19

3.4K 275 12
                                    

Taeyong menyalakan air dari shower untuk membilas tubuhnya yang penuh dengan sabun, bermaksud untuk membersihkan tubuhnya yang penuh peluh dan keringat.

Kegiatan tadi malam memang membuat tubuh Taeyong memproduksi keringat lebih banyak dan menjadi lengket.

Taeyong menikmati guyuran air yang keluar dari shower yang mengenai kepalanya hingga ke seluruh tubuhnya.

Sedangkan Jennie baru saja selesai mengeringkan rambutnya yang basah, lalu baru saja selesai memakai long coatnya.

Terdengar suara kegaduhan dari luar.

Jennie mendengar suara itu dengan samar lalu reflek menoleh ke arah pintu. Karena mereka berdua memang sedang berada di ruang ganti para atlet.

"Taeyong-a..apakah kamu mendengar suara gaduh?" Ucap Jennie sedikit berteriak karena suara keran yabg dinyalakan Taeyong juga kencang.

Taeyong yang berada di kamar mandi pun menjawab teriakan Jennie, "Suara apa? Apa maksudmu?" Lalu Taeyong mematikan keran showernya untuk mendengar suara Jennie lebih jelas lagi.

Jennie terlihat kebingungan ketika suara gaduh itu semakin dekat seperti akan masuk ke ruang ganti yang mereka tempati sekarang.

"Kamu bilang, nggak akan ada yang datang? Gimana sih?" Ucap Jennie khawatir kalau saja orang-orang memergokinya sedang bersama Taeyong di gedung itu hanya berdua.

"Hah? Tapi mereka semua lagi nggak ada jadwal latihan, aku yakin kok" Taeyong yang masih sibuk membersihkan tubuhnya seketika berhenti.

Jennie tidak tau harus berbuat apa, suara orang-orang itu semakin dekat dan benar saja. Mereka masuk ke ruang ganti para atlet yang sedang mereka tempati sekarang ini.

Tapi yang masuk bukan para atlet basket yang Jennie bayangakan, melainkan segerombolan ibu-ibu paruh baya yang kelihatannya adalah peserta senam aerobic, karena di belakangnya terlihat sosok wanita yang Jennie kenal sebelumnya bertemu dengannya dan Taeyong,Seulgi. Mantan teman tidur Taeyong.

"Wah siapa dia? Apakah dia peserta baru?" Celetuk salah satu ibu-ibu gemuk yang berdiri paling depan.

Segerombolan ibu-ibu itupun langsung mengerubungi Jennie seakan-akan menghakimi Jennie dan menumpahinya dengan pertanyaan-pertanyaan mereka.

"Sebentar..siapa sih?" Ucap Seulgi berusaha menenangkan segerombolan ibu-ibu itu. "Eoh?! Kamu kan yang kemaren sama Taeyong kan?" Sambungnya lagi.

Jennie tidak dapat berkata, ia bingung harus menjawab apa jika Seulgi tau dirinya di tempat itu dengan siapa.

"Ini kan baju laki-laki?" Celetuk salah satu ibu-ibu lainnya menunjuk ke arah pakaian Taeyong yang tergeletak di atas kursi. Jennie mengikuti arah ibu-ibu itu menunjuk dan langsung reflek memunguti pakaian Taeyong.

"O..oh..bukan, ini bajuku. Ahhh..ternyata sudah kering" Jennie mengelak.

"Tidak..itu benar-benar baju seorang laki-laki" sanggah ibu-ibu itu lagi.

Jennie melirik sekilas pada Seulgi yang menatapnya dengan tatapan yang tidak dapat di artikan.

Jennie merasa tersudut, hingga akhirnya Taeyong keluar dari kamar mandi lari keluar begitu saja melewati segerombolan ibu-ibu itu tanpa memakai baju. Hanya handuk yang menutupi bagian bawah tubuh Taeyong.

Jennie mengehembuskan nafasnya kasar saat melihat Taeyong dengan bodohnya keluar dari kamar mandi tanpa berpikir panjang.

Jelas saja sekarang hanya teriakan ibu-ibu yang terdengar.

"Aissh babo!" Pekik Jennie sambil menutupi wajahnya, malu. Lalu berlari membawa pakaian Taeyong dan mengikutinya yang berhasil keluar dari kerumunan ibu-ibu rempong itu.

Seulgi hanya mendengus pelan dan menggelengkan kepalanya tidak percaya melihat kelakuan Taeyong yang tidak pernah berubah.

Taeyong dan Jennie masih harus melewati banyak ibu-ibu yang berada di lapangan sedang melakukan pemanasan. Tentu saja ibu-ibu itu kaget dan berteriak histeris melihat pria setampan Taeyong lari dengan bertelanjang dada yang menunjukkan badan atletisnya. Dan pemanasan kali ini benar-benar panas.

💋💋💋

Busan Station

Jennie dan Taeyong masing-masing membeli tiket di mesin tiket self service. Sesekali Jennie melirik ke arah Taeyong yang sedang serius dengan aktifitasnya membeli tiket.

Sesaat kemudian Jennie sudah selesai membeli tiket, ia melirik ke arah Taeyong sekali lagi. Lalu berlalu meninggalkan Taeyong yang masib sibuk sendiri.

Taeyong sadar akan Jennie yang pergi meninggalkannya, ia lalu mengejar Jennie dan menyamai langkahnya dengan Jennie. Langkah mereka berdua sudah sejajar, bahkan mereka berjalan beriringan tapi tidak ada satupun dari mereka yang memulai percakapan, keduanya sama-sama canggung.

Langkah mereka sama-sama berhenti di dekat kereta yang akan di tumpangi Jennie, ya hanya Jennie. Karena Taeyong akan naik kereta yang jadwal keberangkatannya setelah Jennie.

Jennie memutar badannya menghadap Taeyong yang ada di sebelahnya.

"Ujung-ujungnya kita pulang ke Seoul tanpa membawa hasil apa-apa" ucap Jennie dengan tampang menyesalnya.

"Kalau saja aku bertemu Jaehyun dan mendapatkan tanda tangannya, pasti aku akan memberikannya padamu"

"Hm lalu.. apa yang akan kita lakukan di akhir pertemuan kita ini?" Tanya Jennie.

"Emangnya kamu mau melakukan apa?" Taeyong menanyai Jennie balik.

"Berjabat tangan mungkin.." ucapnya sambil mengulurkan tangan kanannya pada Taeyong.

Taeyong hanya tersenyum menanggapi ucapan Jennie.

"Hm bukan ya? Atau mungkin berpelukan?"

Taeyong kali ini tertawa menanggapi ucapan Jennie.

"Hm baiklah, hanya..sebatas itu"

Taeyong menatap Jennie yang juga menatapnya, lama. Sampai akhirnya Taeyong mengaggukkan kepalanya dan tersenyum, lagi.

"Jennie-ssi.." ucapan Taeyong membuat Jennie mendongakkan kepalanya yang sempat tertunduk untuk menatap Taeyong lagi. Jennie menunggu-nunggu kata-kata apa yang akan keluar dari mulut Taeyong.

"Jaga dirimu" Taeyong terlihat tidak ingin berpisah dari Jennie.

"Ah..i-iya, kamu juga ya jaga dirimu" Jennie mengangguk lemah. Seperti bukan kata-kata ini yang dia tunggu dari mulut Taeyong.

Taeyong dan Jennie saling tersenyum untuk terakhir kalinya. Lalu Jennie memutar badannya, beranjak meninggalkan Taeyong dan masuk ke dalam kereta.

Taeyong menatap punggung Jennie hingga tidak terlihat lagi dari penglihatannya.


Bersambung atau END?



END nggak ya enaknya? Komen dong~

Busan, im in Love! | JENYONG️ ✔Where stories live. Discover now