

Dikamar mandi ini sih terdapat bathtub, namun tidak Rendy gunakan. Rendy tidak ingin berbaring dibathtub karena kalau berbaring dibathtub ia akan teringat dengan bathtub diruang kamar tidur tamu dirumahnya. Well, ia menjadi ekstra hati-hati untuk memblokir seluruh kenangan yang mengarah ke wanita yang telah pulang ke rumahnya sendiri satu bulan yang lalu itu.

Ketika ia menyelesaikan mandi tersebut. Ia mengeluarkan pakaian yang terdiri dari celana panjang dasar warna hitam, dasi hitam garis diagonal putih, kemeja lengan panjang warna hitam untuk dipakai diacara seminar. Pakaian hitam memang terkesan formal untuk seminar, itu juga sangat membantu kesan berwibawa pada Rendy termasuk juga aura berkuasa nan dingin yang dipancarkan dari wajahnya itu. Ia mau mengancingkan ujung lengan kanan kemeja ketika kancing itu lepas dari tempatnya.

Sial!! Batin Rendy kesal. Ia sudah prepare pakaian ini sesuai dengan jas yang akan dipakainya alias sudah matching. Bagaimana ini, ia tidak mau tampil sembrono walaupun kemejanya itu akan dilapisi oleh jas. Karena ketika ada waktu jasnya harus dilepas nanti, maka ia tidak akan terlihat keren jika ujung lengan dikemejanya itu tidak terkancing.

Ia tidak mau menganti kemeja dengan yang lain walaupun ada spare kemeja. Rendy beranjak ke meja telepon hotel dan menekan angka nol menuju operator reception hotel.

"Operator reception selamat pagi, dengan saya Nia ada yang bisa saya bantu?" Ujar suara lembut sang operator

"Saya dari kamar Suite nomor 909 mau minta bantuan dari staff Housekeeping dihotel ini agar ke kamar saya sekarang serta membawa peralatan menjahit standar beserta kancing untuk lengan kemeja berwarna hitam." Rendy berkata dengan nada tegas.

"Baiklah bapak, akan saya sampaikan ke pihak Housekeeping sekarang. Apa ada yang lain yang bisa kami bantu?" Ujar si operator

"Tidak ada, nanti saya info jika ada yang kurang. Terima kasih."

Rendy menutup telepon setelah operator itu mengucapkan terim kasih kembali.

****

Rendy belum melepas kemejanya itu. Ia masih menunggu pihak Housekepping yang akan membantunya menjahitkan kancing dilengannya ini. Sebenarnya sih amenities hotel ada seperti benang serta jarum jahit tapi ia kan tidak terlalu paham untuk menjahit. Jadi sebaiknya ia meminta bantuannya saja.

Terdengar ketukan dipintu kamar Rendy tiga kali secara berirama pendek dan tegas. Serta suara seseorang berkata 'Housekepping Service'. Rendy mengintip dari lubang dipintu dan melihat seorang wanita yang sedang menundukkan kepala, jadi ia tidak bisa melihat jelas muka wanita tersebut. Ketika wanita itu membunyikan bel kamar, ia membuka kenop pintu dan tampaklah wanita bermata coklat yang terkadang menghantui Rendy dalam mimpi sedang memandangnya dengan tersenyum sesaat sebelum wanita itu mengenali siapa lelaki dihadapannya itu.

Senyum itu sirna digantikan dengan mata yang terbelalak entah terkejut atau shock. Yang pasti Rendy memelototkan matanya menyapu seluruh tubuh Kusuma dari ujung rambut dikepalanya yang dicepol rapi sampai ujung kakinya yang bersepatu pantofel formal itu.

MENCARI CINTA YANG SEDERHANA {Geng Rempong : 1}Where stories live. Discover now