PART 13

4.8K 98 19
                                    

PART 13

Nessa POV

 

Meskipun kami sudah bercerai, namun hubungan kami masih sangat baik. Kami bersahabat sekarang. Memang sulit menjalani hubungan biasa dengan orang yang sempat mengisi hati kita dan itulah yang aku rasakan sekarang. Aku benar-benar merasa menyesal dengan semua yang telah aku lakukan dan aku masih belum bisa menerima alasan Adams menceraikanku. Lebih tepatnya aku masih menyayanginya. Aku harus bisa melupakan semua masalahku. Aku harus menghabiskan waktuku dengan sahabat-sahabatku. Lagipula aku juga belum bercerita pada Nadine dan Lena tentang keadaanku sekarang. Aku berniat untuk membuat janji bertemu dengan mereka, aku menghubungi Nadine tepat saat aku baru saja keluar dari kantor.

“Halo Nes.” sapa Nadine saat baru saja mengangkat telfonnya.

“Hai Nad. Bisa ketemuan gak?” aku sudah berjanji untuk menceritakan semuanya pada Nadine dan Lena saat aku sudah siap dan aku rasa ini sudah saatnya aku menceritakan semuanya pada mereka.

“Kapan? Gue gak bisa hari ini.”

“Ya gak hari ini juga Nad. Besok atau lusa?” aku belajar dari setiap pengalaman saat aku mengajak kedua sahabatku untuk bertemu. Mereka benar-benar orang sibuk dan itu membuatku harus membuat janji jauh-jauh hari sebelumnya.

“Lusa deh. tapi Lena lagi ke Palembang sama Farris jadi dia gak bisa ikut kayaknya.” Kebetulan lusa adalah hari libur jadi aku bisa memiliki banyak waktu untuk bercerita. Padahal aku ingin sekali bercerita pada kedua sahabatku langsung, tapi Lena tidak bisa mendengarkan ceritaku saat ini. Aku akan bercerita kepadanya nanti saat kami bertemu.

“Oh gitu. Ya udah gapapa deh. Kita ketemuan di tempat biasa ya.” Sebetulnya tempat biasa yang aku maksud adalah tempat aku dan Nadine biasa melakukan double atau tripple date. Tempat aku, Dhavi, Nadine dan Ghani biasa berkumpul bersama. Semoga saja aku tidak bernostalgia dengan suami orang.

“Oke. Sampe ketemu lusa ya Nes.” aku harus memberi tanda di kalenderku sebelum aku lupa kalau aku memiliki janji dengan seseorang. Aku tipikal mudah lupa jika perasaanku sedang tidak karuan makanya sekertaris sangat berguna untukku. Entah kenapa tiba-tiba aku teringat pada Dhavi. Apa kabarnya sekarang. Bagaimana keadaan anak dan istrinya. Pasti dia sudah menjadi ayah yang baik sekarang.

****

Dhavi POV

 

Hari ini gue balik ke Indonesia dan gue sampe tepat jam 8 malem di bandara Soeta. Ini alesan kenapa gue males balik ke Indonesia, gue bakalan selalu keinget pas Nessa lagi nungguin gue di pintu kedatangan dan pas gue dateng dia langsung nyambut gue pake senyuman manisnya. Gue masih inget aja sampe sekarang. Udah hampir dua tahun Nessa gak jemput gue ke bandara. Gue berharap gue bisa ketemu sama Nessa liburan ini sebelum gue bener-bener bakalan tinggal di London dan mungkin bakalan jarang banget balik ke Indonesia. Karena Ghani ngewajibin gue buat telfon dia pas gue sampe di Indonesia jadi gue langsung aja nelfon dia biar gak lupa.

“Hai Ghan. Gue udah di Indonesia nih Boy.”

“Wah gila. Gak sabar gue ketemu lo. Lusa jadi kan?” beneran ini orang jadi gampang girang.

The Only Love [ON PROGRESS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang