PART 2 - Mami

10.6K 194 2
                                    

PART 2 

Hai Guys! Sorry ya kalo lama updatenya. Semoga kalian suka sama kelanjutan ceritanya. Happy reading!

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Nessa POV

Seperti biasa, setiap pagi aku harus menyiapkan sarapan dan cappuchino panas untuk Adams. Adams sama sekali tidak menyukai kopi hitam atau kopi yang tidak ada campuran rasa lain. Oleh karena itu, dia selalu meminum cappuchino atau mocachino sebagai minuman pagi harinya. Aku berniat untuk tidak masuk kerja hari ini karena aku masih merasa agak pegal setelah pernikahan Nadine.

“Morning Nessa.” Akhirnya Adams keluar kamar dan dia sudah terlihat rapih dengan setelannya.

“Loh? Kok kamu belom ganti baju sih? Bukannya kamu tadi udah mandi?” dia terlihat kaget karena biasanya aku sudah rapih saat menyiapkan sarapan untuknya.

“Adams, Aku gak masuk ya hari ini. Kaki aku masih pegel-pegel nih.” Mintaku dengan agak sedikit merayu agar Adams mau memberiku izin untuk istirahat di rumah hari ini.

“Loh? Kan semalem udah aku pijitin. Emang masih kurang?” semalam memang Adams sudah memijatku sampai aku tertidur dan aku tidak menyangka kalau pijatannya seperti tukang urut profesional. Tapi tetap saja masih terasa pegal.

“Masih kurang. Masih pegel.”

“Tuh Kan! Kemaren minta jalan-jalan. Sekarang bilangnya pegel, capek.” Ah Adams!

“Adams, Boleh ya. Hari ini aja. Aku capek.” Adams mendesah sebal menanggapi permintaanku yang selalu menggunakan nada yang agak manja itu. Memang terdengar agak menjijikan sih.

“Ya udah. Nanti sampe kantor aku izinin kamu.” Yeay! Akhirnya laki gue luluh juga.

Aku menemami Adams sarapan sebelum dia pergi ke kantor dan mengantarkan Adams ke depan rumah dan memastikan dia sudah berangkat kerja sebelum aku melakukan hal yang lain.

“Kamu hati-hati di rumah ya. Nanti kalo ada apa-apa telfon aku.” Aduh ternyata Adams perhatian juga ya. Dia juga sempat mencium pipiku sebelum menuju mobilnya dan berangkat ke kantor.

Tidak lama setelah Adams pergi Tiba-tiba handponeku berbunyi dan nama Mami yang mengisi layarnya.

“Assalamualaikum Mi. Ada apa?” tumben Mami nelfon pagi-pagi begini. Ada apa ya?

“Waalaikumsalam sayang. Adams bilang kamu gak masuk ya hari ini?” kok tau sih? Kebiasaan deh nelfon Adams pagi-pagi. Adams kan udah nikah Mi.

“Iya Mi. Aku di rumah. Ada apa Mi?” semoga gak ada yang aneh-aneh deh ya.

“Kamu gak mau ke pasar pagi ini?” hah? Pasar? Aduh kalo Mami tau gue bukan istri yang doyan ke pasar gimana nih.

“Pasar Mi? Pasar Tradisional?”

“Iya pasar tradisional. Kalo yang modern kan supermarket.” Adams selalu bilang aku tidak perlu repot-repot ke pasar tradisional karena aku bisa ke supermarket untuk membeli sayuran. Adams memang tidak pernah ingin melihat aku kerepotan mengurusi urusan rumah.

“Oh. Iya Mi. Aku baru aja mau ke sana.” Aduh kepaksa bohong deh nih.

“Ya udah. Mami jemput kamu sekarang. Nanti kita pulang pas makan siang ya. Banyak yang Mami mau beli.” Lama banget di pasarnya. Sabar Nessa! Belajar jadi istri yang baik. Dia mertua lo jadi lo mesti sabar!

Tidak lama Mami sampai di rumahku dengan Adams. Mami terlihat sangat siap untuk berbelanja di pasar. Mami menunjukkan daftar belanjaannya yang terlihat seperti orang yang ingin mengadakan hajatan di rumahnya atau ingin membuka usaha katering. Sedangkan aku, aku tidak tau apa yang akan aku beli di pasar nanti.

The Only Love [ON PROGRESS]Where stories live. Discover now