"Part 5"

16.8K 987 58
                                    

{REVISI}

__•••__

Naruto, Temari, Kankuro dan Kakashi mengernyitkan kening mereka tanda bingung melihat perubahan pada Sasuke.

"Oi, Teme. Kau itu kenapa?" tanya Naruto sambil memiringkan kepalanya.

Sasuke hanya melirik Naruto sebentar dan kembali fokus pada dua insan di depannya yang sekarang sedang mengobrol sampai tidak menyadari Kankuro, Kakashi, Naruto dan Temari memperhatikan ketiganya dengan seksama.

Seolah mendapat pencerahan, mereka berempat mendapat jawaban atas sikap Sasuke yang tidak biasa. Terlihat di sekeliling Sasuke menguar aura hitam dan tangannya terkepal kuat, bahkan matanya perlahan berubah merah.

'Cemburu kah?' Batin mereka satu pemikiran.

"Aku pergi." ucap Sasuke langsung melangkahkan kakinya pergi.

Blam

Suara bantingan pintu tertutup keras seolah memberitahukan bahwa dirinya kesal.

Sakura sendiri tidak menyadari dirinya menjadi pusat perhatian.

"Sakura, kau hebat!" ucap Kakashi bangga melihat mantan muridnya sendiri menaklukan dua prince ice.

"Benar Sakura-chan, aku tak menyangka," timpal Temari dengan mata berbinar takjub.

"Luar Biasa." komen Kankuro menyaksikan secara langsung keajaiban tersebut. Kankuro tak menyangka dua ice akhirnya berkemungkinan mencair.

Naruto hanya mangap dengan mata melotot melamun seolah masih dalam sihir ketidakpercayaan. Bagaimana mungkin Teme dan Gaara memberikan Ekspresi berbeda selain datar dan dingin pada seorang Haruno Sakuro. 'Pesona Sakura-chan memang luar biasa. Untung saja aku menyerah mengejar Sakura-chan dan bersama Hinata-hime. Jika tidak, mungkin aku harus melawan Gaara dan Teme sekaligus? Itu menyeramkan.' batin Naruto bergedik ngeri membayangkan kalimat terakhirnya.

-Haruno Sakura-

Kenapa dengan Sasuke-kun dan mereka semua? Kurasa aku tidak melakukan apapun. Tapi, aku mengkhawatirkannya.

"Hey hey ayolah, aku tak mengerti apa yang kalian ucapkan. Ada apa dengan kalian semua? Dan juga kenapa dengan Sasuke-kun, mengapa dia tiba-tiba pergi.?" tanyaku bingung.

Yang ditanya malah jadi bingung sendiri harus menjawab apa. Karena masalah hati siapa yang tau kan?

"Sudah lah Sakura. Mereka semua mungkin kekurangan obat jiwa," sinis Gaara-kun. Dirinya paham betul apa maksud mereka.

Aku tak mengerti kenapa Gaara-san berkata sesinis itu, padahal tadi baru saja dia terlihat ramah. Ada apa ini sebenarnya. Sungguh aku tak mengerti. Tapi aku tak punya banyak waktu saat ini hanya untuk sekedar bertanya. Karena aku harus memastikan sesuatu terlebih dahulu.

"Yasudahlah, aku permisi dulu. Masih ada urusan yang harus kuselesaikan saat ini. Gaara-san pastikan kau istirahat total ya." pesanku pada Gaara agar dia bisa sembuh dengan cepat.

"Naruto-baka," panggilku sedikit kencang di telinga Naruto. Dia malamun terus, itu membuatku khawatir saja.

"Ehhh ehhh iya Sakura-chan. Ada apa? Loh loh kau mau kemana?" tanya Naruto kepadaku. Mungkin dia bingung melihatku sudah berdiri dan membereskan makanan Gaara tadi.

"Aku mau pergi dulu. Makanya kau itu jangan melamun terus. Kalau begitu Kakashi-sensei, Kankuro-san, Temari-san dan Naruto-baka aku pamit terlebih dahulu. Dan untuk Gaara-san jangan lupa istirahat." pamitku pada semua orang yang ada disana.

 "End Of Waiting (Akhir Dari Penantian)"Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz