"Part 17"

11.8K 592 24
                                    

{REVISI}

__•••__

Ceklek

Sasuke membuka pintu rumah begitu saja. Rupanya dia masih kesal dengan kejadian seharian ini.

"Papa!" teriak Sarada dari atas tangga dan berlari menuruninya menuju Papa nya itu di sofa ruang tamu.

"Hm," kata Ajaib nya keluar lagi.

Sarada mendecak pelan.
"Ckck, Papa dingin sekali. Kenapa mama mau sama papa? Padahal kan cerita yang kudengar dari paman Naruto banyak sekali yang mau dengan mama. Bukannya memilih yang hangat ini malah dingin. Kan kasian mama. Bukan begitu pa?" Tanya Sarada polos kepada papanya.

Sasuke yang mendengar celotehan tidak berguna anaknya semakin memperburuk harinya hari ini.

"Tidak. Mungkin karena aku tampan kan." sombong Sasuke percaya diri di depan Sarada.

Sarada mengerutkan keningnya aneh.
"Banyak yang lebih tampan dari papa diluar sana!" bantah Sarada memutuskan tali kepercayaan diri Sasuke.

"Terserah kau saja."

Ok. Jika sudah begini Sarada tidak boleh membuat papa nya marah, bisa gawat jika keinginannya nanti tidak terpenuhi.

"Hehehe sudahlah pa. Pokoknya dari sekian banyak orang tampan diluar sana, mama akan tetap selalu mencintai papa dan juga aku. Papa akan selalu jadi yang terbaik," cengir Sarada meluluhkan Sasuke.

"Jadi, Kapan kau akan mengajarkanku jutsu pa? Aku sudah menunggu papa pulang dari tadi tau," tambah Sarada mencebikkan bibirnya menggerutu.

Sasuke mengelus sayang kepala Sarada.

"Bagaimana jika besok? Akan kuusahakan meluangkan waktu untukmu." jawaban Sasuke membuat Sarada berteriak kegirangan.

Sarada akan menjadi berisik seberisik Sakura jika didalam keluarganya dan menjadi dingin sedingin Sasuke jika di luar lingkungan keluarganya.

"Aku pulang." ujar Sakura melangkahkan kakinya masuk dan langsung menuju dapur menyiapkan makan malam. Ya, matahari sudah tenggelam dan berganti menjadi bulan.

Sarada yang melihat Sakura cuek begitu saja mengerutkan keningnya bingung.

"Ada apa dengan mama, pa?" Tanya Sarada mengalihkan pandangannya dari Sakura yang mulai sibuk di dapur dan menatap Sasuke meminta penjelasan.

"Tidak ada apa-apa." jawab Sasuke sekenanya.

30 menit berlalu dilewati hanya dengan Sakura yang sibuk di dapur dan sekarang telah selesai disajikan di meja makan, juga Sang kepala keluarga yang mengobrol ria dengan putri tercintanya.

Sesekali Sakura melirik kearah Sasuke dan Sarada melihat apa yang dilakukan mereka berdua. Kakinya melangkah mendekati mereka.

"Sasuke-kun dan Sarada-chan sebaiknya kalian cepat mandi terlebih dahulu baru makan malam." Perintah Sakura menatap bergantian kearah mereka.

"Sebelum kalian pulang aku tadi sudah mandi Mama, lebih baik aku menunggu kalian di meja makan saja. Jangan terlalu lama nanti aku kelaparan." Ujar Sarada berjalan ke ruang makan.

Sakura yang mendengar Sarada sudah mandi, langsung pergi menuju kamar dan mempersiapkan baju gantinya sendiri juga baju ganti Sasuke.

Wanita bersurai kebanggaan jepang itu sudah mulai mengguyurkan air ke seluruh tubuhnya.

'Mandi adalah pilihan terbaik untuk mendinginkan pikiran.' batin Sakura.

Sasuke berdiri dari duduknya dan pergi menyusul Sakura. Dia melihat pintu kamar mandi masih tertutup itu pertanda Sakura masih disana.

 "End Of Waiting (Akhir Dari Penantian)"Donde viven las historias. Descúbrelo ahora