08

3K 351 18
                                    

Setelah perjalanan yang cukup panjang dan melelahkan. Lelah karena mereka hanya saling diam selama perjalanan. Akhirnya mereka sampai di gedung dimana Jennie harus presentasi. Jennie melihat jam tangannya yang menunjukkan waktu yang mepet. Jennie melirik ke arah Taeyong. Dan berusaha sedingin mungkin pada pria itu.

"Aku duluan" pamit Jennie dan langsung membuka pintu mobil. Sebelum Jennie menutup pintunya, Taeyong mencegahnya.

"Tunggu! Kalau kamu masih mau ngomong, omongin aja. Kayaknya di muka kamu banyak uneg-unegnya. Soalnya kita bisa aja ga ketemu lagi" ucap Taeyong angkuh.

"Nggak ada kok. Perbanyaklah seks dan bahagialah!" Jennie tersenyum sinis. Dan langsung menutup pintunya. Dan Jennie pergi meninggalkan Taeyeong yang masih tersenyum melihat punggung Jennie yang semakin menjauh.

Ketika Taeyong akan melanjutkan perjalanannya, ia melihat ponsel Jennie tergeletak di kursi di sampingnya. Begitu juga dengan Jennie, ia merogoh saku long outher nya dan menyadari bahwa ponselnya tidak ada. Dengan segera Jennie kembali menghampiri mobil Taeyong yang masih diam di tempat belum beranjak pergi.

"Permisi" Jennie mengetuk jendela mobil Taeyong dengan kesal. "Ponselku" pinta Jennie.

Taeyong membuka jendelanya dan memberikan ponselnya.

"Kalau kamu berubah pikiran dan mau menghabiskan malam denganku. Hubungi aku ya" celetuk Taeyong.

"Cih! Dasar!" ucap Jennie dan langsung meninggalkan Taeyong karena takut telat.

Taeyong hanya tersenyum nakal menanggapi tingkah Jennie.

💋💋💋

Jennie mengetuk-ngetukkan hak sepatunya gugup. Menunggu gilirannya untuk presentasi.

"Jennie Kim silahkan masuk" ucap seorang wanita dengan ramah.

"Ya" Jennie berdiri dan melangkahkan kakinya dengan mantap memasuki ruangan presentasi.

Saat itu juga Jennie menyadari bahwa tas laptopnya sudah tidak lagi pada genggamannya. Ia merutuki dirinya dalam hati. 'Jennie bodoh! Bisa-bisanya laptop itu ketinggalan' wajah percaya diri Jennie berubah jadi khawatir seketika.

💋💋💋

"Jadi di sini saya akan menjelaskan tentang-"

"Maaf..Jika anda tidak menggunakan proyektor itu silahkan di matikan saja, nona" ucap salah satu wanita yang berada di antara orang-orang yang sedang menilai presentasinya di depan. Jennie kelihatan ragu-ragu untuk mematikan proyektor itu. Ia sangat membutuhkan proyektor itu untuk menampilkan gambar diagram tapi di sisi lain laptopnya tertinggal di mobil Taeyong.

"Ya ehm.." Jennie masih saja melanjutkan presentasinya. Tiba-tiba saja layar proyektornya menampilkan gambar diagram yang ia butuhkan. Reflek Jennie melihat ke bagian operator dan ternyata Taeyong yang mengembalikan laptop dan memasangkannya.

Akhirnya Jennie bisa melanjutkan presentasi tersebut dengan baik tentu saja karena Taeyong datang di saat yang tepat. Sedangkan Taeyong, setelah mengembalikan laptop Jennie. Ia melihat ke arah Jennie yang juga sedang melihatnya.

"Fighting!" Ucap Taeyong pelan sambil mengangkat kedua tangannya. Jennie tersenyum. Dan Taeyong menghilang di balik pintu.

"Apa benar jika pebasket Jung Jaehyun sudah menanda tangani kontrak dengan perusahaan anda?" Ucap seorang pria berkaca mata.

"Kudengar dia masih mempertimbangkannya" tambah seorang wanita.

"Tapi pebasket Jung Jaehyun sedang ada di Busan, bahkan saya baru saja datang ke rumahnya untuk berbela sungkawa" ucap Jennie meyakinkan supaya tawaran dari perusahaan Jennie tidak di tolak mentah-mentah.

💋💋💋

"Hallo..Jen, aku dapet kabar kalo kamu berhasil dapet tanda tangan Jung Jaehyun, apakah itu benar? Hah?" Ucap Lisa bersemangat.

"Beneran ga bohong kan Jen?"

"A-apa? Kata siapa?"

"Jadi sekarang lantai 2 Dept.Store resmi jadi milik kita kan?" 

"Aissh" Jennie mendesah pelan hingga tidak terdengar oleh Lisa. Kenyataannya bahkan Jennie belum berhasil bertemu dengan atlet basket itu. Bagaimana bisa berita hoax itu menyebar.

"Tapi gimana ceritanya kamu bisa cepet ketemu sama pebasket terkenal itu? Ahh..aku tau, pasti karena cowok yang di kereta itu kan?"  Ucap Lisa rambah bersemangat. "Apakah dia tampan? Atau seksi?"

"Udah ya Lis, nanti aku telpon lagi"

"Pokoknya nanti ceritain ke aku ya"

"Iya..iya..bye~" Jennie langsung menutup telponnya. Kalo saja telpon itu terus berlanjut, Jennie tidak tau apa yang akan ia berikan untuk semua pertanyaan sahabatnya itu. Lisa emang cerewet.

💋💋💋

"Semua gara-gara kamu, yong!" Omel Winwin yang baru saja bertemu Taeyong. Dan duduk di sebelah Taeyong yang sedang mengemudi.

"Kok bisa gara-gara aku sih?!" Jawab Taeyong tidak terima.

"Ya gara-gara kamu ninggalin aku di kereta, tasku hilang, aku jatuh ke selokan" ucap Winwin sambil membersihkan kemejanya yang kotor.

"Ya itu gara-gara kamu sendiri jalan ga liat jalan, malah jelalatan liatin cewek-cewek"

"Kalo kamu nggak ninggalin aku di kereta juga ga akan kayak gini, yong! Mana bau banget lagi"

Taeyong hanya menertawakan Winwin yang daritadi ngomel.kayak emak-emak.

"Yaudah deh sekarang kita makan dulu aja"

Bersambung..

Busan, im in Love! | JENYONG️ ✔Where stories live. Discover now